Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SEAWEED (Gracilaria sp.) AS A PHYTOREMEDIAN FOR WASTE WATER FROM INTENSIVE PONDS FOR VANAMEI SHRIMP (Litopenaeus vannamei) IN LUWU REGENCY Patahiruddin, Patahiruddin; Muchlis, Andi Mi’rajusysyakur; Siswati, Siswati; Adam, M.; Ramadani, Nurmagfira
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 3 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i3.1231

Abstract

Sanitizing the water environment in vanamei shrimp (Litopenaeus vannamei) ponds will increase shrimp growth and improve the economy. Obstacles in aquaculture are the decreasing quality of production results and decreasing water quality. A biofilter is needed as a phytoremediation to reduce the high ammonia content from leftover feed and feces. The main component of this technology is seaweed (Gracilaria sp.) as a living technology that provides services in overcoming environmental problems. Therefore, phytoremediation technology can be used to manage nutrient and water dynamics; This can result in significant improvements in water quality as well as the restoration of degraded ecosystems. The aim of the research was to determine the effect of differences in density of Gracilaria sp. as a phytoremedian in the cultivation system to reduce the ammonia (NH3) content of shrimp pond wastewater in Batu Lotong, South Larompong District, Luwu Regency, South Sulawesi. The research used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 repetitions. The results of measurements in the experiment showed that the highest ammonia (NH3) content in treatment D (0 g seaweed) ranged from 0.0074 mg/L - 0.0335 mg/L and the lowest in treatment A (100 g seaweed) ranged from 0.0032 mg/L-0.0335 mg/L. Specific growth rate of daily weight of seaweed Gracilaria sp. in treatment A (2.95%) per day, B (2.59%) per day, C (1.81%) per day, and D (0%) control / not given seaweed. This shows that the difference in density of the seaweed Gracilaria sp. as a phytomedian in the cultivation system, it has an effect on reducing the ammonia (NH3) content and the daily specific growth rate of the seaweed Gracilaria sp. The Anova statistical test shows that the seaweed Gracilaria sp has a real influence on reducing the ammonia (NH3) content in pond water (F.hit > f table 5%).
Pengaruh Fosfat (PO4) Alami Tambak pada Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria verrucosa di Sulawesi Selatan Patahiruddin, Patahiruddin; Bhakti B, Fachri Kurnia
Akuatiklestari Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v9i1.7391

Abstract

Gracilaria verrucosa merupakan salah satu jenis rumput laut ekonomis penting yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan agar. Dalam budidayanya, pertumbuhan G. verrucosa sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara, khususnya fosfat, yang berperan sebagai nutrien esensial dalam ekosistem perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kadar fosfat alami yang terdapat pada substrat dan kolom air tambak terhadap laju pertumbuhan G. verrucosa di tiga wilayah budidaya yang berbeda, yaitu Kecamatan Suli dan Kecamatan Ponrang di Kabupaten Luwu, serta Kecamatan Wara Timur di Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan. Penanaman dilakukan dengan kepadatan bibit sebesar 150 gram per meter persegi. Pengambilan data dilakukan selama satu siklus budidaya selama 45 hari, dengan empat kali pengambilan sampel pada tiga tambak representatif yang mencerminkan kondisi umum lokasi penelitian. Data yang dikumpulkan mencakup parameter lingkungan, konsentrasi fosfat alami, dan pertumbuhan biomassa rumput laut. Penelitian ini memiliki signifikansi dalam mendukung pengembangan teknologi budidaya berbasis potensi lokal, sekaligus memberikan kontribusi terhadap pemahaman hubungan antara kondisi lingkungan perairan dan produktivitas G. verrucosa. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi dasar perumusan strategi peningkatan produksi rumput laut berkelanjutan yang relevan dengan aspek sosial dan kearifan lokal di wilayah pesisir Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan tertinggi fosfat di substrat terdapat di Kecamatan Suli dengan rerata kandungan sebesar 13,24 mg/L dan laju pertumbuhan biomassa G. verrucosa juga yang tertinggi dengan rerata laju pertumbuhan sebesar 3,3 %/hari dengan padat penebaran 150 gr/m2. Kondisi ekologis tambak budidaya yang memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan biomassa G. verrucosa adalah fosfat di substrat.