p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Chart Datum
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Penentuan Lowest Astronomical Tide (LAT) Berbasiskan Lama Waktu Pengamatan (Studi Kasus Perairan Benoa) Kuncoro; Riyadi, Nur; Djunarsjah, Eka; Rawi, Sofyan
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 1 (2015): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.463 KB) | DOI: 10.37875/chartdatum.v1i1.9

Abstract

Berdasarkan definisi dari International Hydrographic Organization (IHO, 2005), Lowest Astronomical Tide (LAT) secara Internasional digunakan sebagai Chart Datum, yaitu acuan tinggi permukaan air yang digunakan untuk survei Hidro-Oseanografi. LAT ini ditentukan dengan prediksi pasut selama 18.61 tahun. Dalam penelitian ini akan ditentukan bagaimana nilai LAT jika diprediksi dengan data pengamatan pasut kurang dari satu tahun. Dalam penentuan LAT, dilakukan analisis konstanta pasut dan prediksi. Analisis konstanta pasut dihitung dengan menggunakan metode Least Square (kuadrat terkecil) mulai data pengamatan pasut satu bulan, dua bulan, tiga bulan, empat bulan, enam bulan sampai dengan data pasut 12 bulan, kemudian dari hasil analisis konstanta pasut tersebut diprediksi pasut selama 18.61 tahun. Hasil prediksi tersebut akan diperoleh perbedaan nilai LAT data pasut kurang dari satu tahun dengan data pasut selama satu tahun. Selanjutnya dari perbedaan nilai LAT tersebut dilakukan analisis tingkat signifikansi dengan menggunakan pendekatan statistik. Dari hasil perhitungan nilai LAT dengan menggunakan data pengamatan pasut selama satu tahun diperoleh kedudukan LAT sebesar 43.3 cm. Jika dibandingkan dengan nilai LAT dengan menggunakan berbagai variasi data kurang dari satu tahun akan menghasilkan tingkat perbedaan yang signifikan. Dalam hal ini nilai LAT yang dihitung dengan data kurang dari satu tahun belum bisa disamakan dengan LAT dengan data pengamatan pasut satu tahun.
Pemodelan Hidrodinamika Barrier Wall dan Sedimentasi di Perairan Dermaga Kolam Koarmatim Surabaya Indra Kusuma, Yohanes; Monang. S, Sahat; S. Pranowo, Widodo; Riyadi, Nur
Jurnal Chart Datum Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v4i1.126

Abstract

Dermaga Koarmatim memiliki nilai strategis dalam menyiapkan unsur pemukul di laut dalam mengemban tugasnya agar mampu memberikan hasil yang optimal sesuai yang diharapkan oleh pimpinan TNI AL. Akan tetapi ancaman alamiah akibat pendangkalan dari berbagai sumber bisa mengurangi nilai efektivitas dari fungsi dermaga itu sendiri. Oleh karena itu, dibangun suatu pemodelan hidrodinamika menggunakan software Mike 21 dengan beberapa asumsi untuk mengetahui karakteristik perairan tersebut beserta sebaran sedimentasinya berikut cara mengurangi sebaran sedimentasi itu sendiri dengan metode barrier wall. Verifikasi hasil model pasang surut dengan data pasang surut BIG berkatagori baik dengan nilai RMSE 0,0649 dengan korelasi konsistensi datanya mencapai nilai 0,9949. Arus tertinggi berkekuatan 0,4 meter/detik dan gelombang tertingginya mencapai 0,0000871 meter. Hasil pemodelan sebelum adanya bangunan barrier wall menghasilkan nilai akumulasi transpor sedimen tertinggi dalam satu bulan sebesar 166,603 gram/liter dan nilai SSC (Suspended Sediment Concentration) sebesar 2,891405214 kilogram/meter3. Perubahan nilai setelah adanya bangunan model barrier wall pada transpor sedimen tertinggi sebesar 85,341 gram/liter dan nilai SSC tertinggi 2,97618518 kilogram/meter3. Berdasarkan data diatas, maka dapat dihitung perbedaan estimasi pengerukan dermaga pada kala waktu 5 serta 10 tahun sebelum dan sesudah adanya bangunan model barrier wall.
Pemanfaatan Data Kolom Air Multibeam Echosounder untuk Mendeteksi Kebocoran Pipa Gas Bawah Laut Ahmad Farid Ibrahim, Dody; Guruh Pratomo, Danar; Riyadi, Nur; Jantarto, Dwi
Jurnal Chart Datum Vol. 4 No. 2 (2018): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v4i2.131

Abstract

Multibeam Echosounder merupakan salah satu instument akustik bawah air yang digunakan untuk survei hidrografi. Multibeam Echosounder selain memiliki kemampuan untuk mengakuisisi data batimetri, dapat juga untuk mengakuisisi jenis data lain yang dapat diteliti lebih dalam lagi dan dianalisis. Salah satu contohnya adalah data kolom air. Data kolom air mampu mendeteksi dan memvisualisasikan obyek yang ada pada kolom air yang sebelumnya tidak dapat terlihat jika hanya menggunakan data batimetri saja. Data kolom airdapat melakukan survei investivigasi kolom air untuk mengamati obyek yang terletak diantara permukaan perairan dan dasar perairan.Pada penelitian ini, data batimetri dan data kolom air yang berasal dari Multibeam Echsounder EM2040 Dual Headakan digabungkan untuk mencari dan menganalisis kebocoran pipa gas bawah laut. Pendeteksian kebocoran pipa gas bawah laut ini dilakukan dengan menentukan pola dan ciri spesifik dari gelembung udara di dalam laut.Obyek yang terdapat di kolom air memiliki nilai intensitas pantulan gelombang yang berbeda, dengan menentukan ambang batas intensitas gelombang kita dapat membedakan obyek yang terdapat di kolom air.
Identifikasi Objek Berdimensi Kecil Menggunakan Sapuan Multibeam Echosounder Arif Akbar, Zainul; Guruh Pratomo, Danar; Kusuma Negara, Adhi; Riyadi, Nur
Jurnal Chart Datum Vol. 4 No. 2 (2018): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v4i2.134

Abstract

Survei Hidrografi adalah ilmu pengukuran dan pengambaran fitu-fitur yang mempengaruhi navigasi maritim, konstruksi kelautan, pengerukan, eksplorasi / pengeboran minyak lepas pantai dan kegiatan-kegiatan lain yang terkait. Pada saat pelaksanaan survei, keselamatan personel, alat, data dan lingkungan sangat diutamakan. Resiko yang sering terjadi pada saat survei yaitu terjatuhnya peralatan survei pada saat penggambilan data dilaut. Penelitian ini menggunakan objek berdimensi kecil dengan ukuran kurang dari 1 meter sebagai target untuk diteliti karena alat survei milik Pushidrosal rata-rata berukuran di bawah 1 meter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performa MBES EM 2040 dual head milik SV KRI SPICA-934 dalam mengidentifikasi objek berdimensi kecil dengan cara memperbanyak jumlah sapuan. Pengambilan Data dilakukan pada tanggal 20 - 25 April 2018 di perairan dermaga pondok dayung baru, Teluk Jakarta Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hasil pengolahan Data menggunakan CARIS HIPS and SIPS 9.0 menyatakan bahwatarget dengan dimensi kurang dari 1 meter pada kedalaman 10 meter dapat dideteksi mengunakan 3 kali sapuan MBES.
Penggunaan Data Citra Satelit Sentinel 2A Guna Mendukung Pemilihan Pantai Pendaratan Amphibi (Studi Kasus Pulau Selaru) Kurniawan, Rahmad; Masita, Masita; Riyadi, Nur
Jurnal Chart Datum Vol. 5 No. 2 (2019): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v5i2.153

Abstract

Operasi amfibi (opsfib) merupakan salah satu proyeksi kekuatan militer dengan jalan mengintegrasikan berbagai jenis kekuatan kapal, pesawat udara, dan pasukan pendarat dalam suatu serangan terhadap pantai musuh. Dengan berkembangannya teknologi penginderaan jauh citra satelit saat ini diharapkan mampu untuk memberikan informasi-informasi terkait tentang pelaksanaan operasi pendaratan amfibi. Penelitian dilakukan di Pulau Selaru kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dengan menggunakan citra satelit Sentinel-2A milik European Space Agency (ESA) yang mempunyai resolusi spektral 10 meter. Dalam penggabungan citra satelit dan peralatan analisa spasial (yaitu indeks vegetasi, klasifikasi, dan regresi), informasi di area pesisir seperti, batas garis pantai, komposisi dasar laut, dan batimetri dapat di sediakan. Sebagai hasilnya, pada penelitian ini menggunakan dan menganalisa citra satelit Sentinel-2A untuk pemilihan area terkait mendukung latihan dan operasi pendaratan amfibi dan memberikan informasi yang diperlukan dalam pelaksanaannya.
Identifikasi Perubahan Kontur Kedalaman Laut Diperairan Sekitar Anak Gunung Krakatau Pasca Erupsi Tahun 2018 Wirasetiyawan, Dedy; Budi Sukoco, Nawanto; Riyadi, Nur; Satria Mulyadi, Dikdik
Jurnal Chart Datum Vol. 6 No. 2 (2020): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v6i2.184

Abstract

Krakatau (Rakata) adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif yang terletak di Selat Sunda, antara Pulau Jawa dan Sumatera. Pada tahun 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari kawasan kaldera purba tersebut yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Penyebab semakin tingginya gunung itu disebabkan oleh material yang keluar dari perut gunung baru itu. Pada penelitian ini dititik beratkan pada identifikasi perbandingan perubahan kontur kedalaman perairan disekitar Anak Gunung Krakatau sebelum dan pasca erupsi tahun 2018. Data penelitian ini berupa data sekunder Multibeam Echosounder (MBES) yang diperoleh dari hasil survei KRI Spica-934 di Perairan Selat Sunda atau di sekitar Anak Gunung Krakatau pasca erupsi tahun 2018 menggunakan MBES EM 2040 dan EM 302. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan software Charis Hips and Sips selanjutnya dioverlay dengan Lembar Lukis Teliti (LLT) tahun 2016. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terjadi perubahan kontur kedalaman laut di area sekitar Anak Gunung Krakatau pasca erupsi tahun 2018 yang mengakibatkan pendangkalan hampir diseluruh area Anak Gunung Krakatau, terutama di bagian selatan dan barat dimana terdapat garis pantai yang menyempit akibat longsoran, selain itu berdasar data hasil olahan terdapat pola garis kontur kedalaman laut yang mendekati garis pantai.
Studi Perubahan Alur Pelayaran Teluk Palu Pasca Gempa dan Tsunami Tahun 2018 Fredrik Lukas Watuliu, Marli; Budi Sukoco, Nawanto; Riyadi, Nur; Satria Mulyadi, Dikdik
Jurnal Chart Datum Vol. 6 No. 2 (2020): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v6i2.196

Abstract

Teluk Palu terletak di Sulawesi Tengah dan memiliki beberapa pelabuhan yang ramai disinggahi oleh kapal-kapal salah satunya Pelabuhan Pantoloan. Dengan terjadinya gempa dan tsunami tahun 2018 mengakibatkan adanya perubahan yang terjadi di alur pelayaran Pelabuhan Pantoloan yang dapat mempengaruhi keamanan dalam pelayaran. Keamanan dalam pelayaran merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang kelancaran transportasi laut serta mencegah terjadinya kecelakaan di laut. Perubahan bentuk dasar laut yang terjadi pasca gempa dan tsunami sangat mempengaruhi dalam perubahan yang terjadi pada Alur Pelayaran. Penelitian ini menggunakan data hasil Survei yang dilakukan oleh Pushidrosal dalam hal ini KRI Spica-934 di Teluk Palu pada tahun 2018 pasca terjadinya gempa dan tsunami. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Multibeam Echosounder EM 302 single head. Hasil pengolahan data menggunakan Caris Hips and Sips menghasilkan data csar. Hasil data pengolahan dioverlaykan dengan data Lembar Lukis Teliti (LLT) hasil survei tahun 2012 sebelum terjadinya gempa dan tsunami tahun 2018. Setelah dilakukan overlay data hasil olahan dengan LLT tahun 2012 didapatkan bahwa tidak adanya perubahan pada Alur Pelayaran Pelabuhan Pantoloan dan tidak ditemukan adanya bahaya-bahaya navigasi yang dapat mempengaruhi keselamatan alur keluar masuk kapal di Pelabuhan Pantoloan. Yang terjadi perubahan adalah pada pergeseran beberapa kontur kedalaman setelah membandingkan data survei tahun 2018 dengan LLT tahun 2012.