Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENANDA MORFOLOGI BAHASA JAWA DIALEK REMBANG Indriani, Meliya
Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa Vol 3 No 1 (2014): Sutasoma
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sutasoma.v3i1.4041

Abstract

Penelitian ini mengkaji penanda morfologi bahasa Jawa dialek Rembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian linguistik struktural. Hasil penelitian ini mendeskripsi penanda morfologi bahasa Jawa dialek Rembang dalam proses afiksasi, reduplikasi, pemendekan, dan modifikasi internal. Dalam bahasa Jawa dialek Rembang penanda afiksasi dibedakan menjadi penanda afiksasi yang terdapat dalam bahasa Jawa dialek Rembang yang tidak terdapat dalam bahasa Jawa pada umumnya, dan penanda afiksasi yang terdapat dalam bahasa Jawa pada umumnya yang ditambahkan pada bahasa Jawa dialek Rembang. Reduplikasi pada bahasa Jawa dialek Rembang meliputi reduplikasi penuh, reduplikasi parsial, dan reduplikasi berimbuhan. Pemendekan dalam bahasa Jawa dialek Rembang, dapat berupa penggalan, singkatan, dan akronim. Bentuk modifikasi internal pada bahasa Jawa dialek Rembang berupa modifikasi vokal a menjadi u, modifikasi vokal a menjadi ua, modifikasi vokal a menjadi ia, modifikasi vokal o menjadi uo, modifikasi vokal i menjadi ui, dan modifikasi internal berimbuhan. This study examines morphological markers Rembang Javanese dialect. This research is a qualitative research method of structural linguistics research. The results of this study showed morphological markers Rembang Javanese dialect in the process affixation, reduplication, shortening, and internal modifications. Bookmarks affixation divided into markers contained in Rembang Javanese dialect that is not in the Java language in general, and affixation markers contained in the Java language in general added to the Java language dialect Rembang. Reduplication in Javanese dialect Rembang includes full reduplication, partial reduplication and reduplication berimbuhan. Shortening in Javanese dialect Rembang, may be fragments, abbreviations, and acronyms. Forms of internal modifications Rembang Javanese dialect form a vocal modifications to u, a vocal modifications to ua, a vocal modifications to ia, uo o vowel modification, modification vocal i be ui, and internal modifications berimbuhan.
PENANDA MORFOLOGI BAHASA JAWA DIALEK REMBANG Indriani, Meliya
Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa Vol 3 No 1 (2014): Sutasoma
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sutasoma.v3i1.4041

Abstract

Penelitian ini mengkaji penanda morfologi bahasa Jawa dialek Rembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian linguistik struktural. Hasil penelitian ini mendeskripsi penanda morfologi bahasa Jawa dialek Rembang dalam proses afiksasi, reduplikasi, pemendekan, dan modifikasi internal. Dalam bahasa Jawa dialek Rembang penanda afiksasi dibedakan menjadi penanda afiksasi yang terdapat dalam bahasa Jawa dialek Rembang yang tidak terdapat dalam bahasa Jawa pada umumnya, dan penanda afiksasi yang terdapat dalam bahasa Jawa pada umumnya yang ditambahkan pada bahasa Jawa dialek Rembang. Reduplikasi pada bahasa Jawa dialek Rembang meliputi reduplikasi penuh, reduplikasi parsial, dan reduplikasi berimbuhan. Pemendekan dalam bahasa Jawa dialek Rembang, dapat berupa penggalan, singkatan, dan akronim. Bentuk modifikasi internal pada bahasa Jawa dialek Rembang berupa modifikasi vokal a menjadi u, modifikasi vokal a menjadi ua, modifikasi vokal a menjadi ia, modifikasi vokal o menjadi uo, modifikasi vokal i menjadi ui, dan modifikasi internal berimbuhan. This study examines morphological markers Rembang Javanese dialect. This research is a qualitative research method of structural linguistics research. The results of this study showed morphological markers Rembang Javanese dialect in the process affixation, reduplication, shortening, and internal modifications. Bookmarks affixation divided into markers contained in Rembang Javanese dialect that is not in the Java language in general, and affixation markers contained in the Java language in general added to the Java language dialect Rembang. Reduplication in Javanese dialect Rembang includes full reduplication, partial reduplication and reduplication berimbuhan. Shortening in Javanese dialect Rembang, may be fragments, abbreviations, and acronyms. Forms of internal modifications Rembang Javanese dialect form a vocal modifications to u, a vocal modifications to ua, a vocal modifications to ia, uo o vowel modification, modification vocal i be ui, and internal modifications berimbuhan.
Strategi Promosi Wisata Melalui Push Notification Smart Tourism Berbasis PWA di Pemandian Teluk Sibayan Iqbal, Muhammad; Rohminatin, Rohminatin; Syahputra, Abdul Karim; Indriani, Meliya; Khairani, Alya Fauza
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 7, No 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v7i4.3503

Abstract

The "CITRA" Hot Spring in Teluk Sibayan, Batu Bara Regency, North Sumatra, holds significant potential as a tourist destination. However, the main challenges faced by the management include a lack of digital promotion, limited tourist visits from outside the region, and a shortage of human resources skilled in using information and communication technology (ICT). The community service project by the STMIK Royal Faculty aimed to address these issues through mentoring, training, and technology development. The methods employed included workshops and training on digital tourism promotion, the creation of a web-based ticketing application, and a smart tourism application based on Progressive Web Apps (PWA) with push-notification features. Additionally, social media accounts on Instagram and Facebook (@sibayan.pemandian) were established as online promotion platforms. The results of this initiative indicate an improvement in the staff’s capacity to utilize technology, along with the provision of digital systems that streamline visitor management and promotion efforts. As a result, Pemandian Citra now has stronger digital infrastructure to support tourism promotion and attract more visitors.Keywords: community service; hot springs; PWA; smart tourism; promotion Abstrak: Pemandian Air Panas "CITRA" di Teluk Sibayan, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata. Namun, permasalahan utama yang dihadapi pengelola adalah kurangnya promosi digital, minimnya kunjungan wisatawan dari luar daerah, serta keterbatasan sumber daya manusia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kegiatan pengabdian masyarakat oleh Tim Dosen STMIK Royal bertujuan untuk mengatasi masalah ini melalui pendampingan, pelatihan, dan pengembangan teknologi. Metode yang digunakan mencakup workshop dan pelatihan terkait promosi wisata digital, pembuatan aplikasi tiket berbasis web, serta aplikasi smart tourism berbasis Progressive Web Apps (PWA) dengan fitur push-notification. Selain itu, akun media sosial Instagram dan Facebook dengan nama pengguna @sibayan.pemandian juga dibuat sebagai sarana promosi online. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan kapasitas staf pemandian dalam memanfaatkan teknologi, serta penyediaan sistem digital yang mempermudah pengelolaan kunjungan dan promosi. Dampaknya, Pemandian Citra kini memiliki infrastruktur digital yang lebih kuat untuk mendukung promosi wisata dan meningkatkan daya tarik bagi wisatawan..Kata kunci:  Pengabdian Masyarakat; Pemandian Air Panas; PWA; Smart Tourism; Promosi