Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

REKONSTRUKSI RUMAH PASCA GEMPA MENGGUNAKAN STRATEGI PENDUDUK DENGAN MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL) DI DUSUN BARAN, SRIHARDONO, BANTUL Winarti, Cuti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.063 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v2i2.3

Abstract

Bencana alam gempa bumi yang melanda Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006 telah meluluhlantakkan Kabupaten Bantul dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana tingkat pengetahuan penduduk mengenai tempat tinggal yang memenuhi standar rumah sehat dan aman, mempelajari kecepatan pemulihan kembali rumah pasca gempa ditinjau dari aspek modal social, aspek kependudukan dan aspek social ekonomi, mengkaji karakteristik atau kecenderungan strategi penduduk dalam pembangunan kembali rumah pasca gempa dengan memanfaatkan elemen modal social. Penelitian dilakukan di Dusun Baran, Srihardono, Bantul, Yogyakarta. Hal ini karena Dusun Baran merupakan lokasi yang dekat pusat gempa, dan 90 persen (252) bangunan rumah di dusun Baran rusak berat.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, dan wawancara terstruktur, serta observasi dan dokumentasi. Analisis dilakukan secara deskriptif kuantitaf dan kualitatif. Variabel penelitian terdiri dari variabel independen, yang terdiri dari aspek kependudukan, aspek sosial ekonomi, dan aspek modal social, sedangkan variabel dependen terdiri dari kecepatan pembangunan kembali rumah pasca gempa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat akan rumah sehat dan aman sangat baik. 80 % penduduk memanfaatkan strategi modal sosial, dan 20 % penduduk tidak memanfaatkan strategi modal sosial. Aspek modal sosial yang paling mempengaruhi kecepatan membangun kembali adalah aspek kepercayaan dan gotong – royong / kerjasama. Dengan demikian faktor eksternal seperti bantuan dana rekonstruksi dari pemerintah dan nonpemerintah, maupun bantuan material lebih cenderung mendukung kecepatan pembangunan kembali rumah pasca gempa. Hal-hal yang disarankan: Proses rehabilitasi dan rekonstruksi sebaiknya melalui pemberdayaan dan partisipasi masyarakat ( community organizing and partisipatory development), pembangunan yang mengindikasikan kearifan lokal sebaiknya dijaga dan dipelihara, hendaknya ada peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat yang cepat tanggap terhadap bencana
KUALITAS PUPUK ORGANIK LIMBAH AMPAS KELAPA DAN KOPI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Adi H, Adi H; Winarti, Cuti; Warsiyah, Warsiyah
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 18, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.891 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v18i2.27

Abstract

Ampas kopi dan ampas kelapa masih menjadi limbah padat yang sering dibuang di lingkungan tanpa diolah. Di daerah Yogyakarta, banyak kedai kopi  dengan sengaja membuang ampas kopi begitu saja ke tempat sampah. Ampas kelapa juga masih sering dianggap kurang bermanfaat bagi sebagian pihak dari industri minyak yang hanya menggunakan daging kelapa parutnya saja. Namun disisi lain sebenarnya banyak kandungan nutrisi yang dapat dimanfaatkan dari ampas kopi dan ampas kelapa, dan juga dapat mengurangi limbah padat di lingkungan.Penelitian dilakukan dengan cara mengolah ampas kopi dan ampas kelapa menjadi pupuk organik. Pupuk organik dibuat 2 macam yaitu pupuk A dengan kadar ampas kelapa 200 gram dan pupuk B dengan kadar ampas kelapa 300 gram. Proses pembuatan pupuk dibutuhkan waktu selama 3 minggu. Dilanjutkan dengan proses pemberian pupuk organik ke tanaman tomat. Pada penelitian ini menggunakan 7 perlakuan yaitu Po (Kontrol), Pa, Pb, Pc, Pd, Pe dan Pf. Setiap perlakuan diamati pertumbuhan tinggi tanamannya setiap minggu selama 3 minggu.Berdasarkan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan pada pupuk A yaitu 1,119 % N, 1,748 % P, dan 1,19 % K dan kandungan pupuk B sebesar 1,035 % N, 1,873 % P, dan 1,15 % K. Pertumbuhan tanaman tomat yang telah diamati setiap minggu menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik dari ampas kopi dan ampas kelapa menunjukkan perbedaan yang sangat nyata terhadap pertumbuhan tanaman. Tinggi tanaman paling rendah adalah Po karena merupakan perlakuan pada tanaman tomat yang tidak diberi pupuk organik. Varian pemberian pupuk organik dari ampas kopi dan ampas kelapa paling efektif adalah perlakuan Pb dengan pemberian 150 gram pupuk pada media tanam 1 kg.
EFEKTIVITAS JENIS SABUN CAIR X, Y DAN Z TERHADAP ANGKA KUMAN TANGAN PETUGAS HIGIENE SANITASI RSUD MORANGAN SLEMAN YOGYAKARTA Winarti, Cuti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 21, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v21i2.117

Abstract

Salah satu prioritas utama sanitasi rumah sakit adalah pencegahan infeksi nosocomial yaitu infeksi yang terjadi di rumah sakit atau infeksi yang disebabkan oleh kuman yang di dapat selama bertugas di rumah sakit.Perilaku mencuci tangan pengolahan limbah yang kurang cers menyebabkan infeksi nosocomial di lingkungan rumah sakit. Penggunaan sabun merupakan salah satu alternatif antiseptic tangan dan pencegahan terhadap penularan infeksi nosocomial.Tujuan penelitian ini adalah mengukur efektivitas 3 (tiga) jenis sabun cair X, Y dan Z , dosis pemakaian 1 tetes, 2 tetes dan 3 tetes, serta pengaruh jenis sabun terhadap angka kuman tangan terhadap petugas Hygiene Sanitasi Rumah Sakit.Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan melakukan eksperimen dan analisis laboratorium terhadap 3 Jenis sabun cair untuk mengukur efektifitasnya terhadap angka kuman bagi subyek penelitian yaitu tangan petugas Hygiene Sanitasi rumah sakit.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh jenis sabun cair X, Y dan Z terhadap angka kuman petugas Hygienen Sanitasi Rumah sakit Morangan Sleman. Penggunaan sabun Z mampu menurunkan angka kuman secara maksimal yaitu 0,67, sedangkan yang paling efektif dalam menurunkan angka kuman adalah sabun cair jenis Z dengan dosis 3 tetes dengan tingkat efektivitas sebesar 85,65 %. Meskipun sabun Y dengan dosis 5 tetes mampu membunuh angka kuman sampai 0 %, termasuk jenis sabun cair yang paling maksimal dalam menurunkan angka kuman. 
PERAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN WISATA TAMAN BRONJONG WANUJOYO KIDUL DI DESA SRIMARTANI Wedho, Fulgensius; Warsiyah, Warsiyah; Winarti, Cuti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 21, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v21i1.89

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah wisata yang banyak diminati wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu objek wisata baru yang menjadi tujuan wisatawan adalah taman wisata  Taman Bronjong Wanujoyo Kidul yang terletak di desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Sebelum dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan rekreasi, taman wisata bronjong dulu nya hanyalah tempat biasa dengan bronjong yang tertata rapih. Berkat kreatifitas masyarakat setempat, kini bronjong tersebut dijadikan tempat wisata dan rekreasi yang indah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata Taman Bronjong.Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi dan kuisioner yang dibagikan kepada responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif untuk mengetahui apa saja potensi yang ada serta Daya tarik, Akasesibilitas, Amenitas yang ada di wisata Taman BronjongMasyarakat Dusun Wonujoyo kidul sangat berperan aktif baik dalam Pengembangan  wisata taman Bronjong maupun  Pengelolaan wisata taman Bronjong. Dengan adanya Atraksi wisata di Taman Bronjong seperti, Taman Bunga, kebun Sayur, Aliran sungai Gewe,dan pemandangan alam sekitar wisata taman bronjong, menjadi factor pendorong wisatawan untuk berwisata ke taman Taman Bronjong. Untuk Aksebilitas di wisata Taman Bronjong sendiri sudah tergolong bagus. Fasilitas di Taman Bronjong belum mampu mendukung jumlah pengunjung dalam jumlah yang besar, khususnya ketersedian lahan parkir yang masi minim. Masyarakat Dusun Wanujoyo Kidul sangat Berperan Baik dalam Pengelolaan maupun Pengembangan Wisata Taman Bronjong
PENURUNAN BAKTERI TOTAL COLIFORM PADA AIR LIMBAH RUMAH SAKIT TERHADAP PENGARUH LAMA WAKTU PENYINARAN DENGAN SINAR ULTRA VIOLET Winarti, Cuti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v20i1.42

Abstract

Mahluk hidup di dunia ini tanpa terkecuali sangat menggantungkan hidupnya pada air. Pada manusia, air selain sebagai konsumsi makan dan minum juga diandalkan untuk keperluan pertanian, industri dan lain-lain. Makin bertambahnya jumlah penduduk di dunia ini, dengan sendirinya menambah aktivitas kehidupannya yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air yang pada hakikatnya dibutuhkan. Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan rumah sakit yang meliputi kamar mandi, dapur, laundry , ruang operasi dan laboratorium. Air limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran air yang sangat potensialberdampakpadalingkungan.Dalam sistem pengolahan air limbah RSKIA Sadewa muncul permasalahan pada kualitas air limbah.Hasil uji limbah cair IPAL RSKIA Sadewa masih fluktuatif melebihi baku mutu limbah cair.Berdasarkanhasilujilaboratorium air limbaholehpihak RSKIA SadewapriodeJanuari 2015 – Maret 2016 menunjukkan parameter Total Coliform masih fluktuatif belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan.Perludilakukan kontrol terhadap polusi air untuk mencegah penyebaran penyakit melalui air. Dalam pengolahan air limbah rumah sakit perlu adanya pengendalian kualitas air yaitu dengan cara desinfeksi menggunakan radiasi sinar ultra violet. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh desinfeksi dengan penyinaran lampu ultra violet dan merumuskan masalah pengaruh penyinaran lampu ultraviolet terhadap penurunan kadar Total Coliform air limbah Rumah Sakit.Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan analisis laboratorium parameter total coliform dan TSS pada air limbah dengan skala laboratorium.Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Sadewa Yogyakarta dan analisis hasil penelitian dilakukan di laboratorium ITY (STTL “YLH” Yogyakarta) dengan objek penelitian air limbah terolah menggunakan penyinaran dengan ultraviolet 15 watt (panjang gelombang 253,7nm) yang dirangkai sedemikian rupa menggunakan pipa PVC. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penyinaran dengan ultraviolet 15 watt (panjang gelombang 253,7nm) dengan variasi waktu lama penyinaran 0 menit, 3 menit, 6 menit dan 9 menit dalam menurunkan bakteri total coliform. Dari data tersebut diperoleh hasil nilai jumlah penurunan bakteri total coliform, efisiensi dan efektivitas penyinaran.Hasil analisis laboratorium menunjukkan kadar TSS dan total coliform pada IPAL Rumah Sakit Ibu dan Anak Sadewa belum memenuhi standar baku mutu yang dipersyaratkan. Bakteri Total Coliform sebelum penyinaran didapatkan hasil 2400x103 MPN/100mldan TSS rata-rata 131mg/L. Rata-rata jumlah total coliform pada waktu penyinaran 0 menit (T1) sebanyak 2400x103 MPN/100ml, waktu penyinaran 3 menit (T2) sebanyak 330 MPN/100ml, waktu penyinaran 6 menit (T3) sebanyak 157,67 MPN/100ml dan waktu penyinaran 9 menit (T4) sebanyak 34 MPN/100ml. Hasil efisiensi dengan variasi waktu penyinaran 0 menit (T1) dengan debit ∞ 2837 ml/menit didapatkan penurunan jumlah total coliform sebesar 0 %, waktu 3 menit (T2) dengan debit 940 ml/menit sebesar 99,98 %, waktu 6 menit (T3) dengan debit 470 ml/menit sebesar 99,9 %, dan waktu 9 menit (T4) dengan debit 310 ml/menit sebesar 99,9 %.Dengan adanya penurunan ini menunjukkan bahwa sinar ultra violet mempunyai kemampuan untuk membunuh bakteri patogen pada air limbah rumah sakit.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SANITASI DASAR DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGASEM, KECAMATAN DEPOK, SLEMAN YOGYAKARTA Winarti, Cuti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 20, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v20i2.55

Abstract

Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala aktivitas hidup sehari-hari. Untuk bisa hidup sehat, kita harus mempunyai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekan PHBS.Metode yang digunakan dalam penelitian adalah korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri Karangasem Depok, Sleman. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik sarana sanitasi dasar yang ada di SD Negeri Karangasem Depok, Sleman. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Karangasem. Hasil analisis regeresi ganda menunjukkan nilai signifikan 0,1510,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat siswa SD Karangasem Kecamatan Depok Yogyakarta tentang sanitasi dasar dengan PHBS.Kondisi fisik sanitasi dasar SD Karangasem Kecamatan Depok Yogyakarta berdasarkan hasil observasi seperti air, tempat sampah, wc dan SPAL masih belum memenuhi standar fasilitas sanitasi sekolah Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1429/MENKES/SK/XII/2006 tentang pedoman penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah. Sanitasi yang kurang baik akan menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, sakit gigi, sakit kulit dan cacingan. Perilaku hidup bersih dan sehat yang baik dari siswa tidak diikuti oleh sarana sanitasi yang sesuai standar di sekolah sehingga masih banyak siswa yang sakit.