Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

QUO VADIS PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DAN PENGARUHNYA OTORITAS KIAI DALAM PRESPEKTIF FILSAFAT SOSIOLOGI Nurmahmudah, Nurmahmudah
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 10, No 2 (2023): Vol. 10, No. 2, October 2023
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v10i2.14936

Abstract

Era kontemporer selalu menuntut segala keilmuan dari sudut pandang positivistik sebagai paradigma kebenaran dari ilmu pengetahuan, keabsahan dan sumbernya menjadi masalah tersendiri bagi eksistensi pesantren salaf. Otoritas keilmuan kiai dianggap penting dalam rangka menjawab kritik manusia modern kontemporer, sehingga otoritas keilmuannya tidak dapat dipungkiri atau diragukan karena memiliki karakter keilmuan secara umum, baik bidang ilmu pengetahuan dan kiai tidak hanya sebagai tokoh tetapi juga sebagai ilmuwan dalam bidang agama. Tulisan ini diharapakan dapat menjelaskan bahwa otoritas kiai memiliki pengaruh yang besar terhadap jalannya pesantren begitu juga memberikan dampak perubahan terhadap cara berfikir dan perilaku para santrinya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif lapangan, maka metode yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi, kemudian dilakukan analisa data seperti analisa komponensial. Serta dilakukan validitas dan reliabilitas, dengan cara triangulasi teknik, triangulasi waktu, FGD, analisis kasus negatif, dan mengadakan member check; uji transferbility, uji dependability, dan uji confirmability. Hasil dari penelitian ini melalui prespektif Filsafat Sosiologi Max Weber tentang otoritas, bahwa otoritas kia memberi pengaruh terhadap bentuk pola pendidikan pesantren serta memberi pengaruh yang besar terhadap cara berfikir dan tingkah laku masyarakat pesantrennya dengan menggunakan pendekatan internalisasi sosial menurut Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Salah satu contoh hasil pengaruh otoritas kiai adalah inovasi yang dilakukan kiai dalam dunia pendidikan pesantren yang biasa identik menjauhi teknologi dan media komunikasi tapi malah justru sebaliknya, kiai mencontohkan bahkan meminta santrinya memperdalam skill teknologi dan informasi khususnya dalam pengembangan sosial media seperti Youtube, Website dll sehingga santri dapat beradaptasi dan terbiasa dengan penggunaan sosial media sebagi media dakwah masa kini.
Identifikasi Interaksi Obat Pada Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Nurmahmudah, Nurmahmudah; Suhesti, Tuti Sri; Utami, Esti Dyah
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 4 No 1 (2016): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasien stroke sering memperoleh lebih dari dua macam obat sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian interaksi obat pada pasien stroke rawat inap di unit stroke RSUD Banyumas berdasarkan buku Drug Interaction Facts. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 62 pasien stroke terdapat 26% pasien yang mengalami interaksi obat. Jumlah interaksi obat yang paling banyak terjadi adalah 1 jenis interaksi obat (74%). Jenis interaksi obat yang sering terjadi pada pasien stroke yaitu interaksi obat antara Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI) dengan KCl sebanyak 18,18%. Mekanisme interaksi obat yang paling banyak terjadi adalah unknown (36%). Tingkat signifikansi 4 paling banyak terjadi yaitu 50%, dengan onset interaksi obat adalah delayed (57%) dan tingkat keparahan moderate yaitu sebanyak 57%. Dokumentasi interaksi obat yang paling banyak terjadi adalah possible (50%).
Modernisasi Pesantren Salaf Terhadap Transisi Kehidupan Sosial Dalam Tinjauan Filsafat Sosial Nurmahmudah, Nurmahmudah
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol 5 No 01 (2024): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v5i01.6157

Abstract

Salaf pesantren is one of the Islamic educational institutions that has a great influence and contribution to Indonesia in encouraging the progress of science and character education. So it is appropriate to study the renewal carried out by these salaf pesantrens. The renewal carried out by these salaf pesantren is a form of answering the needs of a dynamic society. So the review conducted in this paper is to look at the innovation of Hidayatut Thullab pesantren in the review of social philosophy, so the question in this paper is how the social inetarchy relationship between the characters produced between the community or the pesantren family and the educational innovations it makes to society as a whole. The method used is a combination of literature studies and field studies, using the domain analysis method, componen analysis, taxonomy analysis, and cultural theme analysis, the purpose of this method is to find the construction of social situations clearly. The results of the analysis of this paper are, that this semi-modern salaf pesantren has been able to build its social culture clearly, because it is assisted by a curriculum, adequate Islamic material and the environment of pesantren life based on salaf culture, so that the character of social interaction is clearly illustrated as a family or pesantren community that has a strong Islamic identity, a thick cultural culture and tak'dzim to the kiaiKiyai. However, because the innovation is only limited to the digitalisation of online mass media-based da'wah communication, the impact is only in the field of da'wah, and the social environment is also still limited to the relationship network environment, not yet to a more famous national level, as we know that the world of digital communication still needs something unique so that it goes viral and is widely known and captures more people. While the pesantren's relationship with the surrounding community as a form of social interaction has not been carried out optimally, because it is still confined to the salaf pesantren system with a traditional classical paradigm, thus making the salaf pesantren movement more limited than modern pesantren, such as the lack of cooperation between pesantren as a whole as educational institutions to the government and NGOs in order to obtain integrated activities, adequate facilities, teacher support and so on.
Modernisasi Pesantren Salaf Terhadap Transisi Kehidupan Sosial Dalam Tinjauan Filsafat Sosial Nurmahmudah, Nurmahmudah
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol. 5 No. 01 (2024): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v5i01.6157

Abstract

Salaf pesantren is one of the Islamic educational institutions that has a great influence and contribution to Indonesia in encouraging the progress of science and character education. So it is appropriate to study the renewal carried out by these salaf pesantrens. The renewal carried out by these salaf pesantren is a form of answering the needs of a dynamic society. So the review conducted in this paper is to look at the innovation of Hidayatut Thullab pesantren in the review of social philosophy, so the question in this paper is how the social inetarchy relationship between the characters produced between the community or the pesantren family and the educational innovations it makes to society as a whole. The method used is a combination of literature studies and field studies, using the domain analysis method, componen analysis, taxonomy analysis, and cultural theme analysis, the purpose of this method is to find the construction of social situations clearly. The results of the analysis of this paper are, that this semi-modern salaf pesantren has been able to build its social culture clearly, because it is assisted by a curriculum, adequate Islamic material and the environment of pesantren life based on salaf culture, so that the character of social interaction is clearly illustrated as a family or pesantren community that has a strong Islamic identity, a thick cultural culture and tak'dzim to the kiaiKiyai. However, because the innovation is only limited to the digitalisation of online mass media-based da'wah communication, the impact is only in the field of da'wah, and the social environment is also still limited to the relationship network environment, not yet to a more famous national level, as we know that the world of digital communication still needs something unique so that it goes viral and is widely known and captures more people. While the pesantren's relationship with the surrounding community as a form of social interaction has not been carried out optimally, because it is still confined to the salaf pesantren system with a traditional classical paradigm, thus making the salaf pesantren movement more limited than modern pesantren, such as the lack of cooperation between pesantren as a whole as educational institutions to the government and NGOs in order to obtain integrated activities, adequate facilities, teacher support and so on.
QUO VADIS PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DAN PENGARUHNYA OTORITAS KIAI DALAM PRESPEKTIF FILSAFAT SOSIOLOGI Nurmahmudah, Nurmahmudah
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol. 10 No. 2 (2023): Vol. 10, No. 2, October 2023
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v10i2.14936

Abstract

Era kontemporer selalu menuntut segala keilmuan dari sudut pandang positivistik sebagai paradigma kebenaran dari ilmu pengetahuan, keabsahan dan sumbernya menjadi masalah tersendiri bagi eksistensi pesantren salaf. Otoritas keilmuan kiai dianggap penting dalam rangka menjawab kritik manusia modern kontemporer, sehingga otoritas keilmuannya tidak dapat dipungkiri atau diragukan karena memiliki karakter keilmuan secara umum, baik bidang ilmu pengetahuan dan kiai tidak hanya sebagai tokoh tetapi juga sebagai ilmuwan dalam bidang agama. Tulisan ini diharapakan dapat menjelaskan bahwa otoritas kiai memiliki pengaruh yang besar terhadap jalannya pesantren begitu juga memberikan dampak perubahan terhadap cara berfikir dan perilaku para santrinya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif lapangan, maka metode yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi, kemudian dilakukan analisa data seperti analisa komponensial. Serta dilakukan validitas dan reliabilitas, dengan cara triangulasi teknik, triangulasi waktu, FGD, analisis kasus negatif, dan mengadakan member check; uji transferbility, uji dependability, dan uji confirmability. Hasil dari penelitian ini melalui prespektif Filsafat Sosiologi Max Weber tentang otoritas, bahwa otoritas kia memberi pengaruh terhadap bentuk pola pendidikan pesantren serta memberi pengaruh yang besar terhadap cara berfikir dan tingkah laku masyarakat pesantrennya dengan menggunakan pendekatan internalisasi sosial menurut Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Salah satu contoh hasil pengaruh otoritas kiai adalah inovasi yang dilakukan kiai dalam dunia pendidikan pesantren yang biasa identik menjauhi teknologi dan media komunikasi tapi malah justru sebaliknya, kiai mencontohkan bahkan meminta santrinya memperdalam skill teknologi dan informasi khususnya dalam pengembangan sosial media seperti Youtube, Website dll sehingga santri dapat beradaptasi dan terbiasa dengan penggunaan sosial media sebagi media dakwah masa kini.
QUO VADIS PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DAN PENGARUHNYA OTORITAS KIAI DALAM PRESPEKTIF FILSAFAT SOSIOLOGI Nurmahmudah, Nurmahmudah
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol. 10 No. 2 (2023): Vol. 10, No. 2, October 2023
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v10i2.14936

Abstract

Era kontemporer selalu menuntut segala keilmuan dari sudut pandang positivistik sebagai paradigma kebenaran dari ilmu pengetahuan, keabsahan dan sumbernya menjadi masalah tersendiri bagi eksistensi pesantren salaf. Otoritas keilmuan kiai dianggap penting dalam rangka menjawab kritik manusia modern kontemporer, sehingga otoritas keilmuannya tidak dapat dipungkiri atau diragukan karena memiliki karakter keilmuan secara umum, baik bidang ilmu pengetahuan dan kiai tidak hanya sebagai tokoh tetapi juga sebagai ilmuwan dalam bidang agama. Tulisan ini diharapakan dapat menjelaskan bahwa otoritas kiai memiliki pengaruh yang besar terhadap jalannya pesantren begitu juga memberikan dampak perubahan terhadap cara berfikir dan perilaku para santrinya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif lapangan, maka metode yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi, kemudian dilakukan analisa data seperti analisa komponensial. Serta dilakukan validitas dan reliabilitas, dengan cara triangulasi teknik, triangulasi waktu, FGD, analisis kasus negatif, dan mengadakan member check; uji transferbility, uji dependability, dan uji confirmability. Hasil dari penelitian ini melalui prespektif Filsafat Sosiologi Max Weber tentang otoritas, bahwa otoritas kia memberi pengaruh terhadap bentuk pola pendidikan pesantren serta memberi pengaruh yang besar terhadap cara berfikir dan tingkah laku masyarakat pesantrennya dengan menggunakan pendekatan internalisasi sosial menurut Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Salah satu contoh hasil pengaruh otoritas kiai adalah inovasi yang dilakukan kiai dalam dunia pendidikan pesantren yang biasa identik menjauhi teknologi dan media komunikasi tapi malah justru sebaliknya, kiai mencontohkan bahkan meminta santrinya memperdalam skill teknologi dan informasi khususnya dalam pengembangan sosial media seperti Youtube, Website dll sehingga santri dapat beradaptasi dan terbiasa dengan penggunaan sosial media sebagi media dakwah masa kini.