Darti, Fera Dwi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak melalui Gerakan Tari pada Siswa Kelas V SDLB Negeri Tuban Darti, Fera Dwi; Fatimah, Iis Daniati
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 4 No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.095 KB) | DOI: 10.30651/else.v4i1.4223

Abstract

Abstrak: Tunagrahita diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan tingkat ketunaannya yaitu tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, dan tunagrahita berat. Anak tunagrahita ringan disebut juga dengan tunagrahita mampu didik. Pada kategori ini mereka tidak mempunyai perbedaan secara signifikan secara fisik dengan anak normal. Mereka mempunyai keterlambatan dalam intelektual, kekurangan penyesuaian tingkah laku, kurang komunikasi, dan sosialisasi terhadap lingkungan. Dilihat dari konsepnya, secara umum motorik mengacu pada pengertian gerakan. Sedangkan psikomotor merupakan gerakan-gerakan yang dialihkan melalui gerakan-gerakan elektronik dari pusat otot besar. kemampuan motorik kasar anak dapat dilakukan dengan melatih anak untuk meloncat, memanjat, memeras, bersiul, membuat muka ekspresi senang, sedih, gembira, berlari, berjinjit, berdiri di atas satu kaki, berjalan di titian dan sebagainya. Pada kegiatan Tari ini merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak terutama bagi anak- anak tuna grahita. Setelah diadakan siklus I meningkat menjadi 53% (8 anak), pada siklus II meningkat menjadi 87% (13 anak). Dari aspek keseimbangan gerak tubuh setelah diadakan siklus I meningkat menjadi 33% (5 anak), pada siklus II meningkat menjadi 66% (10 anak). Dari aspek anak dapat mengekspresikan berbagai gerakan setelah diadakan siklus I meningkat menjadi 40% (6 anak), pada siklus II meningkat menjadi 60% (9 anak), dan dari aspek anak mendengarkan musik sesuai dengan gerakan tari. Kata Kunci: Kemampuan Motorik Kasar, Anak Tuna Grahita, TariAbstract: Developmental impairment is classified into three based on the level of disability, namely mild mental retardation, moderate mental retardation, and severe mental retardation. Children with mental retardation are also called mentally retarded. In this category they do not have significant differences physically with normal children. They have intellectual delays, lack of behavior adjustment, lack of communication, and environmental socialization. Judging from the concept, in general motor refers to the notion of movement. Whereas psychomotor is movements that are diverted through electronic movements of large muscle centers. gross motor skills of children can be done by training children to jump, climb, squeeze, whistle, make faces happy, sad, happy, running, standing on tiptoe, standing on one foot, walking on the footbridge and so on. In this dance activity is one alternative to improve the gross motor skills of children, especially for mentally disabled children. After holding the first cycle increased to 53% (8 children), in the second cycle increased to 87% (13 children). From the aspect of bodily balance after the first cycle was held it increased to 33% (5 children), in the second cycle it increased to 66% (10 children). From the aspect of children being able to express various movements after the first cycle was increased to 40% (6 children), in cycle II it increased to 60% (9 children), and from the aspect of children listening to music in accordance with dance movements. Keywords: Gross Motor Skills, Mentally Disabled Children, Dance
Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak melalui Gerakan Tari pada Siswa Kelas V SDLB Negeri Tuban Darti, Fera Dwi; Fatimah, Iis Daniati
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 4 No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/else.v4i1.4223

Abstract

Abstrak: Tunagrahita diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan tingkat ketunaannya yaitu tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, dan tunagrahita berat. Anak tunagrahita ringan disebut juga dengan tunagrahita mampu didik. Pada kategori ini mereka tidak mempunyai perbedaan secara signifikan secara fisik dengan anak normal. Mereka mempunyai keterlambatan dalam intelektual, kekurangan penyesuaian tingkah laku, kurang komunikasi, dan sosialisasi terhadap lingkungan. Dilihat dari konsepnya, secara umum motorik mengacu pada pengertian gerakan. Sedangkan psikomotor merupakan gerakan-gerakan yang dialihkan melalui gerakan-gerakan elektronik dari pusat otot besar. kemampuan motorik kasar anak dapat dilakukan dengan melatih anak untuk meloncat, memanjat, memeras, bersiul, membuat muka ekspresi senang, sedih, gembira, berlari, berjinjit, berdiri di atas satu kaki, berjalan di titian dan sebagainya. Pada kegiatan Tari ini merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak terutama bagi anak- anak tuna grahita. Setelah diadakan siklus I meningkat menjadi 53% (8 anak), pada siklus II meningkat menjadi 87% (13 anak). Dari aspek keseimbangan gerak tubuh setelah diadakan siklus I meningkat menjadi 33% (5 anak), pada siklus II meningkat menjadi 66% (10 anak). Dari aspek anak dapat mengekspresikan berbagai gerakan setelah diadakan siklus I meningkat menjadi 40% (6 anak), pada siklus II meningkat menjadi 60% (9 anak), dan dari aspek anak mendengarkan musik sesuai dengan gerakan tari. Kata Kunci: Kemampuan Motorik Kasar, Anak Tuna Grahita, TariAbstract: Developmental impairment is classified into three based on the level of disability, namely mild mental retardation, moderate mental retardation, and severe mental retardation. Children with mental retardation are also called mentally retarded. In this category they do not have significant differences physically with normal children. They have intellectual delays, lack of behavior adjustment, lack of communication, and environmental socialization. Judging from the concept, in general motor refers to the notion of movement. Whereas psychomotor is movements that are diverted through electronic movements of large muscle centers. gross motor skills of children can be done by training children to jump, climb, squeeze, whistle, make faces happy, sad, happy, running, standing on tiptoe, standing on one foot, walking on the footbridge and so on. In this dance activity is one alternative to improve the gross motor skills of children, especially for mentally disabled children. After holding the first cycle increased to 53% (8 children), in the second cycle increased to 87% (13 children). From the aspect of bodily balance after the first cycle was held it increased to 33% (5 children), in the second cycle it increased to 66% (10 children). From the aspect of children being able to express various movements after the first cycle was increased to 40% (6 children), in cycle II it increased to 60% (9 children), and from the aspect of children listening to music in accordance with dance movements. Keywords: Gross Motor Skills, Mentally Disabled Children, Dance