Pekerja bengkel las berpotensi menghirup asap yang mengandung kadmium dari proses pengelasan, hal ini dapat menyebabkan disfungsi ginjal, yang menghambat ekskresi urat dan dapat menyebabkan hiperurisemia. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kadar asam urat pada pekerja bengkel las di Kecamatan Sukarami Palembang. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional. Sampel sebanyak 40 pekerja bengkel las. Kadar asam urat diperiksa dengan metode uricase. Hasil penelitian ini mendapatkan 6 orang (15,0%) dengan kadar asam urat tinggi dan 34 orang (85,0%) dengan kadar asam urat normal. Dari 6 sampel dengan kadar asam urat tinggi; berdasarkan umur, sebanyak 3 orang (50,0%) dengan umur berisiko dan 3 orang (8,8%) dengan umur tidak berisiko; berdasarkan waktu kerja, sebanyak 1 orang (25,0%) dengan waktu kerja berisiko dan 5 orang (13,9%) dengan waktu kerja tidak berisiko; berdasarkan masa kerja, sebanyak 4 orang (40,0%) dengan masa kerja berisiko dan 2 orang (6,7%) dengan masa kerja tidak berisiko; berdasarkan penggunaan APD sebanyak 5 orang (23,8%) dengan penggunaan APD tidak sesuai dan 1 orang (5,3%) dengan penggunaan APD sesuai; berdasarkan tekanan darah, sebanyak 1 orang (14,3%) dengan tekanan darah tinggi, 4 orang (15,4%) dengan tekanan darah normal dan 1 orang (14,3%) dengan tekanan darah rendah; berdasarkan asupan purin, sebanyak 3 orang (25,0%) dengan asupan purin tinggi dan 3 orang (13,6%) dengan asupan purin sedang.