p-Index From 2020 - 2025
1.288
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Herijanto, Wahju
Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perencanaan Gedung Parkir Sisi Selatan Asrama ITS dengan Pedestrian dan Lajur Sepeda Seto, Helmy Aufa Akbar; Herijanto, Wahju
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.119056

Abstract

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya selanjutnya disingkat ITS memiliki suatu inisiatif bernama eco campus. Eco campus merupakan suatu inisiatif ITS dalam melakukan pembangunan berkelanjutan di dalam lingkungan kampus dengan memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan yang dikembangkan di ITS, salah satu contoh program eco campus adalah pengefektifan transportasi yang salah satu contohnya adalah pengurangan emisi kendaraan. Namun, pengurangan emisi kendaraan ini belum sepenuhnya terwujud karena di dalam lingkungan ITS masih dilalui kendaraan bermotor, hal ini menyebabkan banyaknya polusi di dalam area kampus. Hal ini dapat diatasi dengan membangun gedung parkir di dekat pintu masuk ITS. Pintu masuk yang akan diulas terdapat pada pintu masuk sisi selatan asrama ITS. Dalam merencanakan gedung parkir digunakan metode traffic counting pada pintu masuk ITS dan traffic counting pada perumahan dosen ITS yang kemudian data tersebut digunakan untuk menentukan jumlah kebutuhan parkir pada sisi selatan asrama ITS. Untuk merencanakan pedestrian dan jalur sepeda digunakan metode survei sampling yang akan digabungkan dengan data traffic counting sebelumnya untuk mendapatkan rasio pejalan kaki dan pengguna sepeda, kemudian dari kedua data tersebut dapat direncanakan pedestrian sesuai standar “Pedoman Teknis Pejalan Kaki” dan lajur sepeda dengan standar “Perancangan Fasilitas Pesepeda” yang dikeluarkan oleh kementerian PUPR. Dari analisis dan perhitungan yang dilakukan didapatkan jumlah kebutuhan parkir untuk mobil sebanyak 358 SRP dan sepeda motor sebanyak 2582 SRP. Sedangkan untuk lebar pedestrian didapatkan dimensi sebesar 5,2 meter untuk Ruas A-B, 4,0 meter untuk ruas B-C, dan 3,2 meter untuk ruas B-D, dan jumlah lajur sepeda didapatkan sebanyak 4 lajur untuk ruas A-B, 3 lajur untuk ruas B-C, dan 3 lajur untuk ruas B-D.
Perencanaan Kebutuhan Fasilitas Rest Area untuk Kombinasi Moda Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Ardhani, Savitri Kusuma; Herijanto, Wahju
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.127141

Abstract

Pulau Bali merupakan destinasi pariwisata terpopuler se Asia sekaligus terpopuler keempat dunia tahun 2022 yang terbukti dengan menyabet gelar TripAdvisor Traveler/s Choice Best of the Best 2022. Menyadari potensi tersebut, secara tidak langsung meningkatkan perkembangan pariwisata di Bali, sehingga menuntut pula perkembangan perkembangan untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan. Maka, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merencanakan pembangunan jalan tol di Pulau Bali yaitu Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi untuk jalur alternatif dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Metropolitan Sarbagita sebagai bentuk dukungan pengembangan pariwisata. Diketahui pembangunan jalan tol ini tidak seperti pembangunan jalan tol pada umumnya dimana akan dilengkapi jalur khusus untuk sepeda motor dan sepeda. Meninjau pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2021, pada jalan tol antarkota harus dilengkapi rest area. Maka dari itu pada studi ini, direncanakan kebutuhan fasilitas rest area untuk kombinasi moda pada Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi untuk menjawab kebutuhan yang ada. Analisis yang dilakukan berupa perhitungan kebutuhan ruang parkir masing-masing kendaraan, fasilitas lainnya yang harus tersedia dalam perencanaan layout rest area, dan penentuan titik lokasi rest area. Dalam perhitungan kebutuhan ruang parkir meninjau dari perkiraan masing-masing jumlah kendaraan dengan metode forecasting, trip assignment, dan regresi linear dari meninjau beberapa rest area yang telah ada. Untuk menentukan kebutuhan dan luasan fasilitas lainnya menyesuaikan dengan regulasi terkait dan kecenderungan pengguna fasilitas rest area. Sedangkan untuk titik lokasi rest area meninjau regulasi terkait dan disesuaikan dengan kondisi eksisting. Berdasarkan analisis dan perhitungan, menghasilkan perencanaan kebutuhan ruang parkir sebesar 226 SRP mobil, 40 SRP truk, 600 SRP sepeda motor, dan 100 SRP sepeda yang dilengkapi fasilitas lainnya meliputi toilet umum, tempat ibadah, area komersial, fasilitas inap, klinik kesehatan ruang terbuka hijau, SPBU, area pengembangan, dan lain-lainnya. Rest area yang direncanakan berlokasi di STA +68.00. Dengan mempertimbangkan syarat geometri, rambu dan marka didalamnya, diperoleh layout rest area Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.
Redesain Geometrik Ramp Margajaya, Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Cahyanti, Novia Dwi; Istiar, Istiar; Herijanto, Wahju
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i1.129295

Abstract

Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Segmen 2A Ujung menuntut terjadinya perubahan tata ruang pada Simpang Presdo. On/off ramp dari jalan tol tersebut terhubung dengan Simpang Presdo yang menyebabkan adanya penambahan lengan simpang pada daerah tersebut dari sebelumnya empat lengan menjadi lima lengan. Hal tersebut menyebabkan bertambah pula titik konflik lalu lintas pada kendaraan yang melintasi simpang tersebut. Oleh karena itu, direncanakan pengurangan lengan simpang dengan cara melakukan perencanaan ulang geometrik Entrance dan Exit Ramp Margajaya serta Simpang Presdo untuk mengurangi titik konflik lalu lintas pada Simpanng Presdo. Perencanaan ulang geometrik Entrance Ramp, Exit Ramp dan Simpang Margajaya mengacu pada Pedoman Desain Geometrik Jalan Raya Nomor: 13/P/BM/2021. Kinerja lalu lintas sebelum dan sesudah perencanaan ulang geometrik Entrance Ramp, Exit Ramp dan Simpang Margajaya akan dianalisis dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil analisis kinerja lalu lintas, derajad kejenuhan Simpang Presdo kondisi eksisting pada jam puncak cukup tinggi, yaitu mencapai 0.98. Perencanaan ulang geometrik meliputi perencanaan on ramp dan off ramp, dimana untuk off ramp terbagi menjadi dua yaitu off ramp menuju Simpang Presdo dan off ramp menuju Jl. Veteran. Pada off ramp menuju Simpang Presdo direncanakan sebanyak 5 tikungan yang terdiri dari 4 tikungan FC dan 1 tikungan SCS. Pada off ramp menuju Jl. Veteran direncanakan sebanyak 3 tikungan yang terdiri dari 1 lengkung FC, 1 lengkung SCS, dan 1 lengkung SS. Pada on ramp direncanakan terdapat 4 tikungan yang terdiri dari 1 lengkung SCS, 1 lengkung SS, dan 2 lengkung FC. Setelah dilakukan perencanaan ulang, hasil perhitungan analisis kinerja simpang menunjukkan nilai derajat kejenuhan yang lebih kecil yaitu sebesar 0.92, yang berarti bahwa dilihat dari segi lalu lintas desain perencanaan ulang lebih baik daripada kondisi eksisting.
Perencanaan Parkir Stasiun Halim untuk Mendukung Operasi Kereta Cepat Jakarta - Bandung Enggarini, Fennyta Zulfah; Herijanto, Wahju; Istiar, Istiar
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.131891

Abstract

Urgensi masyarakat untuk melakukan mobilitas akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya sebuah daerah dan akan menimbulkan permasalahan jika tidak didukung dengan sistem transportasi yang baik. Munculnya moda transportasi baru di Indonesia, seperti kereta cepat, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk melancarkan mobilitas masyarakat. Stasiun Halim yang terletak di Jakarta Timur merupakan salah satu stasiun yang melayani kereta cepat tersebut dengan rute Jakarta – Bandung. Aksesibilitas stasiun ini harus diperhatikan karena cakupan target penumpangnya yang luas, yaitu masyarakat Jabodetabek. Untuk mendukung hal tersebut, penelitian ini akan menganalisis kebutuhan parkir dan merencanakan layout fasilitas parkir Stasiun Halim. Dengan direncanakannya fasilitas parkir yang baik dan memenuhi kebutuhan parkir, aksesibilitas Stasiun Halim menjadi tak terbatas dan diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang mengkombinasikan kendaraan pribadi dengan moda transportasi umum untuk perjalanan mereka. Pedoman yang digunakan antara lain “Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota 1998”, dan beberapa referensi lain yang berkaitan dengan perencanaan parkir. Dari hasil pengolahan data primer dan sekunder, fasilitas parkir Stasiun Halim direncanakan terdiri dari taman parkir dan dua gedung parkir. Taman parkir Stasiun Halim mempunyai luas 12485,073 m², dapat menampung 262 mobil ditambah 50 parkir mobil khusus. Gedung parkir A, terdiri dari 11 lantai dengan luas 2600 m²/lantai, dapat menampung 540 sepeda motor dan 644 mobil. Gedung parkir B, terdiri dari 4 lantai dengan luas setiap lantai adalah 6250 m², dapat menampung 626 mobil. Sehingga, untuk kapasitas keseluruhan, fasilitas parkir Stasiun Halim dapat menampung 1582 mobil dan 540 sepeda motor.
Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Lentur Jalan Depok Outer Ring Road (DORR) Sebagai Alternatif Penghubung Wilayah Kota Depok Bagian Barat dan Timur Haq, Febrian Ashar; Herijanto, Wahju; Buana, Cahya
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.145763

Abstract

Kota Depok memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan memiliki daya tarik bagi para pekerja di Jakarta untuk bertempat tinggal di kota tersebut. Kota Depok terbagi menjadi dua zona, yaitu bagian barat dan timur yang dipisahkan oleh Sungai Ciliwung. Jalan utama yang dapat dilalui untuk menuju wilayah barat dari pusat kota atau wilayah timur hanya dapat melalui Jl. Raya Sawangan dan Jl. Raya Muchtar. Namun, masih sering terjadi kemacetan pada kedua jalan tersebut sehingga Pemerintah Kota Depok berencana untuk mengembangkan jaringan jalan guna memecah konsentrasi pada jalan eksisting dengan membangun Depok Outer Ring Road (DORR) tetapi belum ada detail perencanaan jalan tersebut. Pada studi ini akan dibahas terkait perencanaan untuk pemilihan trase jalan, trip assignment, geometrik jalan, dan konstruksi perkerasan lentur pada rencana jalan DORR. Perencanaan geometrik jalan mengacu pada Pedoman Desain Geometrik Jalan No. 13/P/BM/2021 dan perencanaan perkerasan lentur mengacu pada Manual Desain Perkerasan Jalan No. 04/SE/Db/2017. Alternatif trase jalan dipilih melalui analisis multi kriteria (matriks zero-one) dan trip assignment dianalisis menggunakan metode Smock (1962). Perencanaan saluran drainase menggunakan Pedoman Perencanaan Sistem Drainase Jalan (Pd. T-02-2006-B) dan Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan (SNI 03-3424-1994). Hasil dari studi ini adalah perencanaan jalan DORR dengan trase baru yang memiliki panjang 9,870 Km. Kinerja lalu lintas (DS) di Jalan Raya Sawangan mencapai 1,077 (hari kerja) dan 1,011 (akhir pekan). Sedangkan, DS di Jalan Raya Muchtar mencapai 1,086 (hari kerja) dan 1,013 (akhir pekan). Perpindahan kendaraan berdasarkan analisis trip assignment dari jalan eksisting ke DORR sebesar 79,63% (hari kerja) dan 81,01% (akhir pekan). Geometrik jalan DORR direncanakan memiliki 7 titik alinemen horizontal dan 47 titik alinemen vertikal dengan perkerasan lentur setebal 40 mm (AC-WC), 60 mm (AC-BC), 75 mm (AC-Base), 150 mm (CTB), dan 150 mm (LFA Kelas A).
Perencanaan Rute dan Tarif Angkutan Feeder di Surabaya Selatan untuk Mendukung Bus Kota Surabaya Razani, Muhammad Rifki Rif'at; Herijanto, Wahju
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.145910

Abstract

Suroboyo Bus rute TIJ-Jono Soewojo dan Purabaya – Rajawali yang melayani Surabaya Selatan memiliki jumlah penumpang cukup sedikit yaitu sebanyak 500 penumpang per hari pada rute TIJ – Jono Soewojo dan rute Purabaya - Rajawali sebanyak 1500 penumpang per hari. Oleh karena itu, muncul rencana pengadaan feeder yang difungsikan sebagai penghubung penumpang yang hendak naik Suroboyo Bus atau Trans Semanggi Suroboyo. Diperlukan perencanaan rute, informasi permintaan masyarakat terhadap layanan feeder, jumlah armada yang dibutuhkan dan tarif yang optimal. Salah satu metode yang digunakan dalam perencanaan layanan feeder yaitu studi analisis potensi demand, analisis kebutuhan armada, dan Willingness To Pay (WTP) dengan pengumpulan data melalui metode stated preference. Hasil perencanaan rute berupa tiga rute yaitu Rute Hijau (16,7 Km) yang melalui Mall City of Tommorow – Royal Plaza, Rute Merah (19,33 Km) yang melalui Masjid Al-Akbar – Terminal Intermoda Joyoboyo, dan Rute Biru (25,5 Km) melalui Universitas Kristen Petra – RSAL Surabaya. Hasil dari analisis perencanaan transportasi didapatkan rute hijau akan memiliki jumlah penumpang sebanyak 665 orang per hari, rute merah sebanyak 568 orang per hari, dan rute biru sebanyak 1813 orang per hari. Berdasarkan pertimbangan kelancaran operasional digunakan 6 armada dan headway 15 menit pada rute hijau, rute merah memerlukan 10 armada dan headway 10 menit, rute biru memerlukan 14 armada dan headway 10 menit. Hasil analisis Willingness to Pay menunjukkan tarif yang pengguna terima yaitu sebesar Rp. 5000 dengan integrasi antar angkutan umum.
Perencanaan Stasiun Kereta Api di Kota Makassar Berdasarkan Peramalan Demand 50 Tahun Prabakti, A.Alfiana Setia; Herijanto, Wahju
Jurnal Teknik ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v14i1.146660

Abstract

Peningkatan permintaan transportasi kereta api di pulau Sulawesi disebabkan oleh sulitnya transportasi massal yang menghubungkan kota dan kabupaten. Salah satu proyek nasional di bidang transportasi ialah pembangunan jalan rel Kereta Api Trans Sulawesi pada rute Makassar-Parepare. Sistem transportasi kereta didukung dengan adanya stasiun yang berfungsi sebagai akses penumpang untuk naik dan turun dari moda transportasi kereta. Perencanaan stasiun merupakan pemberhentian terakhir dari rute Makassar - Parepare berlokasi di dekat pelabuhan New Port Makassar dengan perencanaan jalur ganda (double track) dan jalur layang (elevated). Untuk mendapatkan bentuk dan luasan stasiun, maka perlu mempertimbangkan demand penumpang kereta dan antrian pembelian tiket. Perencanaan dilakukan dengan mengumpulkan literatur mengenai perencanaan stasiun dan fasilitas stasiun diantaranya parkir dan perhentian bus. Metode yang digunakan untuk peramalan demand penumpang 50 tahun mendatang menggunakan metode regresi linier berdasarkan laju pertumbuhan jumlah penduduk dan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kota Makassar. Analisis yang dilakukan pada perencanaan Stasiun Makassar diperoleh demand penumpang sebesar 3.200 penumpang/jam dengan kedatangan kereta setiap 30 menit dari pengoperasian stasiun selama 18 jam/hari. Luasan ruang loket dan ruang tunggu stasiun diperlukan untuk merancang dimensi stasiun menggunakan LOS (Level of Service). Luasan peron yang diperlukan untuk umur rencana 50 tahun mendatang berdasarkan jumlah penumpang sebesar 1.808 m2 dengan panjang 226 m dan lebar 8 m. Luasan bangunan stasiun sebesar 3.150 m2 dengan satu rangkaian kereta berkapasitas 800 penumpang. Antrian yang terjadi di stasiun pada saat pembelian tiket dan juga antrian parkir kendaraan menggunakan metode antrian FIFO (First In First Out). Fasilitas parkir Stasiun Makassar direncanakan parkir mobil yang dapat menampung 191 SRP dan parkir motor sebanyak 595 SRP. Adanya fasilitas perhentian bus sebagai konektivitas moda transportasi kereta dengan angkutan umum bus untuk memfasilitasi penumpang kereta yang hendak beralih ke transportasi umum bus.