Kota Depok memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan memiliki daya tarik bagi para pekerja di Jakarta untuk bertempat tinggal di kota tersebut. Kota Depok terbagi menjadi dua zona, yaitu bagian barat dan timur yang dipisahkan oleh Sungai Ciliwung. Jalan utama yang dapat dilalui untuk menuju wilayah barat dari pusat kota atau wilayah timur hanya dapat melalui Jl. Raya Sawangan dan Jl. Raya Muchtar. Namun, masih sering terjadi kemacetan pada kedua jalan tersebut sehingga Pemerintah Kota Depok berencana untuk mengembangkan jaringan jalan guna memecah konsentrasi pada jalan eksisting dengan membangun Depok Outer Ring Road (DORR) tetapi belum ada detail perencanaan jalan tersebut. Pada studi ini akan dibahas terkait perencanaan untuk pemilihan trase jalan, trip assignment, geometrik jalan, dan konstruksi perkerasan lentur pada rencana jalan DORR. Perencanaan geometrik jalan mengacu pada Pedoman Desain Geometrik Jalan No. 13/P/BM/2021 dan perencanaan perkerasan lentur mengacu pada Manual Desain Perkerasan Jalan No. 04/SE/Db/2017. Alternatif trase jalan dipilih melalui analisis multi kriteria (matriks zero-one) dan trip assignment dianalisis menggunakan metode Smock (1962). Perencanaan saluran drainase menggunakan Pedoman Perencanaan Sistem Drainase Jalan (Pd. T-02-2006-B) dan Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan (SNI 03-3424-1994). Hasil dari studi ini adalah perencanaan jalan DORR dengan trase baru yang memiliki panjang 9,870 Km. Kinerja lalu lintas (DS) di Jalan Raya Sawangan mencapai 1,077 (hari kerja) dan 1,011 (akhir pekan). Sedangkan, DS di Jalan Raya Muchtar mencapai 1,086 (hari kerja) dan 1,013 (akhir pekan). Perpindahan kendaraan berdasarkan analisis trip assignment dari jalan eksisting ke DORR sebesar 79,63% (hari kerja) dan 81,01% (akhir pekan). Geometrik jalan DORR direncanakan memiliki 7 titik alinemen horizontal dan 47 titik alinemen vertikal dengan perkerasan lentur setebal 40 mm (AC-WC), 60 mm (AC-BC), 75 mm (AC-Base), 150 mm (CTB), dan 150 mm (LFA Kelas A).