Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Pemanfaatan Teknik Molekuler Berbasis DNA dalam Penelitian Penyakit Bulai pada Jagung Kalqutny, Septian Hary; Pakki, Syahrir; Muis, Amran
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2020): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/agrosainstek.v4i1.107

Abstract

Penyakit bulai merupakan salah satu penyakit utama yang menyerang tanaman jagung yang dapat menurunkan produksi jagung di Indonesia. Penyakit bulai pada jagung disebabkan oleh Peronosclerospora spp. yang bersifat parasit obligat sehingga tidak dapat ditumbuhkan di media kutur sintetik. Upaya pengendalian penyakit dengan penggunaan varietas jagung yang tahan penyakit bulai dan penggunaan fungisida seringkali tidak memberikan hasil yang diharapkan, karena patogen penyebab penyakit bulai yang beragam jenisnya sehingga memberikan respon yang berbeda pula. Identifikasi dan pemahaman tentang biodiversitas patogen penyebab penyakit bulai sangat penting dalam upaya pengendalian penyakit bulai. Identifikasi spesies secara morfologis terkadang sulit dilakukan karena karakter pembeda yang terbatas dan mirip. Metode biologi molekuler saat ini mulai secara luas digunakan, karena dapat memberikan informasi keragaman dari suatu organisme secara genetik secara cepat dan akurat. Oleh karena itu metode biologi molekuler dapat digunakan untuk mendukung hasil pengamatan secara morfologis. Penggunaan marka molekuler seperti RAPD, RFLP, AFLP dan SSR serta sekuensing region DNA tertentu (rDNA, region ITS rDNA dan mtDNA) secara langsung dapat menggambarkan keanekaragaman patogen penyakit bulai. Di Indonesia terdapat tiga spesies utama penyebab bulai yaitu P. philippinensis, P. maydis dan P. sorghi. Kedepan penggunaan teknik-teknik biologi molekuler baru dapat memberikan informasi yang lebih banyak, cepat, dan akurat akan dapat membuka lebih banyak kemungkinan bagi upaya pengendalian penyakit ini.
The Response of Foxtail Millet Candidate Varieties from Nagekeo Regency to Leaf Blight (Bipolaris setariae) Suriani, Suriani; Muis, Amran; Kalqutny, Septian Hary
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 5 No 1 (2021): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.153 KB) | DOI: 10.33019/agrosainstek.v5i1.207

Abstract

Foxtail millet has the potential to be developed as a healthier food alternative because of its high nutritional value. Disease such as leaf blight caused by Bipolaris setariae is one of the limiting factors in Foxtail millet productivity. One of the efforts to control the pathogen is by utilizing resistant varieties. In this study, two candidate varieties and two germplasm accessions were tested to determine the level of resistance to Bipolaris setariae leaf blight. The study was arranged based on a complete randomized design with six replications. Each test material was inoculated with the spore suspension at 4 WAP. Disease intensity was observed based on the disease scoring at 7, 9, and 11 WAP. AUDPC value is calculated based on the intensity of the attack at a particular observation time. Grain weight was recorded and statistically analyzed. The two candidate varieties of foxtail millet Pagamogo and Tedamude from Nagekeo Regency showed a moderately resistant response to leaf blight and had the lowest AUDPC values of 907.69 and 912.31. The highest increase in AUDPC values was observed in the initial observation period at 0-49 DAP.