Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Strategi Pengembangan Perencanaan dan Perancangan Rumah Tinggal Nelayan Sebagai Respon Terhadap Rob Maria Damiana Nestri Kiswari, ST, MSc; Etty Endang Listiati; IM Tri Hesti Mulyani
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 3, No 1: September 2020
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v3i1.2799

Abstract

Rumah tinggal dan lingkungan yang ada di sekitarnya memberikan pengaruh penting dalam kualitas hidup manusia yang hidup di dalamnya. Keberadaan rumah tinggal memenuhi tuntutan kebutuhan jasmani dan rohani, yaitu rumah memberikan rasa aman, rasa nyaman, ruang untuk sosialisasi dan harga diri serta aktualisasi penghuninya. Permukiman Tambak Lorok di wilayah Kota Semarang dikenal sebagai kampung nelayan. Hal ini diperkuat dengan program pemerintah Kota Semarang yang mengembangkan Tambak Lorok menjadi Kampung Bahari. Namun demikian, Tambak Lorok menghadapi permasalahan yang mendasar yaitu rob, naiknya air laut ke daratan. Rob memberikan pengaruh kepada kondisi fisik dan non fisik warga di Tambak Lorok. Sehingga perlu untuk mengidentifikasi strategi pengembangan yang mungkin untuk permukiman Tambak Lorok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan dari aspek-aspek fisik maupun non fisik sehingga mampu untuk merespon permasalahan lingkungan yaitu rob. Metoda penelitian adalah kualitatif studi literatur untuk kondisi lingkungan permukiman Tambak Lorok. Sedangkan dengan metoda analisis dengan analisis  deskriptif yang menjelaskan kondisi lingkungan permukiman secara obyektif, jelas dan sistematis. Hasil dari penelitian ini adalah rekomendasi untuk penyusunan strategi pengembangan perencanaan dan perancangan permukiman di Tambak Lorok.
LANTAI HIDROLIS PADA RUMAH PANGGUNG STUDI KASUS: RUMAH PANGGUNG DI KELURAHAN KEMIJEN SEMARANG IM. Tri Hesti Mulyani; Etty E. Listiati; B. Tyas Susanti; Widija Suseno
PROSIDING SNAST Prosiding SNAST 2018
Publisher : IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rising sea levels and land subsidence in Semarang caused several areas in Semarang suffering of tidal floods (sea water intrusion). This problem can be found mainly in the areas close to the sea.The rate of subsidence in the Tanjung Emas port area is 13.5 cm / year. This has an impact on the residential areas nearby where the areas often hit by tidal floods.One of the settlements that is often hit by tidal floods is Kemijen village, situated in the North Semarang sub-district, Semarang City. Landfilled is te practical solution that is carried out by the residents to elevate the floor of the house so the house can be free from tidal flooding. However, this is temporary solution because every 5 years the floor must be elevated again.One solution for the house structure system adapt tidal flooding is the stage house system. However, along with the rate of land subsidence and rising tidal flood water level, the floor level of the house's stage will become closer to the tidal flood water surface. In order to overcome the rising water level, the alternative construction that can be done is by applying "hydraulic floor construction". The hydraulic floor means the floor of the house which can be raised manually by using jack tool. To facilitate the process of raising the floor (hydraulic process), a 3x3 meter floor size module is determined so that the hydraulic process can be carried out optimally.
Sistem Sambungan Struktur dalam Rumah Panggung Widija Suseno Widjaja; Etty Endang Listiati; IM. Tri Hesti Mulyani; Bernadette Tyas Susanti
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 3 (2019): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i3.56

Abstract

Rumah panggung sering dijumpai di daerah banjir atau rob yaitu naikknya permukaan air laut di daerah permukaan dekat pantai. Rumah panggung dibangun dengan harapan pemilik tidak perlu mengurug lantai rumahnya secara berkala. Rumah panggung harus direncanakan dengan kokoh kekuatannya mulai dari struktur bawah sampai struktur atas. Pondasi rumah panggung yang terletak di atas tanah rob sering mempunyai daya dukung yang rendah karena berupa tanah rawa-rawa berlumpur. Agar rumah panggung dapat berdiri lebih tinggi, maka dipasang kolom pipa galvanis yang dapat diatur ketinggiannya dengan sistem hidrolis. Struktur rumah panggung direncanakan dengans struktur yang ringan yang menggunakan struktur bambu yang bertumpu pada kolom-kolom hidrolis. Material rumah panggung ada yang terbuat dari bambu, beton dan baja sehingga konstruksi sambungannya harus direncanakan dan diperhitungkan dengan baik. Sambungan yang akan dibahas adalah sambungan baja dengan beton pondasi dengan menggunakan base plate dan angkur baut. Sambungan pipa hidrolis, sambungan pipa galvanis dengan struktur bangunan bambu serta struktur rumah bambu.Kata kunci: Sambungan Baja Beton, Base Plate, Angkur Baut, Sambungan Pipa-Bambu, Sambungan Batang-Batang Bambu.
Peranan Green Transportation untuk Mewujudkan Green Urban Area pada Kawasan Pusat Kota Simpanglima Semarang IM. Tri Hesti Mulyani; B. Pat Ristara Gandhi
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 5 No. 4 (2016): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v5i4.226

Abstract

Pemanasan global menjadi isu penting di seluruh belahan dunia.Temperatur bumi yang terus menerus meningkat membuat bumi semakin panas dan menimbulkan semakin menurunya kualitas lingkungan kota-kota di Indonesia. Untuk mencegah atau mengurangi menurunnya kualitas lingkungan perlu ada upaya yang sistematis dan komprehensif, antara lain dengan menerapkan delapan atribut kota hijau, yaitu: Green planning & designing;, Green open space, Green waste, Green transportation, Green water, Green energy; Green building, Green community, yang pada akhirnya mewujudkan kota berkelanjutan. Kawasan Pusat Kota Simpanglima Semarang diarahkan sebagai green urban area, dengan menerapan delapan atribut kota hijau, khususnya atribut green transportation. Bagaimana peranan green transportation untuk mewujudkan green urban area menjadi fokus utama utama pembahasan. Peranan tersebut ditelusuri melalui studi dokumentasi dan wawancara terstruktur ke responden ahli, dan metoda analisis Analytic Hierarchy Process. Hasil yang dicapai peranan green transportation untuk mewujudkan green urban area diungkapan melalui skala prioritas dan penilaian kinerja green urban area dari faktor green transportation.
The Implementation of MBKM Policy and Its Impact on the Curriculum and Learning Model Hartono, Heny; Retnawati, Berta Bekti; Leong, Hironimus; Mulyani, Tri Hesti; Hernawati, Lucia
Celt: A Journal of Culture, English Language Teaching & Literature Vol 22, No 1: June 2022, Nationally Accredited
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/celt.v22i1.4246

Abstract

This article is a report of a research on the implementation of Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) at Soegijapranata Catholic University  (SCU), Semarang supported by the Directorate General of Research and Technology, Directorate General of Higher Education, Republic Indonesia). This study involved 5275 respondents as the sample taken from a total of 7775 population which consisted of lecturers, administrative staff, and students. It aimed to see the implementation of MBKM at SCU and how the stakeholders perceived the impacts of MBKM implementation on the curriculum, syllabus, and learning model. This study applied sequential method by which the results of qualitative and quantitative data analysis were elaborated. The instruments used were Focus Group Discussion and SPADA survey. The results of this study showed that respondents had positive perceptions on the implementation of MBKM but not all respondents fully understood the system, process, and procedure of the MBKM implementation. The implementation of MBKM also affected the curriculum and learning model. Therefore, a model of curriculum and learning model based on contextual learning was suggested to support the implementation of MBKM at SCU.