Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MENGIKUTI KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA SMP DI SEMARANG Eriany, Praharesti; Hernawati, Lucia; Goeritno, Haryo
Psikodimensia Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Psikodimensia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi siswa SMP mengikuti kegiatan Bimbingan Belajar (Bimbel) secara analisis deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari 48 siswa yang mengikuti Bimbel Primagama Semarang. Metode pengumpulan data dengan menggunakan skala berdasarkan teknik semantic differential untuk pernyataan motivasi intrinsik maupun ekstrinsik. Hasil penelitian menunjukkan 89.12% siswa mengikuti Bimbel dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan dan dari lima karakteristik motivasi intrinsik yang berperan berdasarkan urutan adalah sikap mengikuti Bimbel (23.23%), nilai mengikuti Bimbel (21.64%), tujuan mengikuti Bimbel (20,39%), kebutuhan mengikuti bimbel (18.89%) dan minat mengikuti Bimbel (15.85%). Dari tiga karakteristik motivasi ekstrinsik yang berperan adalah keluarga (45.80%), orang lain (32.82%) dan teman(21.37%). Tidak ada perbedaan motivasi intrinsik maupun ekstrinsik mengikuti Bimbel berdasar jenis kelamin
PENGARUH METODE BERCElUTA TERHADAP PENGENDALIAN EMOSI MARAH ANAK DI ])ALAM KELAS Mulyandasari, Vista; Hernawati, Lucia
Psikodimensia Vol 12, No 1 (2013)
Publisher : Psikodimensia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik pengaruh metode bercerita terhadap pengendalian emosi marah anak di dalam kelas. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh metode bercerita terhadap pengendalian emosi marah anak di dalam kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas satu SD Kristen Lentera Ambarawa. Subyek penelitiannya berjumlah 10 orang yang termasuk kategori sulit melakukan pengendalian emosi marah dan sering melakukan pengungkapan emosi marah dengan perilaku memuku~ mendorong, mencubit atau menendang temannya di kelas. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Desain eksperimen yang digunakan One Group Pretest-Posttest Design. Selanjutnya data dianalisa dengan metode Wilcoxon Signed rank test. Hasil penelitian menyatakan bahwa hipotesis penelitian diterima dengan nilai Z sebesar - 2,805 dengan p
Membangun model layanan konseling psikologis yang sesuai dengan kepribadian orang semarang Lucia Hernawati; Emiliana Primastuti
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang kepribadian orang Semarang yang komprehensip dan gaya konseling yang sesuai untuk membantunya mengembangkan potensi diri secara maksimal, serta upaya prevensi dan kurasi yang dapat membantunya  menyelesaikan berbagai masalah dalam hidupnya belum ada. Hipotesis  penelitian ini ada hubungan karakter kepribadian dengan gaya konseling yang disukai. Alat ukur NEO-PIR  dan The Preferences for Psychoterapy Approaches Scale-Revised yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesai dipakai untuk mengumpulkan data. 750 orang yang minimal telah tinggal di Semarang selama 1 tahun dengan batasan usia mulai 19 tahun hingga 62 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisa korelasi regresi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara profil kepribadian orang Semarang dan gaya konseling yang sesuai untuknya. Hasil penelitian ini menunjukkan (1)orang Semarang yang memiliki kepribadian neuroticism menyukai gaya konseling psychoanalitic dan client centered; (2) orang Semarang yang memiliki kepribadian extraversion menyukai gaya konseling cognitive; (3) orang Semarang yang memiliki kepribadian opennes menyukai gaya konseling psychoanalitic dan client centered; (4) orang Semarang yang memiliki kepribadian agreeableness menyukai gaya konseling client centered; (5) orang Semarang yang memiliki kepribadian conscientiousness menyukai gaya konseling cognitive.   Keywords: Karakter kepribadan, gaya konseling
The Differences of Counseling Satisfaction Between Counselees With Counseling Style Matches With Their Personalities and Those Who Are Not Lucia Hernawati; Bagus Wismanto; Rachmad Djati Winarno
PSIKODIMENSIA Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v17i2.1720

Abstract

This study aimed to determine the differences in counseling satisfaction between counselees who get counseling services in accordance with the characteristics of his personality and get appropriate counseling style and those who do not. The hypothesis proposed in this study was that there was the influence of counselee personality characteristics, counseling style that was in accordance with the satisfaction of counseling.Two hundred and fifty-three men and women who have lived in Semarang for at least 1 year, aged between 18 and 55 years and came from various professions participated in this research. The recruitment of participants was voluntary to participants who were students whereas for non-student participants, there is assignment from the working institutions. The experimental research method was applied by grouping the subjects in the experimental and control groups randomly. A counseling style that matches the characteristics of the participants' personality was given in the experimental group, whereas in the control group it was not. Further comparison of the experimental and control groups was conducted to prove the differences in counseling satisfaction of both groups. Two instruments used in this study were: (1) the Indonesian version of the NEO Personality Inventory-Revised (NEO-PI-R) developed by Costa & McCrae (2) Client Satisfaction Questionnaire (CSQ-8). It was found that in general all participants were satisfied with the counseling service received. T-test analysis was found that there was no difference in counseling satisfaction between experimental and control groups
LAYANAN CYBERCOUNSELING. SEBUAH ALTERNATIF UNTUK MEMBANTU MENYELESAIKAN MASALAH Lucia Hernawati; Djuniadi Djuniadi
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v15i1.598

Abstract

Pada saat individu memiliki masalah dan tidak bisa menyelesaikannya sendiri maka dibutuhkan bantuan orang lain yang diantaranya melalui konseling. Model konseling tradisional dengan tatap muka hingga saat ini masih efektif dipakai disamping dalam perkembangannya muncul berbagai bentuk layanan konseling yang lain. Cybercounseling sebagai sebuah sarana pemberian bantuan konseling yang dilakukan dengan sambungan internet cukup membantu menyelesaikan masalah. Disiapkan web e-konseling dengan fasilitas layanan konseling melalui e-mail dan chat. Dilengkapi dengan keterangan kapan email akan dibalas dan waktu chat yang memungkinkan. Setelah web e-konseling dievaluasi oleh dua konselor senior dan enam belas orang yang berada pada fase dewasa awal, selanjutnya direvisi. Kemudian diujicobakan pada 25 orang dewasa untuk mendapat layanan psikologis melalui cybercounseling selama 6 bulan. Setelahnya dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi menyebutkan bahwa 20 orang merasa puas dengan dengan layanan cybercounseling karena efektif waktu tidak perlu meluangkan waktu bertemu konselor, dapat mengekspresikan perasaan tanpa malu karena tidak berhadapan langsung dengan konselor, tidak merasa diadili. Sementara 5 orang lainnya merasa cybercounseling tidak efektif karena dalam proses konseling sambungan internet putus sambung hingga proses konseling terganggu, saat ingin konseling harus menunggu jadual chat, waktu repon e-mail dari psikolog/konselor dianggap terlalu lama, psikolog/konselor dianggap tidak memahami secara mendalam apa yang dirasakan. Untuk mengatasi ketidakpuasan pada layanan cybercounseling, konseling tradisional tatap muka dilakukan dan pemberian dukungan melalui sms (short message service)
PENGARUH METODE BERCElUTA TERHADAP PENGENDALIAN EMOSI MARAH ANAK DI ])ALAM KELAS Vista Mulyandasari; Lucia Hernawati
PSIKODIMENSIA Vol 12, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v12i1.43

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik pengaruh metode bercerita terhadap pengendalian emosi marah anak di dalam kelas. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh metode bercerita terhadap pengendalian emosi marah anak di dalam kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas satu SD Kristen Lentera Ambarawa. Subyek penelitiannya berjumlah 10 orang yang termasuk kategori sulit melakukan pengendalian emosi marah dan sering melakukan pengungkapan emosi marah dengan perilaku memuku~ mendorong, mencubit atau menendang temannya di kelas. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Desain eksperimen yang digunakan One Group Pretest-Posttest Design. Selanjutnya data dianalisa dengan metode Wilcoxon Signed rank test. Hasil penelitian menyatakan bahwa hipotesis penelitian diterima dengan nilai Z sebesar - 2,805 dengan p
The Effect of Self Regulation-Based Holistic Health Counseling Services in Improving Students' Psychological Well Being Lucia Hernawati; Paraharesty Eriany
PSIKODIMENSIA Vol 19, No 2: Desember 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v19i2.2765

Abstract

The objective of this study was to determine the effect of self-regulation-based holistic health counseling in improving university students’ psychological wellbeing. Thirty students in Semarang who had low scores on Ryff's Psychological Wellbeing Scale participated as subjects in this study. An experiment was conducted with randomized pretest-post-test comparison group design for a total of 41 days. The experimental group was given a self-regulation-based holistic health counseling intervention. Meanwhile, students in the control group were given physical health interventions and effective study habits. Mann-Whitney U test was conducted to compare the effectiveness of the intervention in the experimental and control groups. The results of the research showed that compared to the control group, the intervention in the experimental group was more effective in increasing the students’ psychological wellbeing. The results of this study are useful as an alternative in helping students in Semarang to improve their psychological wellbeing.
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MENGIKUTI KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA SMP DI SEMARANG Praharesti Eriany; Lucia Hernawati; Haryo Goeritno
PSIKODIMENSIA Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v13i1.282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi siswa SMP mengikuti kegiatan Bimbingan Belajar (Bimbel) secara analisis deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari 48 siswa yang mengikuti Bimbel Primagama Semarang. Metode pengumpulan data dengan menggunakan skala berdasarkan teknik semantic differential untuk pernyataan motivasi intrinsik maupun ekstrinsik. Hasil penelitian menunjukkan 89.12% siswa mengikuti Bimbel dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan dan dari lima karakteristik motivasi intrinsik yang berperan berdasarkan urutan adalah sikap mengikuti Bimbel (23.23%), nilai mengikuti Bimbel (21.64%), tujuan mengikuti Bimbel (20,39%), kebutuhan mengikuti bimbel (18.89%) dan minat mengikuti Bimbel (15.85%). Dari tiga karakteristik motivasi ekstrinsik yang berperan adalah keluarga (45.80%), orang lain (32.82%) dan teman(21.37%). Tidak ada perbedaan motivasi intrinsik maupun ekstrinsik mengikuti Bimbel berdasar jenis kelamin
Efektivitas Konseling Wellness Untuk Meningkatkan Psychological Well-Being Lansia Lucia Hernawati; Praharesti Eriany
Patria : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1: Maret 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/patria.v3i1.2398

Abstract

The number of elderly (60-70 years old until death) in Indonesia increases from year to year. In the elderly phase, individuals begin to experience decreased physical function, cognition and relationships with friends. Thus, it is likely that the psychological well-being of the elderly will decline with declined life satisfaction and contribution to their community as the indicators. This community service activity aimed to help the elderly increase their happiness by providing wellness counseling services for 7 sessions (7 weeks). Through the wellness counseling services, the elderly were invited to evaluate their current lifestyle through self-discovery and to design and apply a new, holistic healthy lifestyle (physical-mental-social health) in order to live a life by maximizing self-actualization and contribution to the society. Henceforth the elderly will feel more satisfied with their lives and happier (the state of psychological well-being increases).
Efektivitas Pelatihan Keterampilan Bimbingan Dan Konseling Untuk Meningkatkan Kemampuan Konselor Lucia Hernawati; Monika Windriya Satyajati
Patria : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2: September 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/patria.v3i2.3189

Abstract

Perguruan tinggi bukan hanya tempat mahasiswa memperoleh pengetahuan akademik namun juga tempat pembentukan karakter yang cerdas, inovatif, tangguh dan resilien . Salah satu cara pembentukan karakter mahasiswa yang cerdas, inovatif, tangguh dan resilien, melalui pengolahan berbagai masalah yang dialaminya dalam bidang akademik maupun non akademik. Unit Sahabat Psikologi (sabpsi) adalah sebuah unit yang memberi layanan bimbingan dan konseling kepada mahasiswa S1 dan S2 Fakultas Psikologi UNIKA Soegijapranata. Masalah yang dialami mahasiswa semakin bervariasi jenis dan intensitasnya,  bukan hanya masalah  akademik  namun juga masalah yang mengarah pada psikopatologis klinis. Tujuan dari aktivitas pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bimbingan dan konseling (konselor) sabpsi agar dapat melayani mahasiswa secara maksimal. Pelatihan ini diberikan selama 4 minggu  meliputi pelatihan (1) kepribadian yang terapeutik; (2)psikopatologis klinis (3) psikoedukasi, dan konseling online; (4) konseling kelompok. Pelaksanaan pelatihan dengan frekuensi 1 minggu 1 topik  dengan durasi 120 menit secara daring menggunakan platform google meet. Setiap sesi pelatihan diikuti tugas rumah yang didiskusikan pada pertemuan berikutnya. Berdasar pembandingan pretes dan postes  diketahui bahwa  setelah mengikuti pelatihan, peserta (1)lebih mampu mengarahkan dirinya agar memiliki kepribadian yang terapeutik; (2)lebih memahami psikopatologis klinis; (3) mampu membuat program layanan psikoedukasi dan melaksanakan konseling online; (4)mampu memfasilitasi konseling kelompok.