ABSTRAK Latar Belakang: Penyakit Kaki Gajah (Lymphatic Filariasis) yang selanjutnya disebut Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Penyakit Filariasis ini tidak menimbulkan kematian, namun berdampak terhadap penurunan produktifitas dan permasalahan sosial bagi penderita dan keluarganya. Tujuan survei ini adalah untuk menilai efektifitas POPM Filariasis setelah 5 putaran pengobatan, dalam menurunkan risiko penularan filariasis di Kabupaten Bengkulu Utara. Metode: Kajian ini menggunakan rancangan studi cross-sectional dilaksanakan pada bulan November 2023. Populasi pada kegiatan ini adalah semua penduduk yang berdomisili di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Sampel yang dibutuhkan setidaknya 300 penduduk dari Desa Sentinel (desa Air Petai) dan 300 penduduk dari Desa Spot Check (Desa Sumber Agung). Total sam pel minimal 600 orang responden/Kabupaten. Pengumpulan data primer berupa pemeriksaan sediaan darah jari yang pengambilan sampelnya dilakukan mulai pukul 22:00 malam sampai dengan 02:00 dini hari.. Hasil: Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium secara mikroskopis di Kabupaten Bengkulu Utara menunjukkan hasil 0% positif mikrofilaria (100% Negatif mikrofilaria). Kesimpulan: Dinas Kesehatan melalui petugas Puskesmas dan kader Kesehatan tetap melakukan penyuluhan terhadap Masyarakat setempat, secara berkesinambungan dan terus menerus serta tetap memberikan pengobatan kepada penduduk yang positif mikrofilaria baik status kronis maupun akut.