Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH AGLOMERASI INDUSTRI TERHADAP KETERSEDIAAN LAHAN PERMUKIMAN Razaq, Abd.; Rahman, Fahyumi
Media Komunikasi FPIPS Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v16i1.22734

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh industri terhadappermukiman pribadi, ketersediaan lahan permukiman terhadap kondisidesain rumah dan untuk menganalisis ketersediaan lahan permukimanterhadap aktivitas ekonomi di jalan karangtina Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Saat inidi jalan karangtina mengalami peningkatan pembangunan rumah pribadiyang disebabkan oleh perpindahan penduduk dari lahan sekitar PLTU.Permukiman pribadi di jalan karangtina. Hal tersebut berpengaruh padadesain rumah yang dibangun warga karena lahan sempit maka warga tidakterlalu memperhatikan desai rumah yang mereka bangun. Kebanyakan desainrumah warga tidak jauh beda dengan desain rumah pada umumnya.
KARAKTERISTIK AIR TERJUN SEBAGAI POTENSI WISATA ALAM DI KECAMATAN SUKASADA Rahman, Fahyumi; Citra, I Putu Ananda
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v6i3.20700

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sukasada, dengan tujuanyaitu: (1) Mendeskripsikan karakteristik air terjun di KecamatanSukasada, (2) Menganalisis tingkat potensi wisata alam air terjun diKecamatan Sukasada. Rancangan penelitian menggunakanrancangan deskriptif dengan analisis keruangan. Penelitian inimenggunakan metode survey yang meliputi observasi pengukuranmorfometri air terjun, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi.Metode analisis digunakan adalah analisis deskriptif dan deskriptifkualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat tujuhkarakteristik air terjun diantaranya tipe cascade, tipe cataract, tipechute, tipe slide, tipe birai menggantung, tipe parallel, tipe waterfall.Air terjun tipe cascade adalah paling banyak terdapat di KecamatanSukasada, dan yang paling sedikit adalah tipe cataract dan chute. (2)Air terjun yang memiliki tingkat potensi tinggi hanya sekitar 25,8%.Tingkat potensi wisata kategori sedang terdapat 32,25 %, belummaksimalnya sarana akomodasi dan atraksi wisata yang belumbervariasi. Sedangkan untuk kategori rendah adalah yang terbanyakyaitu sekitar 41,93 % hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktoryang dominan mempengaruhi adalah belum terbukanya aksesmenuju air terjun, atraksi dan akomodasi yang belum memadai, sertapengelolaan objek wisata yang belum maksimal.
PEMETAAN JALUR PENDAKIAN PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG BUKIT CEMARA GESENG VIA DESA SILANGJANA MENGGUNAKAN APLIKASI GPS ALPHINE QUEST DAN GOOGLE EARTH PRO Bharata, Ida Bagus Arya Yoga; Mahariani, Diva; Dwiantari, Anak Agung Made Alit; Budiawan, Kadek Sri; Apriliyani, Ni Nyoman Trisna; Rahman, Fahyumi
Jurnal ENMAP Vol 2, No 2 (2021): September, Jurnal ENMAP
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.72 KB)

Abstract

Pendakian merupakan aktivitas olahraga yang banyak digandrungi generasi muda, namun tak jarang dari sisi karakter pendaki yang masih belum memiliki dasar –dasar navigasi, serta pemahaman tentang budaya masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan jalur pendakian yang ada Kawasan Hutan Lindung Bukit Cemara Geseng Via Desa Silangjana menggunakan aplikasi Gps Alphine Quest Dan Google Earth Pro dengan cara survei lapangan dan wawancara terkait dengan kearifan lokal masyarakat. Adapun hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang (1) Akses menuju titik start pendakian,(2) Tata cara perijinan pendakian yang meliputi perizinan ke Kantor Desa Silangjana, Klian Adat Desa Silangjana serta pemberitahuan kepada Klian Adat di Desa Sudaji dan Desa Lemukih serta kepada Dinas Kehutanan karena berkaitan denganKawasan Hutan Lindung Bukit Cemara Geseng. (3) Lokasi objek suci dan Diskripsi tentang jalur pendakianObjek suci yang ditemukan berupa Sanggah, Pelinggih Pohon besar, dan Pura di Puncak.. (4) Kepercayaan Lokal, adapun dari kepercayaan lokal berbentuk awig-awig yaitu “Sampunang Ngomong Capek” yang berarti jangan bilang capek khususnya pada saat menuju puncak Bukit Cemara Geseng, dimana masyarakat percaya bahwa mengucapkan kata tersebut dapat memberikan energi negatif. Selain terdapat data geografis yang didapatkan berkaitan dengan panjang jalur pendakian yaitu 2.149 meter, Beda tinggi sekitar 642 meter, Kelerengan medan pendakian rata – rata 32,3 %, dengan nilai maksimum lereng 33,4% dan nilai  minimum  18,2%, Untuk  waktu tempuh pendakian yaitu sekitar ± 145 Menit / 2 jam 25 menit. Dari hasil tersebut terbentuk sebuah peta jalur pendakian Bukit Cemara Geseng Via Desa Silangjana  yang atribut geografisnya. Selanjutnya, dalam mematuhi setiap kearifan lokal masyarakat yang ada para pendaki yang melakukan pendakian pada kawasan tersebut seyogyanya dapat mentaati peraturan adat yang berlaku. Selain itu kawasan hutan lindung merupakan sebuah kawasan yang harus dijaga kelestariannya baik yang mencakup, vegetasi, satwa, serta sumber daya yang terkandung pada kawasan hutan lindung.