Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISASI Bacillus spp. DAN Fusarium sp. DARI TANAMAN LADA (Piper nigrum L.) DI DESA JAGA Flori, Florianus; Mukarlina, Mukarlina; Rahmawati, Rahmawati
Jurnal Protobiont Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/protobiont.v9i1.40569

Abstract

Pepper (Piper nigrum L.) is one of the farm crop which become commodities in West Kalimantan. This research aimed to determine the morphological characteristic of Bacillus bacteria from rhizosphere of pepper and Fusarium fungi with symptoms of yellow disease. Sampling was done in pepper farm crops, Sungai Jaga Village, Bengkayang Regency. Isolation and identification were implemented at Microbiology Laboratory, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Science, Tanjungpura University, Pontianak. The result of isolation and identification showed 4 bacterial isolates belong to genus Bacillus, namely Bacillus sp. BRF1, Bacillus sp. BRF2, Bacillus sp. BRF3 and Bacillus sp. BRF4 and one isolate of Fusarium sp. JDF from pepper with symptom of yellow desease.
EFEKTIVITAS CENDAWAN ENTOMOPATOGEN METARHIZIUM ANISOPLIAE DALAM MEMBUNUH Imago Musca domestica L. (DIPTERA: MUSCIDAE) Flori, Florianus; Yunizar, Noni; Linawati, Linawati; Kustiati, Kustiati
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 6, No 2: September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v6i2.8988

Abstract

Musca domestica L. atau lalat rumah dianggap sebagai serangga pengganggu di bidang kesehatan dan merupakan vektor mekanis beberapa penyakit pada manusia dan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivitas cendawan Metarhizium anisopliae dalam membunuh imago Musca domestica. Lalat rumah yang digunakan adalah populasi lokal dari tempat pembuangan sampah di kota Pontianak. Metode penelitian dirancang mengunakan rancangan acak lengkap terdiri dari lima perlakuan dan satu kontrol dengan tiga ulangan yaitu: (P0) Kontrol;  (P1) 1,2x  konidia/ml;(P2) 3,6x106 konidia/ml;(P3) 6x106 konidia/ml;(P4) 8,4x106 konidia/ml; dan (P5) 10,8x106 konidia/ml diberikan dalam bentuk suspensi sebanyak 1 ml. Jumlah lalat yang menunjukkan paralisis dicatat dari satu hari setelah perlakuan hingga hari ke 14. Data kematian imago lalat dianalisa secara probit dengan bantuan program Excel untuk menentukan waktu kematian 50% (LT50) dari masing-masing konsentrasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suspensi M. anisopliae dengan kerapatan konidia 8x106 konidia/ml lebih efektif dalam membunuh imago M. domestica dalam waktu 5,88 hari dengan kisaran waktu mortalitas lalat uji sebesar 95%, yaitu 4,70–7,36 hari. Perlakuan dengan suspensi kerapatan konidia terendah mampu membunuh imago M. domestica L. sebanyak 50% atau lebih.  
EFEKTIVITAS CENDAWAN ENTOMOPATOGEN METARHIZIUM ANISOPLIAE DALAM MEMBUNUH Imago Musca domestica L. (DIPTERA: MUSCIDAE) Flori, Florianus; Yunizar, Noni; Linawati, Linawati; Kustiati, Kustiati
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 6, No 2: September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v6i2.8988

Abstract

Musca domestica L. atau lalat rumah dianggap sebagai serangga pengganggu di bidang kesehatan dan merupakan vektor mekanis beberapa penyakit pada manusia dan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivitas cendawan Metarhizium anisopliae dalam membunuh imago Musca domestica. Lalat rumah yang digunakan adalah populasi lokal dari tempat pembuangan sampah di kota Pontianak. Metode penelitian dirancang mengunakan rancangan acak lengkap terdiri dari lima perlakuan dan satu kontrol dengan tiga ulangan yaitu: (P0) Kontrol;  (P1) 1,2x  konidia/ml;(P2) 3,6x106 konidia/ml;(P3) 6x106 konidia/ml;(P4) 8,4x106 konidia/ml; dan (P5) 10,8x106 konidia/ml diberikan dalam bentuk suspensi sebanyak 1 ml. Jumlah lalat yang menunjukkan paralisis dicatat dari satu hari setelah perlakuan hingga hari ke 14. Data kematian imago lalat dianalisa secara probit dengan bantuan program Excel untuk menentukan waktu kematian 50% (LT50) dari masing-masing konsentrasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suspensi M. anisopliae dengan kerapatan konidia 8x106 konidia/ml lebih efektif dalam membunuh imago M. domestica dalam waktu 5,88 hari dengan kisaran waktu mortalitas lalat uji sebesar 95%, yaitu 4,70–7,36 hari. Perlakuan dengan suspensi kerapatan konidia terendah mampu membunuh imago M. domestica L. sebanyak 50% atau lebih.