Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Kekuatan Mekanis Hasil Pengecoran Evaporativ terhadap Variasi Densitas Lost Foam Syarif, Afdal; Asiri, Muhammad Halim
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 19, No 1 Okt (2018): JURNAL TEKNIK MESIN TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.95 KB)

Abstract

Styrofoam memiliki peranan penting dalam pengecoran logam dengan metode evaporatif, jenis dan kerapatan pola styrofoam masing-masing memberikan pengaruh terhadap kualitas hasil benda cor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan mekanis yang terjadi pada pengecoran evaporatif dengan melakukan variasi densitas Styrofoam, Butir pasir cetak mengunakan mesh 30. Penelitian ini menggunakan variasi densitas styrofoam (0,014 g/cm³, 0,02 g/cm³ dan 0,018 g/cm³). Kekerasan aluminium hasil coran mengalami penurunan dengan semakin meningkatnya kerapatan pola styrofoam. Nilai kekerasan rata-rata adalah 48,56 N/mm2 dan tegangan tarik rata-rata 10,166 kg/mm² serta regangan tarik rata-rata 3,5 % pada densitas styrofoam 0,014g/cm3Kata Kunci : Pengecoran, lost foam, aluminium sekrap, kekuatan mekanik..
Analisis Struktur Mikro Al-Alloy pada Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir dengan Variasi Temperatur Tuang Syarif, Afdal; Achmad, Muhammad Iqbal
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 21, No 1 Okt (2020): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sruktur Mikro memiliki peranan penting dalam pengecoran logam maupun non logam, guna melihat struktur dari material coran. Dengan metode cetakan pasir dan variasi temperatur tuang dapat dilihat semakin tinggi temperatur tuang maka struktur butir berbentuk dendrit. Namun dengan penambahan unsur Fe yang berlebihan dari unsur Si akan membuat nilai kekerasan semakin meningkat hasil coran menjadi getas, ini diakibatkan tidak homogennya unsur paduan Al-Alloy seperti yang terlihat dalam foto struktur dan XRFKata Kunci : . Pengecoran, aluminium, paduan, struktur mikro
Variasi Waktu Pengasapan Pada Bahan Komposit Serat Sabut Kelapa Terhadap Kekuatan Tarik Muriman, La Ode Asman; Syarif, Afdal; Ashari, Dedy; Hasfandi, Hasfandi
Enthalpy : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin Vol 8, No 3 (2023): Enthalpy: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
Publisher : Teknik Mesin Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/enthalpy.v8i3.43008

Abstract

Plant fibers used as composite materials have been carried out a lot, but they are not optimal so further research is needed to determine the parameters for making composites. Besides being cheap and easy to find, the use of coconut fiber can also reduce environmental pollution resulting from coconut tree waste. The purpose of this study was to determine the tensile strength of coco fiber composite materials with variations in fumigation. Coco fiber which has previously been smoked will be made into composites which will later be subjected to mechanical test. From the results of the smoked, it was obtained that the water content in the coco fiber decreased by an average of 7% per hour. At 3 hours of smoking time, the water content value was 11.2%, while at 5 hours of smoking time, the water content in the fiber was at 9.7%. The elasticity value for the composite material was 379.1 N/mm2 for the fiber materials which was smoked for 3 hours, this value increased to 532.1 N/mm2 for 4 hours of smoked. There was an increase in the elasticity value of the composite material by 40.3% between the condition of the fiber which was smoked for 3 hours and the fiber which was smoked for 4 hours. Kata kunci: Coco fiber, composite, fumigation, tensile test
PENGARUH LEVERAGE, TRANSFER PRICING, DAN PROFITABILITAS TERHADAP TAX AVOIDANCE YANG DIMODERASI OLEH SALES GROWTH Syarif, Afdal; Setijaning, Herlin Tundjung; Mubarok, Faizul
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 6 (2024): COSTING : Journal of Economic, Bussines and Accounting
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i6.13499

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leverage, transfer pricing, dan profitabilitas terhadap tax avoidance dimoderasi oleh sales growth pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI dari tahun 2018 sampai 2022. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan moderated regression analysis (MRA) yang melibatkan 15 perusahaan yang terdaftar di BEI. Dengan jumlah sampel sebanyak 75 sampel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap tax avoidance. Transfer pricing berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tax avoidance. Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tax avoidance. Sales growth memperkuat pengaruh leverage terhadap tax avoidance. Sales growth memperlemah pengaruh transfer pricing terhadap tax avoidance. Sales growth memperlemah pengaruh profitabilitas terhadap tax avoidance.
Analisis Kebutuhan Energi dari Minyak Goreng Bekas menjadi Bahan Bakar Biodiesel B40, B60, dan B80 menggunakan Kompor Minyak Bekas Atina, La; Syarif, Afdal; Achmad, Muhammad Iqbal; Baride, La; Ashari, Dedy
Piston: Jurnal Teknologi Vol 10 No 1 (2025): June 2025
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/pistonjt.v10i1.109

Abstract

Stoves that use used oil as fuel are widely used as a tool to utilize liquid waste such as oil into fuel. The aim of this study is focused on comparing the energy requirements and efficiency of various fuels sourced from used cooking oil through transesterification. This research utilizes used cooking oil as an alternative fuel using a used oil stove. Waste cooking oil is processed into biodiesel fuel through a transesterification process into three variations, B40, B60, and B80. Testing of fuel variations on used oil stoves showed that the energy requirement value for B40 fuel had a higher value (0.27 kcal/second) than B60 fuel (0.22 kcal/second) and B80 fuel (0.18 kcal/second). The results shown for the combustion efficiency of B40 fuel have a higher average value (18.9%) than B60 fuel (17.2%) and B80 fuel (14.9%). This shows that the percentage of transesterification results of a mixture of used cooking oil and diesel fuel that is increasing, is seen to experience a decrease in the value of energy requirements and combustion efficiency. The highest combustion efficiency value is found in B40 fuel which has a mixture percentage of 40% transesterification oil and 60% diesel fuel. There was a decrease in combustion efficiency of 8.9% from B40 fuel to B60 fuel, and a decrease in combustion efficiency of 21.2% from B40 fuel to B80 fuel.
Analisa pengaruh pendingin panel surya 50 WP terhadap daya yang dihasilkan Achmad, Muhammad; Syarif, Afdal; Ashari, Dedy; Zuliadin, Zuliadin
Sultra Journal of Mechanical Engineering Vol. 2 No. 1 (2023): Sultra Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi matahari dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif yang akan diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan panel surya. Beberapa penelitian, dijelaskan bahwa kenaikan dan penurunan temperatur pada permukaan sel surya mempengaruhi daya keluaran yang akan dihasilkan. Pada pengujian ini menggunakan dua buah panel surya dengan kapasitas sebesar 50 WP (Watt Peak). Di mana salah satu panel dilengkapi dengan sistem pendingin berupa air yang dialirkan pada permukaan panel surya sehingga dapat diperoleh nilai efisiensi panel surya dengan sistem pendingin dan tanpa sistem pendingin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendingin terhadap besarnya daya dan efisiensi dari panel surya. Pada hari pertama pengujian, untuk panel surya berpendingin diperoleh rerata daya sebesar 23,74 Watt, dan untuk panel surya tidak berpendingin diperoleh rerata daya sebesar 16,76 Watt, terdapat selisih daya sebesar 6,98 Watt. Selanjutnya untuk nilai efisiensi panel surya berpendingin sebesar 5,42%. Nilai efisiensi tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan panel surya tidak berpendingin yang memiliki efisiensi sebesar 3,96%. Pengujian hari kedua dan ketiga juga menunjukkan hal yang sama, di mana rerata daya dan efisiensi yang dihasilkan oleh panel surya berpendingin lebih tinggi dibandingkan dengan panel surya tidak berpendingin. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pendingin pada panel surya sangat berpengaruh pada tegangan, arus dan daya yang dihasilkan panel surya terhadap radiasi intensitas cahaya matahari.