Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis Kekuatan Mekanis Hasil Pengecoran Evaporativ terhadap Variasi Densitas Lost Foam Syarif, Afdal; Asiri, Muhammad Halim
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 19, No 1 Okt (2018): JURNAL TEKNIK MESIN TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.95 KB)

Abstract

Styrofoam memiliki peranan penting dalam pengecoran logam dengan metode evaporatif, jenis dan kerapatan pola styrofoam masing-masing memberikan pengaruh terhadap kualitas hasil benda cor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan mekanis yang terjadi pada pengecoran evaporatif dengan melakukan variasi densitas Styrofoam, Butir pasir cetak mengunakan mesh 30. Penelitian ini menggunakan variasi densitas styrofoam (0,014 g/cm³, 0,02 g/cm³ dan 0,018 g/cm³). Kekerasan aluminium hasil coran mengalami penurunan dengan semakin meningkatnya kerapatan pola styrofoam. Nilai kekerasan rata-rata adalah 48,56 N/mm2 dan tegangan tarik rata-rata 10,166 kg/mm² serta regangan tarik rata-rata 3,5 % pada densitas styrofoam 0,014g/cm3Kata Kunci : Pengecoran, lost foam, aluminium sekrap, kekuatan mekanik..
Analisis Kekuatan Sambungan Las Metal Inert Gas (MIG) pada Logam Aluminium Paduan AA6063 dengan Variasi Arus Listrik Asrul Asrul; Kusno Kamil; Muhammad Halim Asiri
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 18, No 1 Apr (2018): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1637.842 KB)

Abstract

Sambungan las dapat berpengaruh terhadap pemilihan arus pengelasan dan bahan tambah dengan logam induk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kekuatan sambungan las aluminium paduan AA6063 terhadap variasi arus listrik yaitu 150 ampere, 155 ampere dan 160 ampere menggunakan kampuh V sudut 60° dengan las MIG. Data hasil pengujian uji tarik dengan menggunakan standar ASTM B 557M 02-a dengan nilai tegangan tarik tertinggi diperoleh pada pengelasan dengan menggunakan arus 155 ampere, yaitu 13,03 kg/mm² dan nilai tegangan tarik paling rendah pada arus 160 ampere 9,47 kg/mm². Hasil pengujian nilai kekerasan tertinggi pada arus 160 ampere yaitu 87,09 BHN. Kata kunci: Sambungan las, kuat arus listrik, pengujian tarik, pengujian kekerasan
Analisis Sambungan Las MIG pada Baja Karbon Rendah Variasi Kampuh Las V, I dan K terhadap Kekuatan Tarik Sahional Ishak; Muhammad Halim Asiri; Kusno Kamil
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 21, No 1 Okt (2020): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sambungan las sangat berpengaruh terhadap pemilihan arus dan kampuh pengelasan dengan bahan tambah yang sesuai dengan logam induk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kekuatan las MIG pada baja karbon rendah terhadap variasi kampuh las dan arus listrik pengelasan. Hasil pengujian dari variasi arus listrik yang diberikan menunjukkan bahwa masing-masing kampuh las membutuhkan arus yang berbeda untuk menghasilkan sambungan las yang baik. Data hasil pengujian tarik menggunakan standar ASTM E-8 menghasilkan nilai tegangan tarik tertinggi pada pengelasan MIG dengan menggunakan kampuh I dengan arus 150 ampere sebesar 45,582 kg/mm2 . Semakin besar arus selain itu juga terlihat ukuran butiran yang semakin rapat dan semakin halus pada daearh weld metal.Kata Kunci : Sambungan las, Kampuh las, kuat arus listrik, Kekuatan tarik.
Analisis Kekerasan Coran Aluminium dengan Variasi Besar Butir Pasir Cetak Wawan Adi Saputra; Muhammad Balfas; Muhammad Halim Asiri
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 18, No 1 Apr (2018): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2029.772 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kekerasan dari hasil pengecoran aluminium dengan variasi besar butir pasir cetak, mesh 80, 30 dan 16 untuk mengetahui adakah pengaruh variasi besar butir pasir cetak terhadap sifat kekerasan dari hasil pengecoran aluminium. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa semakin besar ukuran mesh pasir maka nilai kekerasan yang dihasilkan semakin meningkat. Dimana ukuran mesh semakin besar maka ukuran butir pasir semakin kecil, semakin kecil ukuran butir pasir maka kekerasan akan semakin meningkat. Nilai kekerasan Rockwell dari hasil pengecoran dengan mesh 80 rata-rata sebesar 56,06 N/mm², mesh 30 rata-rata sebesar 55,32 N/mm², dan mesh 16 rata-rata sebesar 51,48 N/mm². Kata Kunci : Pengecoran, lost foam, aluminium sekrap, butir pasir, kekerasan.
Analisis Kekuatan Bending terhadap Sifat-sifat Mekanis Komposit Serat Alam terhadap Orientasi Lamina 0/45/90/45/0 Suhardi Hafid; Muhammad Halim Asiri
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 20, No 1 Okt (2019): Jurnal Teknik Mesin Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1533.095 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kekuatan bending dari bahan komposit yang menggunakan serat daun nenas hutan (sisal) dengan matriks polimer (resin). Proses pembuatannya dengan menggunakan metode hand lay-up dengan orientasi lamina 0  /45  /90  /45  /0  . Pengujian kekuatan bending dilakukan dengan menggunakan metode three point bending dan diperoleh kekuatan bending rata-rata adalah 10,418 kgf/m2.     Kata kunci: komposit, serat nanas hutan, resin, kekuatan bending 
Analisa variasi gerakan elektroda pada hasil las bahan baja karbon rendah (ST37) terhadap sifat mekanik Bahdin Ahad Badia; Muhammad Halim Asiri Halim Asiri; Mardin Husen
Jurnal POLIMESIN Vol 19, No 1 (2021): February
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v19i1.1912

Abstract

Dewasa ini jenis pengelasan semakin banyak dengan adanya kemajuan teknologi, baik proses pengelasan yang menggunakan bahan tambah atau filler maupun yang tanpa menggunakan bahan tambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan bending dan kekerasan pada sambungan hasil pengelasan dengan menggunakan variasi gerakan elektroda lurus, gerakan elektroda melingkar dan gerakan elektroda zigzag. Proses pengelasan mengunakan mesin las SMAW dengan arus pengelasan 95 A, kawat elektroda E6013 diameter 2,6 mm, sedangkan bahan yang digunakan adalah baja karbon rendah ST37 yang beri kampuh V sudut 60o. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengujian bending sambungan las tertinggi terjadi pada gerakan elektroda lurus dengan niali pengujian kekuatan bending rata-rata tertinggi sebesar 1810.08 MPa, sedangkan nilai pengujian bending rata-rata terendah pada pengelasan gerakan elektroda zigzag sebesar 1159.07 MPa. Nilai kekersan Vickers HAZ rata-rata tertinggi terdapat pada pengelasan gerkan elektroda zigzag sebesar 180.63 HV1 sedangkan nilai kekersan Vickers HAZ terendah terdapat pada pengelasan gerakan elektroda melingkar sebesar 172.83 HV1.
Analisa Pengaruh Ketebalan Plat Marmer Terhadap Kekuatan Impact dan Bending Muhammad Halim Asiri
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 11, No 4 Apr (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marmer pada umumnya digunakan pada konstruksi bangunan perumahan sebagai bahan pendukung, menggunakan marmer sebagai komponen penting dan presisi menghadapi banyak masalah, kegetasannya menyebabkan sukar untuk dimesin tidak cukup ulet dan tidak cukup kuat serta kualitasnya yang tidak merata akan tetapi kemajuan yang dicapai dalam teori dan teknologi. Penggunaan marmer yang berhubungan erat dengan mesin-mesin presisi. Hasil perhitungan diperoleh ; - Untuk uji impact harga tertinggi U = 5,985 j/mm2 pada marmer warna hijau pada ketebalan 10 mm, sedang marmer warna putih U = 5,398 j/mm2 pada ketebalan yang sama. - Untuk uji bending pada marmer dengan ketebalan 6 mm 1 = 35,42 N/mm2 , yang berwarna hijau dan marmer yang berwarna putih dengan ketebalan 10 mm 2 = 21,00 N/mm2
Pengaruh Perlakuan Panas Terhadap Kekasaran Permukaan Aluminium Dengan Menggunakan Mesin CNC TU- 2A Muhammad Halim Asiri
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 12, No 1 Okt (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin CNC dapat menyelesaikan pekerjaan yang tingkat ketelitiannya sangat tinggi seperti ketelitian geometric, artistic, delivery time dan efisiensi kerja. Dalam proses pembuatan part/ komponen tentunya tidak terlepas dari kekuatan maupun kemampuan logam untuk menahan kemampuan yang diberikan kepadanya baik itu beban statis maupun beban dinamis. Dari hasil penelitian diperoleh Nilai kekasaran untuk putaran 600 rpm adalah 1,175 µm, dan kekasaran pada putaran 700 rpm adalah 2,435 µm, ini nilai kekasaran tinggi sedang pada putaran 1000 rpm dengan nilai kekasarannya 0,615yang merupaka nilai terendah ini pada temperature 300oC, dan pada temperature 500oC dengan putaran 600 rpm, 700 rpm, dan 1000 rpm, masing-masing Ra = 11,050 µm, Ra = 10,820 µm dan Ra = 4,900 µm
Analisis Pengaruh Penambahan Seng (Zn) Terhadap Nilai Kekerasan Dan Fasa Paduan Tembaga-Seng (Cu-Zn) Melalui Proses Pengecoran Asiri, Muhammad Halim
Patria Artha Technological Journal Vol 5, No 2 (2021): Patria Artha Technological Journal
Publisher : Department of Electrical Engineering, University of Patria Artha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33857/patj.v5i2.797

Abstract

Tembaga banyak digunakan di industri. Tembaga memiliki kekuatan tarik yang tinggi hingga 390 Mpa (N/mm ). Tembaga mempunyai sifat termal dan konduktivitas listrik yang baik, mudah ditempa, dapat didaur ulang, dan tahan korosi. Seng merupakan salah satu logam yang dapat dipadukan dengan tembaga . Seng banyak digunakan untuk coating anoda, memproteksi baja dari korosi, dan pengecoran. Paduan tembaga dan seng adalah kuningan (Cu-Zn). Material kuningan memiliki sifat tahan korosi, kekuatan tinggi, kemampuan mesin yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan seng terhadap kekerasan dan struktur mikro paduan tembaga seng dengan variasi penambahan seng sebesar 32,34,36 dan 38 persen berat (%b). Pengecoran dilakukan dengan meleburkan logam dalam tungku gas pada temperature 1200⁰C dan waktu penahanan 1 jam. Setelah itu logam cair didinginkan di dalam tungku gas. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektroskopi disperse energy sinar – X (EDS/EDX)., difraksi sinar-X (XRD), pengujian sifat kekerasan, dan metalografi. Sifat kekerasan paduan Cu-Zn menunjukkan peningkatan seiring penambahan Seng. Pengamatan metalografi menunjukkan struktur mikro fasa alfa dan beta. Semakin bertambahnya seng maka ukuran butir alfa akan mengalami penurunan.
Analisis Kekerasan / Bending Tes Dan Struktur Mikro Terhadap Pengelasan SMAW Pada Material Hardox 400 Dengan ASTM A36 Asiri, Muhammad Halim
Patria Artha Technological Journal Vol 5, No 1 (2021): Patria Artha Technological Journal
Publisher : Department of Electrical Engineering, University of Patria Artha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33857/patj.v5i1.798

Abstract

Pada era industry modern sekarang ini dibutuhkan inovasi terbaru mengenai pengelasan baik metode maupun material yang digunakan. Hal umum yang dilakukan adalah 2 penyambungan material sejenis namun beda seri material, penyambungan ini sudah cukup umum dilakukan. Hal yang jarang dilakukan adalah penyambungan dengan berbeda material atau dissimilar metal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kekuatan bending, nilai kekerasan dan struktur mikro pada penyambungan dengan berbedah material atau dissimilar metal antara mhardox 400 dan ASTM A36. Penelitian ini menggunakan material uji hardox 400 dan ASTM A36 yang diperoleh dari PT. Vale Indonesia. Pengujian sifat mekanis yang dilakukan adalah pengujian Tarik di laboratorium material Teknik jurusan mesin Universitas Muslim Indonesia dan juga uji kekerasan dan struktur mikro. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu kekuatan bending pada specimen 1 sebesar 2573,128 N/mm2, specimen 2 sebesar 917,346 N/mm2 dan pada specimen 3 kekuatan bending yang dihasilkan sebesar 704,668 N/mm2, Hardox 400 sebesar 1902,359 N/mm2 dan ASTM A36 sebesar 1730,325 N/mm2 dan nilai kekersasan rata-rata yang dihasilkan pada hasil pengelasan berbedah (dissimilar) pada material hardox 400 dan ASTM A36. Hardox 400 pada daerah logam induk sebesar 66,67 N/mm2, HAZ  sebesar 66,67 N/mm2, dan daerah las sebesar 58,33 N/mm2  sedangkan pada ASTM A36 daerah logam induk (base metal) sebesar 47 N/mm2 , HAZ 52,33 N/mm2. Pada specimen  normal ASTM A36 sebesar 47 N/mm2 sedangkan hardox 400 sebesar 68,07 N/mm2 sedangkan struktur mikro untuk hasil pengelasan 2 logam berbedah antara hardox 400 dan ASTM A36, pada material ASTM A36 untuk daerah logam induk didominasi struktur Ferrit, HAZ terdiri atas struktur Perlit dan Ferrit dan daerah las terdapat struktur Perrlit lebih dominan dibandingkan struktur Ferrit. Material hardox 400 daerah HAZ terdapat struktur Martensit dan Bainit sedangkan struktur logam induk didominasi struktur martensit.