Friska, Nova
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PESERTA DIDIK FASE D Friska, Nova; Armis, Armis; Sakur, Sakur
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 2 No. 12 (2024): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas keterlaksanaan proses pembelajaran dan meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis (KKM) peserta didik melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL). Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus yang melibatkan 34 peserta didik fase D pada semester ganjil tahun pelajaran 2024/2025 materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Setiap siklus dilaksanakan melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrumen penelitian terdiri dari perangkat ajar yang meliputi Alur Tujuan Pembelajaran, Modul Ajar, serta instrumen pengumpul data yang berisi lembar pengamatan dan tes KKM. Data yang dikumpulkan meliputi data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui teknik pengamatan menggunakan lembar aktivitas guru dan peserta didik yang bertujuan untuk memperoleh data aktivitas guru dan peserta didik. Data kuantitatif diperoleh dengan teknik tes KKM bertujuan untuk mengumpulkan data KKM peserta didik. Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru dan peserta didik secara keseluruhan diperoleh bahwa terjadi perbaikan kualitas keterlaksanaan proses pembelajaran. Hasil analisis tes KKM menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketercapaian frekuensi yang memperoleh skor maksimal dan peningkatan rerata skor KKM. Penerapan PBL juga mendorong peserta didik terlibat aktif, memiliki keberanian dan rasa percaya diri, serta mampu membangun pengetahuan secara mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PBL dapat memperbaiki kualitas keterlaksanaan proses pembelajaran dan meningkatkan KKM peserta didik.
KOMBINASI HABBATUS SAUDA (NIGELLA SATIVA) DAN MADU SEBAGAI ALTERNATIF TOPIKAL PERAWATAN ULKUS DIABETIK Friska, Nova
BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia) Vol. 7 No. 1 (2019): Edisi Januari - Juni 2019
Publisher : Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.98 KB) | DOI: 10.53345/bimiki.v7i1.26

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya terus meningkat setiap tahunnya. Ulkus diabetik adalah salah satu komplikasi yang disebabkan oleh diabetes mellitus. Banyak efek yang ditimbulkan oleh ulkus diabetik diantaranya meningkatnya risiko amputasi, menurunkan kualitas hidup pasien dan risiko harga diri rendah pun rentan terjadi. Banyak metode yang telah digunakan untuk menyelesaikan masalah ulkus diabetik, diantaranya menggunakan ekstrak cacing tanah (Pheretima aspergillum ). Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak cacing tanah dapat meningkatkan persentase kontraksi luka dan densitas akson perifer pada ulkus diabetik. Namun tak semua pasien bersedia melakukan perawatan dengan menggunakan esktrak cacing tanah. Hal tersebut bisa dikarenakan rasa ketidaksukaan yang timbul pada cacing. Oleh karena itu, penelitian terkait perawatan Ulkus diabetik dengan menggunakan habbatus sauda dan madu dapat menjadi salah satu solusi. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tidak menggunakan kombinasi antara keduanya melainkan hanya salah satunya saja. Penulis menawarkan ide berupa kombinasi antara habbatus sauda dan madu sebagai alternatif topikal ulkus diabetik. Dalam melakukan penatalaksanaan ulkus diabetik, terdapat tiga prinsip utama manajemen Ulkus diabetik yaitu debridement, off-loading dan control infeksi. Berdasarkan prinsip utama manajemen Ulkus diabetik, madu berperan dalam prinsip debridement. Madu memiliki sifat yang lembab (moist ) sehingga proses debridement mudah dilakukan serta mempercepat reepitelisasi jaringan. Habbatus sauda berguna dalam proses control infeksi. Kandungan senyawa aktif thymoquinone yang terdapat didalamnya berperan sebagai antibakteri dan antiimflamasi sehingga dapat menjadi antimicrobial pada ulkus diabetic. Sedangkan off-loading tidak menjadi fokus penulis dikarenakan manajemen off-loading bergantung kepada aktivitas pasien dalam keseharian. Kombinasi habbatus sauda dan madu dapat digunakan sebagai alternatif topical dalam perawatan ulkus diabetik dikarenakan pada habbatus sauda dan madu terdapat komponen yang dibutuhkan dalam manajemen ulkus diabetik. Waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan ulkus diabetic menggunakan habbatus sauda dan madu sangat bergantung kepada grade ulkus diabetic, semakin kecil grade ulkus maka semakin cepat proses penyembuhan terjadi. Desain dalam penelitian ini adalah quasy experiment dengan kelompok pembanding (control time series design). Rekomendasi dari penulisan ini adalah adanya penelitian lanjutan terkait kombinasi habbatus sauda dan madu sebagai salah satu alternatif topical untuk mempercepat penyembuhan ulkus diabetik.
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT EDEMA SEREBRI PADA CEDERA KEPALA TRAUMATIK Friska, Nova
BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia) Vol. 7 No. 1 (2019): Edisi Januari - Juni 2019
Publisher : Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.387 KB) | DOI: 10.53345/bimiki.v7i1.27

Abstract

Pemaparan laporan kasus ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan gawat darurat yang telah dilakukan pada pasien dengan edema serebri dengan cedera kepala traumatik. Laporan kasus ini sejalan dengan laporan kasus tentang penanganan kegawatdaruratan pada pasien edema serebri dengan cedera kepala traumatic yang diungkapkan oleh Suyarsa dan Rahardjo (2012). Meskipun terdapat perbedaan utama terkait penanganan lanjutan antara kedua laporan kasus yang didasarkan pada hasil pemeriksaan diagnostik meliputi hasil pemeriksaan head CT Scan. Pasien yang dilaporkan oleh penulis sebelumnya menunjukkan adanya perdarahan subdural regio frontotemporoparietal kanan dan edema serebri berat dengan midline shift sehingga tindakan lanjutan yang akan dilakukan adalah pembedahan. Sedangkan pasien yang akan dilaporkan oleh penulis hanya mengalami edema serebri tanpa pendarahan sehingga penanganan lanjutan berupa rawat intensif dengan farmakoterapi tanpa pembedahan. Tn. A 22 tahun kiriman dari RS Simeulu dengan cedera kepala traumatik. Keluhan utama adalah penurunan kesadaran Tujuan utama penanganan pasien dengan cedera kepala adalah mencegah peningkatan tekanan intracranial. Manajemen intracranial yang telah dilakukan pada Tn. A meliputi pasien diposisikan Head up 30ยบ, terapi oksigen dengan Non-Rebreathing Mask 9L, resusitasi cairan dengan drip NaCl 0,9% 1 kolf, injeksi midazolam (extra) 5 mg1 amp, pemasangan folley cateter, pemasangan OGT ukuran 16, drip manitol 250 cc/ 30 menit dan injeksi citicolin 1 gr/ 12 jam. 1 jam setelah penanganan kegawat daruratan dilakukan pasien menunjukkan perbaikan status hemodinamik yang dipantau melalui monitor. Manajemen asuhan keperawatan gawat darurat pada Tn A. dengan cedera kepala traumatik secara umum sudah dilaksanakan secara optimal yaitu dengan melakukan tindakan kegawat daruratan yang bertujuan mencegah peningkatan TIK serta prognosis pasien semakin membaik selama masa rawatan di IGD