Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Asuhan Keperawatan Dalam Kebutuhan Mobilitas Fisik pada Rheumatoid Arthritis di Puskesmas Tamalate Makassar Purqan Nur, Muhammad
Journal of Health Education and Literacy Vol 2 No 1 (2019): Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.048 KB) | DOI: 10.31605/j-healt.v2i1.474

Abstract

Penyakit kronis dapat dikatakan sebagai salah satu beban ganda dibidang kesehatan. beberapa penyakit kronis salah satunya adalah rheumatoid arthritis. College of Rheumatology, Reumatoid artritis memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kemampuan beraktivitas, baik suatu pekerjaan ataupun tugas dalam rumah tangga dan mempengaruhi kualitas hidup serta meningkatkan angka kematian. Penderita rheumathoid arthritis pada lansia diseluruh dunia telah mencapai angka 355 juta jiwa,artinya 1 dari 6 lansia di dunia ini menderita rematik. Diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi dari 25% akan mengalami kelumpuhan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan penerapan asuhan keperawatan pada pasien rheumatoid arthritis dalam pemenuhan kebutuhan mobilitas fisik. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada pasien yang mengalami rheumatoid arthritis dalam pemenuhan kebutuhan mobilitas fisik. Data dianalisis berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang didapatkan pada saat penelitian. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Selama tiga hari, pasien mengatakan masih sulit melakukan aktivitas karena masih merasakan sakit pada sendi kaki kiri. setelah menentukan prioritas masalah berdasarkan hasil pengkajian, maka dilakukan tindakan keeprawatan selama tiga hari dan hasilnya Tn.A sudah bias menggerakkannya sedikit demi sedikit dengan bantuan keluarga. Dengan melakukan latihan range of motion aktif dan pasif secara rutin akan membantu dalam mengurangi gangguan mobilitas fisik.
Deteksi Dini Diabetes Mellitus Tipe 2 Terhadap Kegawatdaruratan Hiperglikemia Dan Hipoglikemia Melalui Screening GDS Rahmawati, Rahmawati; Hasanuddin, Fitria; Purqan Nur, Muhammad; Samudra, Hijriah. S; Maiyo, Nurlinda Maiyo
Jurnal Kesehatan Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/xntdd078

Abstract

tar Belakang: IDF melaporkan  prevalensi diabetes secara global sebanyak 537 juta pada tahun 2021, diperkirakan akan meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030 dan 783 juta pada tahun 2045. Angka kematian di atas 6,7 juta pada tahun 2021, 1 kematian setiap 5 detik. Indonesia menempati urutan kelima dengan 19,5 juta pada tahun 2021. Lebih dari 90% menderita T2D akibat faktor sosial ekonomi, demografi, lingkungan, dan genetik. Kegawatdaruratan hipoglikemia dan hiperglikemia dapat menyebabkan Ketoasidosis Diabetikum dan Status Hiperosmolar Hiperglikemi yang mengancam jiwa, sehingga perlu deteksi dini melalui screening GDS. Tujuan: Mengetahui adanya kegawatdaruratan hiperglikemia dan Hipoglikemia melalui Screening GDS. Metode: Penelitian menggunakan desain analisis deksriptif dengan pendekatan cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan secara survey observasional retrospektif pada 343 sampel. Hasil: Berdasarkan screening GDS menunjukkan hipoglikemia ringan 3,8%, sedang (0,6%) dan hiperglikemia ringan (23,9%), sedang 34,7%) dan berat (24,4%). Analisis korelasi Pearson menunjukkan terdapat korelasi positif yang signifikan antara nilai GDS dan kegawatdaruratan hiperglikemia (r=0,308, p=0,000). Namun, tidak terdapat korelasi antara GDS dan kegawatdaruratan hipoglikemia (r=0,022, p=0,682).Kesimpulan: Screening GDS dapat digunakan untuk deteksi dini kegawatdaruratan hiperglikemia dan hipoglikemia, dimana penderita telah teridentifikasi mengalami gejala kegawatdaruratan hiperglikemia dan hipoglikemia.