Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ketersediaan sarana dan prasarana penjas sudah memadahi proses pembelajaran penjasdalam pelaksanaan kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Makassar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan subjek penelitian yaitu sarana dan prasarana olahraga SMP Negeri 1 Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan desain deskriptif kuantitatif. Data penelitian adalah data primer berupa hasil wawancara dan hasil observasi serta data sekunder berupa berbagai informasi dan literatur bacaan mengenai sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga. Teknik yang digunakan mengumpulkan data, yaitu: observasi, dan tes. Data proses penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif sedangkan data hasil pembelajaran dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi sarana dan prasarana tiap cabang olahraga tidak sama, baik untuk cabang senam, atletik maupun cabang permainan. Data hasil analisis sarana memiliki persentase keseluruhan yaitu 64% atau berada dalam kategori “baik” sedangkan data hasil analisis prasarana memiliki persentase keseluruhan yaitu 20% atau berada dalam kategori “kurang sekali”. Maka peneliti menyimpulkan bahwa persentase sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga berjumlah 35,3% atau dapat dikatakan berada dalam kategori “kurang”. Adapun hasil persentase rata – rata keseluruhan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran penjas di SMP Negeri 1 Makassar yaitu dengan cara menjumlahkan rata-rata masing-masing cabang olahraga di bagi jumlah cabang olahraga. Sehingga dapat ditentukan bahwa rata-rata sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran penjas di SMP Negeri 1 Makassar adalah 66,13% dengan kategori “baik” untuk proses pembelajaran penjas sesuai dengan kurikulum 2013. Dimana dari 7 Prasarana, hanya tersedia 1 prasarana atau 100% baik sekali, dan 3 prasarana atau 50% tergolong sedang, hanya terdapat 3 jenis prasarana yang jumlah atau kuantitansnya termasuk dalam kategori sangat kurang atau 0%. Karena di SMP Negeri 1 Makassar tidak terdapat lapangan sepak bola, lapangan futsal dan kolam renang, lapangan voli, dan gedung senam. Sarana olahraga di SMP Negeri 1 Makassar berupa alat juga cukup baik atau cukup memadai. Karena dari 20 sarana olahraga, 3 sarana atau 33,3% yang termasuk dalam kategori kurang sekali, 2 sarana atau 50% telah masuk dalam kategori sedang, dan 11 sarana atau 100% tergolong sangat baik. Sesuai hasil penelitian ini, disarankan : (1) Guru diharapkan untuk lebih kreatif dalam memberdayakan ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan pelaksanaan kurikulum 2013. (2) Guru bagian sarana dan prasarana olahraga hendaknya lebih mengawasi baik sarana dan prasarana yang standar dalam menunjang prestasi olahraga siswa. (3) Guru mampu memberikan ilmu yang dapat menunjang prestasi peserta didik agar fungsi dari kegiatan proses belajar mengajar dapat terealisasi dengan baik.