Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pH terhadap produksi biogas dari limbah kecambah kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH optimum produksi biogas dari limbah kecambah kacang hijau dan mengetahui keberadaan gas metana melalui uji nyala serta mengetahui sifat fisik yang berpengaruh pada proses fermentasi anaerob. Bahan baku menggunakan limbah kecambah kacang hijau yang telah dihaluskan dan ditambahkan kotoran sapi serta bioaktivator Effective Mikroorganism 4 (EM4). Biogas dihasilkan setelah melalui fermentasi anaerob selama 10 hari. Suhu bahan baku mengalami kenaikan dari 28°C menjadi 40°C sedangkan pH bahan baku meningkat dari 5,6 menjadi 6,8. Variabel objek penelitian ini adalah variasi pH saat produksi biogas yang dikondisikan menggunakan larutan buffer fosfat. Produksi biogas dengan menggunakan variasi pH 6,8; 7,0; 7,2; dan 7,4 memberikan hasil yang berbeda-beda. Variasi biogas pH 6,8 menghasilkan volume biogas sebanyak 341,05 cm3 dengan jumlah residu kering 95,81 gram. Produksi biogas pada pH 7,0 menghasilkan biogas sebanyak 579,88 cm3 dengan jumlah residu kering sejumlah 93,17 gram. Pada  pH 7,2 menghasilkan volume biogas sebanyak 579,47 cm3 dengan jumlah residu kering 98,43 gram. Untuk nilai pH 7,4 menghasilkan volume biogas sebanyak 458,75 cm3 dengan jumlah residu kering 96,56 gram. Variasi pH 7,0 merupakan pH optimal untuk produksi biogas dari limbah kecambah kacang hijau yang menghasilkan warna nyala biru kemerahan.  Kata Kunci : Biogas, Fermentasi, pH, Limbah Kecambah