Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MEDAN MAKNA VERBA “MENYENTUH” DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS Nurhayati, Anita
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 6, No 9 (2017): September 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.365 KB)

Abstract

Abstract One of the Malay language that still used until right now is Malay language in Sambas dialects (BMDS) at Sambas Regency, West Borneo. This research examines the linguistic of BMDS that focused on the terms of the meaning that semantic field of verb ?to touch?. The method in this research is descriptive method with qualitative form research. Data and sources of data in this research are words, phrases, and sentences that spoken by containing terrain verb meaning to touch in BMDS. The technique that used is direct technique such as face to face conversation (interview) with noted technique.  The instruments that used to collect the data in this research are recorder, list of questions, list of illustrations, data cards, and stationery. Based on research there are 47 lexeme verbs to touch in BMDS consist 10 lexeme verb touch with tool usage, 28 lexeme verb to touch without tool usage, and 9 lexeme verbs to touch with or without tool usage. The kind of meaning of verb to touch in BMDS was founded consisting of 47 denotative meanings, 47 grammatical meanings, and 16 connotative meanings. Semantic functions of verbs to touch in BMDS was founded are 47 semantic functions.  Keywords: Semantics, Meaning Field, to Touch 
PENGABDIAN MASYARAKAT KEBIDANAN KOMUNITAS “SEDARI HATI” PUDDING SELEDRI ATASI HIPERTENSI Kundaryanti, Rini; Nurhayati, Anita; Susanti, Agustin; Fauziah, Euis Nurul; Nurhanifah, Khairussyifa; Robert, Necia Stephani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.40749

Abstract

Di Kota Depok, kasus hipertensi tercatat mencapai 10.591, yang mencerminkan urgensi pengelolaan penyakit ini. Salah satu tanaman herbal yang dikenal efektif menurunkan tekanan darah adalah daun seledri (Apium graveolens L), yang mengandung senyawa aktif seperti apigenin, flavonoid, dan 3-n- butylphthalide (3nB). Senyawa ini bekerja dengan cara menghambat enzim angiotensin- converting enzyme (ACE), melebarkan pembuluh darah, dan menurunkan tekanan darah secara signifikan. Pemberian rebusan daun seledri selama tujuh hari berturut-turut dilaporkan mampu menurunkan tekanan darah sistolik hingga 20 mmH dan diastolik hingga 10 mmHg. Dengan meningkatnya kebutuhan akan metode pengobatan yang terjangkau, pemanfaatan daun seledri sebagai terapi komplementer untuk hipertensi menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan secara luas di masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat in dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan peragaan. Dengan sasaran ibu lansia. Hasil pengabdian masyarakat ini berjalan lancar dengan diikuti oleh 28 peserta lansia. Sebelum penyuluhan, nilai pre-test peserta adalah 75%, yang meningkat menjadi 91% setelah penyuluhan, edukasi, dan diskusi. Para peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan baru tentang hipertensi, tetapi juga belajar cara baru menikmati seledri sebagai terapi komplementer untuk hipertensi, yaitu dengan mengolahnya menjadi pudding. Mereka terlihat aktif, antusias, dan senang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan setelah pemberian penyuluhan dan demonstrasi sat pengabdian masyarakat, intervensi yang diberikan berjalan dengan baik dan efektif dengan hasil lansia mampu menjawab pertanyaan terkait hipertensi dan manfaat pudding seledri.