Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS SPASIAL KERAWANAN BANJIR DI DAS MEMPAWAH: (Spatial Analysis of Flood Vulnerability in Mempawah Watershed) Hediyanti, Giska; Rianti, Reny; Nurhayati, Nurhayati; Hardianoor, Dwi
Majalah Ilmiah Globe Vol. 24 No. 1 (2022): GLOBE VOL 24 NO 1 TAHUN 2022
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Mempawah masih menjadi bencana lingkungan yang sampai kini belum teratasi. Hal ini diantaranya disebabkan oleh belum tersedianya informasi spasial kerawanan banjir di wilayah tersebut yang mengacu pada kondisi DAS sebagai dasar untuk menentukan prioritas strategi dalam mitigasi banjir dan perencanaan pengelolaan dan pemanfaatan DAS yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah memetakan kerawanan banjir di DAS Mempawah khususnya di wilayah Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Landak dengan menggunakan analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan overlay, scoring, dan weighting. Parameter penelitian terdiri atas curah hujan, elevasi lahan, kemiringan lereng, tipe tanah, tutupan/penggunaan lahan dan kerapatan jaringan sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan banjir DAS Mempawah pada Kabupaten Mempawah termasuk pada klasifikasi tidak rawan hingga kerawanan tinggi, sedangkan tingkat kerawanan banjir pada DAS Mempawah di Kabupaten Landak termasuk ke dalam klasifikasi kerawanan rendah hingga kerawanan tinggi. Kejadian banjir di DAS Mempawah ini dipengaruhi oleh faktor curah hujan, topografi yang landai, penurunan kapasitas jaringan sungai, dan penggunaan lahan. Pengelolaan DAS Mempawah dapat dilakukan diantaranya dengan (1) menjaga debit limpasan air melalui pemanfaatan daerah rawa sebagai tempat parkir debit limpasan air dan menjaga hutan atau melakukan penghijauan; (2) melakukan kegiatan penanganan dan perawatan sungai di DAS Mempawah untuk menjaga kapasitas sungai; (3) menyusun pengaturan penggunaan lahan yang menyesuaikan dengan adanya risiko rawan banjir; dan (4) pengelolaan DAS terpadu.
Hubungan Penyakit Menular, Sumber Air Bersih, Praktik Kebersihan, dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting: Studi Kasus Kontrol di Kabupaten Sambas: The Relation of Infectious Diseases, Water Access, Hygiene Practice, and Sanitation with the Stunting: A Case-Control Study in Sambas Regency Budiastutik, Indah; Pranaka, Resky Nanda; Amaliyah, Nurul; Hediyanti, Giska; Trisnawati, Elly
Amerta Nutrition Vol. 8 No. 1SP (2024): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v8i1SP.2024.70-75

Abstract

Background: The main nutritional problem concerned by the Indonesian government is the stunting. This condition is affected by various aspects, mainly caused by infectious diseases, clean and unharmonious living behavior, the availability of drinking water, and environmental sanitation. Objectives: The purpose of this study is to determine the relation of infectious diseases, water access, hygiene practices, and sanitation towards the stunting incidence factors in Sambas Regency. Methods: This research used Ex Post Facto with a case-control design. The study population was residents of Sambas Regency with a total of 535,725 people, a total sample of 241 children aged 0-59 months comprising of 89 respondents as cases and the rest 159 respondents as controls, using inclusion and exclusion criteria both from the control group and from the case group. Data analysis used the chi-square test. Results: The results showed a relation of infectious diseases (p-value=0.000), drinking water sources (p-value=0.000), clean and healthy living behavior (p-value=0.000), and environmental conditions (p-value=0.000) with the stunting incidences. Conclusions: The study concludes that there is a significant relation of infectious disease variables, the drinking water sources, hygiene practices, and environmental conditions with the stunting. It requires control and completion of the stunting cases through environmental sanitation improvement, namely the provision of access to clean water, healthy and clean living behaviors, and good cooperation between the government and the community, in educating people through counseling and socialization of the stunting prevention and management.