Agricultural productivity in rural areas has declined due to farmers’ dependency on synthetic fertilizers and pesticides. The use of liquid organic fertilizer (POC) provides a sustainable alternative to improve soil fertility and reduce production costs. This community service aimed to utilize goat urine and rumen waste as raw materials for POC Plus, enhancing crop productivity and soil fertility. The POC Plus production was carried out in Besowo Village, Kepung District, Kediri Regency, through a 21-day fermentation process involving goat rumen, urine, molasses, coconut water, rice-wash water, bioactivators, Trichoderma, Aspergillus niger, and other natural ingredients. Laboratory analysis revealed an organic carbon content of 15.26%, nitrogen of 2.60%, a C/N ratio of 5.87%, organic matter of 26.24%, phosphate of 1.92%, and potassium of 1.35%. Demonstration plots on chili plants showed yield increases of up to 16.4 tons/ha and improved growth compared to control plots, while reducing chemical fertilizer usage by up to 30%. The program had positive impacts on improving agricultural productivity and promoting sustainable soil management. Usahatani di wilayah perdesaan saat ini menghadapi permasalahan menurunnya produktivitas dan pendapatan akibat ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia sintetis. Aplikasi pupuk organik cair (POC) sebagai usaha memperbaiki kesuburan tanah dan menekan biaya produksi dala budidaya tanaman yang berkelanjutan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah urine dan rumen kambing sebagai bahan baku POC plus guna meningkatkan produktivitas tanaman dan kesuburan lahan. Pelatihan pembuatan POC plus dan demplot dilakukan di Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Pelaksanaan kegiatan meliputi diskusi dengan kelompok tani tentang teknologi pengolahan limbah ternah menjadi pupuk organik, perencanaan sosialisasi, pelatihan pembuatan POC plus, dan bersama dengan petani dari kelompok tani melakukan demplot pada tanaman hortikultura. Hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan C-organik sebesar 15,26%, nitrogen 2,60%, rasio C/N 5,87%, bahan organik 26,24%, fosfat 1,92%, dan kalium 1,35%. Demplot aplikasi POC plus pada tanaman cabai menunjukkan peningkatan hasil panen masing-masing sebesar 16,4 ton/ha dan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan kontrol, serta penurunan penggunaan pupuk kimia hingga 30%. Kegiatan ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem tanah.