Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Buletin Peternakan Tropis (Bulletin of Tropical Animal Science)

Produktivitas Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) dengan level pemberian POC (Pupuk Organik Cair) Kulit Bawang Merah (Allium cepa L) yang Berbeda Amaliah, Reski; Ramadani, Dewi; Nursani
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.2.102-107

Abstract

Allium cepa L skin waste is one of the household wastes that is still rarely used and thrown away, even though this waste can be processed into liquid organic fertilizer to replace chemical fertilizers such as urea, which provides fertility to plants such as elephant grass. The purpose of this study was to evaluate the effect of onion skin organic fertilizer (POC) on Pennisetum purpureum productivity, consisting of plant height, number of leaves, number of tillers, and fresh weight, and to determine the concentration or dose of Allium cepa L skin POC that gives the best results on Pennisetum purpureum productivity. Method of research design was Complete Random Design (CRD) with 5 treatments and 4 replicates, so that 20 experimental units were obtained. The treatments of the study were A1: without fertilizer (control), A2: POC Allium cepa L skin 25 mL/polybag (pot), A3: POC Allium cepa L skin 50 mL/polybag (pot), A4: POC Allium cepa L skin 75 mL/polybag (pot), and A5: POC Allium cepa L skin 100 mL/polybag (pot). The results of the analysis showed that the provision of Allium cepa L skin POC at different levels had a significant difference (P <0.05) on Pennisetum purpureum productivity consisting of plant height, number of leaves, and fresh weight. while the number of tillers showed no significant difference (P > 0.05). The conclusion of this study is that the provision of Allium cepa skin POC with different levels has a significant effect on the productivity of Pennisetum purpureum consisting of plant height, number of leaves and higher fresh weight. Giving with a concentration of 50 mL/polybag is the best treatment for Pennisetum purpureum productivity.   Key words: Allium cepa L, POC, Productivity, Pennisetum purpureum.   ABSTRAK Limbah kulit bawang merah merupakan salah satu limbah rumah tangga yang masih jarang digunakan dan dibuang begitu saja, padahal limbah ini dapat diolah menjadi pupuk organik cair untuk menggantikan pupuk kimia seperti urea yang memberikan kesuburan pada tanaman seperti rumput gajah. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pupuk organik cair (POC) kulit bawang merah terhadap produktivitas rumput gajah yang terdiri tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, dan berat segar serta mengetahui efektivitas konsentrasi/dosis dari POC kulit bawang yang memberikan hasil terbaik terhadap produktivitas rumput gajah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri 5 perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Perlakuan dari penelitian adalah A1 : tanpa pemberian pupuk (kontrol), A2 : POC kulit bawang merah 25 mL/polybag (pot), A3 : POC kulit bawang merah 50 mL/polybag (pot), A4 : POC kulit bawang merah 75 mL/polybag (pot), A5 : POC kulit bawang merah 100 mL/polybag (pot). Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian POC kulit bawang merah dengan level berbeda terdapat perbedaan nyata (P<0.05) terhadap produktivitas rumput gajah yang terdiri tinggi tanaman, jumlah daun dan berat segar. Sedangkan untuk jumlah anakan menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata (P>0.05).  Kesimpulan pada penelitian ini yaitu pemberian POC kulit bawang merah dengan level meningkatkan produktivitas rumput gajah yang terdiri tinggi tanaman, jumlah daun dan berat segar lebih tinggi. Pemberian dengan konsentrasi 50 mL/polybag (pot) merupakan perlakuan terbaik untuk produktivitas rumput gajah.   Kata kunci: Kulit bawang merah, POC, Produktivitas, Rumput gajah
Respon Pemberian Pupuk Organik Cair Bonggol Pisang dan Ampas Tahu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv.mott) Nursani, Nursani; Lestari, Rika Hari; Amaliah, Reski; Arisandi, Sri
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.2.143-147

Abstract

The research aim to see efectiviness of using banana humps POC and tofu cake on the growth of Odot grass. This study implemented Randomized Group Design (RGD) with 5 different treatment, then each treatment was repeated 4 times. These treatment include: P0 (control), P1 (banana humps POC 100 ml), P2 (banana humps POC 200 ml), P3 (tofu cake POC 100 ml), P4 (tofu cake POC 200 ml). The results of this study indicate that the aplication of banana humps POC and tofu  cake POC 100 ml and 200 ml has a significant impact (P<0.05) on plant height, number of leaves, number of tillers and plant fresh weight. The conclusion was that optimal development of Odot grass plants was seen in treatments P2 (banana humps POC 200 ml) and P4 (tofu cake POC 200 ml).   Keywords: Banana humps, Tofu cake, Odot grass, Growth   ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat efektivitas penggunaan POC bonggol pisang dan  POC ampas tahu terhadap pertumbuhan rumput Odot. Penelitian ini menerapkan RAK (rancangan acak kelompok) dengan 5 perlakuan yang berbeda, kemudian masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan tersebut mencakup: P0 (kontrol), P1 (POC bonggol pisang 100 ml), P2 (POC bonggol pisang 200 ml), P3 (POC ampas tahu 100 ml), P4 (POC ampas tahu 200 ml). Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa penggunaan POC bonggol pisang dan POC ampas tahu dengan konsentrasi 100 ml dan 200 ml memiliki dampak yang signifikan (P<0.05) pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan berat segar tanaman. Kesimpulannya adalah bahwa perkembangan optimal dari tanaman rumput Odot terlihat pada perlakuan P2 (POC bonggol pisang 200 ml) dan  P4 (POC ampas tahu 200 ml).   Kata kunci: Bonggol pisang, Ampas tahu, Rumput odot, Pertumbuhan
Evaluasi Kualitas Pakan antara Ransum Komplit Berbasis Daun Jati Putih dan Tongkol Jagung pada Ternak Kambing Amaliah, Reski; Nursani, Nursani; Ramadani, Dewi
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.49-54

Abstract

White teak leaf and corn cob are waste with low nutrient content which is one of the limiting factors in their use, so it is necessary to carry out processing to optimize their use as animal feed, one of which is by processing in the form of a complete ration. The purpose of this study was to compare the quality of feed between the complete ration based on white teak leaf and corn cob against the consumption and digestibility level of feed nutrients in goats. This study used a t-test design for 2 different averages. This study was conducted using 10 local goats who were randomly divided into two groups, namely a complete ration based on white teak leaf (P1) and a complete ration based on corn cob (P2). The results of the analysis showed that the consumption of feed nutrients consisting of the consumption of crude protein, and crude fiber did not differ markedly (P> 0.05) between the two treatment groups. However, the digestibility of crude protein and protein fiber of the P2 treatment was higher (P< 0.05) than that of the P1 treatment. The conclusion of this study is that the utilization of corn cob-based complete ration nutrition in goats is better than the complete ration based on white teak leaf, by looking at the higher nutritional digestibility value.   Key words: complete ration, consumption of nutrients, corn cob, digestibility of nutrient, white teak leaf.   ABSTRAK Daun jati putih dan tongkol jagung merupakan limbah dengan kandungan nutrisi rendah yang menjadi salah satu faktor pembatas dalam pemanfaatannya, sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk mengoptimalkan pemanfaatannya sebagai pakan ternak, salah satunya dengan cara pengolahan dalam bentuk ransum komplit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kualitas pakan antara ransum komplit berbasis daun jati putih dan tongkol jagung terhadap konsumsi dan tingkat kecernaan nutrisi pakan pada ternak kambing. Penelitian ini menggunakan rancangan uji t untuk 2 rata-rata yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 10 kambing lokal yang secara acak dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi ransum komplit berbasis daun jati putih (P1) dan kelompok kedua diberi ransum komplit berbasis tongkol jagung (P2). Hasil analisis menunjukkan bahwa konsumsi nutrisi pakan yang terdiri dari konsumsi protein kasar, dan serat kasar tidak berbeda nyata (P> 0,05) antara kedua kelompok perlakuan. Namun, kecernaan protein kasar dan serat protein perlakuan P2 lebih tinggi (P< 0,05) daripada perlakuan P1. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemanfaatan nutrisi ransum komplit berbasis tongkol jagung pada ternak kambing lebih baik dibandingkan ransum komplit berbasis daun jati putih, dengan melihat nilai kecernaan nutrisinya lebih tinggi. Kata kunci: Daun jati putih, Konsumsi nutris, Kecernaan nutrisi, Ransum komplit, Tongkol jagung.