Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU (BAGASSE ASH) TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR PADA STRUKTUR BALOK SEDANG HIDAYATI, MIFTAKHUL
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2, No 2/REKAT/16 (2016): Wisuda ke-86 Periode 2 Tahun 2016
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan semen dalam beton secara terus menerus dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan akibat gas CO2 yang dihasilkan dari produksi semen. Oleh karena itu diperlukan bahan alternatif sebagai pengganti semen seperti abu ampas tebu. Abu ampas tebu merupakan limbah hasil pembakaran pabrik gula yang memiliki kandungan silikat yang tinggi sebesar 53% dan Kalsium sebesar 13,3%. Selain itu, abu ampas tebu memiliki berat yang lebih ringan dibanding semen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan abu ampas tebu (Bagasse Ash) terhadap kuat tekan dan kuat lentur struktur balok sedang. Spesimen yang digunakan adalah silinder diameter 10 cm dan tinggi 20 cm, dimana prosentase penambahan abu ampas tebu yaitu 0%, 8%, 16%, dan 24%. Mutu beton yang direncanakan adalah 20 MPa. Sedangkan uji kuat lentur menggunakan balok beton bertulang 150 x 200 mm dengan panjang 150 cm. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur dilakukan pada umur beton 28 hari. Pembebanan pada pengujian kuat lentur dengan tiga pembebanan dimana rasio a/d sebesar 2,8. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat tekan beton optimal pada penambahan abu ampas tebu 8% yaitu sebesar 20,51 MPa. Nilai kuat tekan beton mengalami peningkatan dari beton normal sebesar 10,58% dimana kuat tekan beton normal adalah 17,83 MPa. Sedangkan beban maksimum yang dihasilkan balok  dengan rasio a/d 2,8 dan prosentase abu ampas tebu 8% adalah 49,60 kN, dimana balok mengalami keruntuhan. Sedangkan retakan awal balok terbentuk pada beban 13,89 kN.     Kata Kunci : abu ampas tebu, beton bertulang, kuat tekan, kuat lentur, balok sedang. The use of cement in the concrete mixture continuously can lead to environmental pollution in the form of gas CO2 by the cement produced. Therefore, necessary ingredient mixtures such as bagasse ash as a partial substitutes for cement. Bagasse ash is a waste combustion products of the sugar factory which has a high content of 53% silicate and 13,30 % of calcium. In addition, the weight of bagasse ash is lighter than cement. This aim of this research was to determine the effect of addition bagasse ash to the compressive strength and flexural strength on the medium beam stucture. Specimens used is a cylinder diameter of 10 cm and 20 cm high, with a percentage increase of bagasse ash is 0%, 8%, 16% and 24%. The planned strength of concrete is 20 MPa. While the flexural strength test using reinforced concrete beams 150 x 200 mm with a length of 150 cm. Testing the compressive strength and flexural strength of concrete is done at the age of 28 days. Loading on the flexural strength testing with three loading where the ratio a/d was 2.8. The results indicated that the optimal value of compressive strength was achieved by the concrete with addition 8% of bagasse ash, it was 20,51 MPa. The compressive strength of normal concrete increased by 13.07% which normal concrete compressive strength is 17.83 MPa. While the maximum load beam generated by the ratio a/d 2.8, with the percentage of bagasse ash 8% is 49.60 kN, the beam collapse. The first cracks formed on the beam load kN 13.89. Keywords : bagasse ash, reinforced concrete, compressive strength, flexural strength, medium beam.
Penerapan Model PjBL dipadu Drill and Practice Guna Meningkatkan Keaktifan dan Ketuntasan Belajar Hidayati, Miftakhul; Alifah, Maulida; Febrianita, Maya; Romadhona, Maya Rosa; Juwita, Mega Maduratna; Haq, Mellanie Nadya Azmi; Sujatmiko, Bambang; Wiyono, Wiyono
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 10 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v10i2.3402

Abstract

Kesulitan belajar peserta didik dalam memahami materi pembelajaran, salah satu penyebabnya yaitu kurang tepatnya model dan metode pembelajaran yang digunakan. Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya peningkatan keaktifan dan ketuntasan belajar peserta didik kelas X TKJ 1 di SMKN 1 Surabaya ketika melakukan penerapan model pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) dipadu dengan metode Drill and Practice pada mata pelajaran informatika materi algoritma pemrograman. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan runtutan kegiatan pra-siklus terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat keaktifan dan ketuntasan belajar peserta didik. Kemudian melakukan proses pembelajaran siklus I menggunakan model pembelajaran PjBL dipadu dengan drill and practice, lalu dilanjutkan dengan siklus II. Perhitungan peningkatan keaktifan dan ketuntasan peserta didik dapat dilihat dari tahap pra siklus pada masing-masing siklus. Pada pra siklus diperoleh hasil 9% peserta didik yang aktif dan 11% peserta didik yang tuntas. Pada siklus I diperoleh hasil 40% peserta didik yang aktif dan 66% peserta didik yang tuntas. Kemudian pada siklus II diperoleh hasil 86% peserta didik yang aktif dan 89% peserta didik yang tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran project-based learning dipadu dengan metode drill and practice dapat meningkatkan keaktifan dan ketuntasan belajar peserta didik.