PRATIWI, ROSIANA
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI DESA KENONGOREJO KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI PRATIWI, ROSIANA
Swara Bhumi Vol 4, No 02 (2016): Volume 4 edisi yudisium
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Kenongorejo salah satu desa yang ada di Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi yang mempunyai topografi perbukitan dan merupakan desa yang terletak di zona pegunungan kapur Kendeng. Topografi yang berbukit dan tanan kapur menyebabkan lahan sawah hanya 12% dari luas wilayah desa. Sempitnya lahan sawah mengakibatkan hasil produksi atau hasil panen padi tidak bisa maksimal dan waktu panen padi di Desa Kenongorejo hanya 1x saja. Keadaan tersebut tentu akan sangat mempengaruhi kemandirian pangan dan ketahanan pangan dearah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemandirian pangan Desa Kenongorejo dan mengetahui ketahanan pangan rumah tangga petani Desa Kenongorejo. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode analisis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 1912 petani dengan jumlah sampel sebesar 95 responden. Metode pengumpulan data  menggunakan metode wawancara dengan kuisioner, dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini di Desa Kenongorejo Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Penggunaan sumber datanya adalah data primer yang terdiri dari luas lahan, hasil panen, penghasilan, pengeluaran, pendapatan, konsumsi dan ketersediaan. Data sekundernya yaitu data Monografi Desa Kenongorejo dan Kecamatan Bringin, Badan Pusat Statistik (BPS) dan pemerintah Kabupaten Ngawi. Berdasarkan hasil analisis Desa Kenongorejo merupakan wilayah dengan swasembada on trend, dimana hasil panen dengan jumlah 6.797 kw beras tidak dapat memenuhi jumlah konsumsi penduduk secara keseluruhan yaitu sebesar 7.365 kw. Ketidakmampuan jumlah panen untuk memenuhi seluruh konsumsi penduduk desa disebabkan lahan sawah di Desa Kenongorejo terbatas dan sawah hanya mendapatkan pengairan dari air hujan saja. Pemenuhan kekurangan konsumsi, penduduk harus membeli beras dari wilayah lain. Kondisi kemandirian pangan di Desa Kenongorejo dapat diatasi apabila penduduk dapat menggunakan bahan pangan lain selain beras. Ketahanan pangan rumah tangga petani dalam penelitian ini ditentukan oleh konsumsi energi dan ketersediaan energi. Konsumsi energi responden masih di bawah standar sedangkan untuk ketersediaan energi sudah bisa memenuhi standar ketersediaan energi. Keadaan tersebut mengakibatkan ketahanan rumah tangga petani di Desa Kenongorejo rata - rata masih dalam katagori rentan pangan. Rumah tangga rentan pangan di Desa Kenongorejo disebabkan kurangnya kesadaran penduduk mengenai konsumsi pangan sehari - hari tanpa memperhatikan kecukupan gizi dari makanan yang dimakan. Kata kunci : Kemandirian pangan, ketahanan pangan, konsumsi.
Analisis Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare di SMP Negeri di Yogyakarta: Analysis of Factors Related To The Incidence of Diarrhea at State Junior High School in Yogyakarta Amyati; Pratiwi, Rosiana
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/phj.v14i1.170

Abstract

Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit diare di dunia masih sangat tinggi terutama di negara berkembang. Diare merupakan penyebab kematian ke-4 pada golongan semua usia di Indonesia. Faktor risiko diare berkaitan dengan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Berdasarkan data profil kesehatan Yogyakarta tahun 2021 diketahui bahwa jumlah kasus diare di Kota Yogyakarta pada perempuan sebanyak 2846 kasus (54,44 persen), jumlah penemuan kasus diare pada laki-laki sebanyak 2382 kasus (45,46 persen). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang penyakit diare dan PHBS dengan  kejadian diare pada siswa kelas IX SMP Negeri 9 Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 9 Yogyakarta dan sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 66 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan metode analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pengetahuan tentang penyakit diare dan PHBS. Variabel terikat (Dependent Variable) adalah kejadian diare. Hasil Penelitian: Responden yang tidak diare dengan pengetahuan diare kategori baik sebanyak 41(62 persen), dan sebanyak 9 (14 persen) dengan kategori tidak baik. Sedangkan yang mengalami diare dengan pengetahuan diare kategori baik sebanyak 6 (9 persen), dan 10 responden (15 persen) dengan kategori tidak baik. Responden tidak diare dengan PHBS kategori baik sebanyak 36 (55 persen), dan 14 responden (21 persen) dengan kategori tidak baik. Responden yang mengalami diare dengan PHBS kategori baik sebanyak 2 (3 persen), dan 14 responden (21 persen) dengan kategori tidak baik Hasil Uji Chi-square menunjukan ada hubungan yang signifikan antara PHBS dan pengetahuan diare dengan kejadian diare dengan nilai signifikan masing-masing 0,02 dan 0,001. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan PHBS dengan kejadian diare dengan kejadian Diare  pada siswa SMP Negeri 9 Kota Yogyakarta dengan nilai signifikan masing-masing 0,02 dan 0,001.  The morbidity and mortality rates due to diarrheal diseases in the world are still very high, especially in developing countries. Diarrhea is the 4th cause of death in all age groups in Indonesia. Risk factors for diarrhea are related to the Clean and Healthy Behavior (PHBS) program. Based on Yogyakarta's health profile data for 2021, it is known that the number of cases of diarrhea in the city of Yogyakarta in women was 2846 cases (54.44 percent), the number of cases of diarrhea found in men was 2382 cases (45.46 percent). The aim of the study was to determine the relationship between knowledge about diarrheal disease and PHBS with the incidence of diarrhea in class IX students of SMP Negeri 9 Yogyakarta. This type of research is survey research which is analytic in nature with a cross sectional approach. The population in this study were students of class IX at SMP Negeri 9 Yogyakarta and the sample in this study was 66 people. The sampling technique used in this study was purposive sampling with univariate and bivariate data analysis methods using the chi-square test. In this study, the independent variables were knowledge of diarrheal disease and PHBS. The dependent variable (Dependent Variable) is the incidence of diarrhea. Research Results: Respondents who did not have diarrhea with knowledge of diarrhea in the good category were 41 (62 percent), and as many as 9 (14 percent) in the bad category. While those who experienced diarrhea with knowledge of diarrhea in the good category were 6 (9 percent), and 10 respondents (15 percent) in the bad category. Respondents did not have diarrhea with PHBS in the good category as many as 36 (55 percent), and 14 respondents (21 percent) in the bad category. Respondents who experienced diarrhea with PHBS in the good category were 2 (3 percent), and 14 respondents (21 percent) in the bad category. Chi-square test results showed that there was a significant relationship between PHBS and knowledge of diarrhea with the incidence of diarrhea with a significant value of each 0.02 and 0.001. Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and PHBS with the incidence of diarrhea in students of SMP Negeri 9 Yogyakarta City with significant values ​​of 0.02 and 0.001 respectively.