AbstrakKabupaten Jombang merupakan salah satu wilayah yang mengalami kejadian kasus Demam Berdarah Dengue(DBD) yang cenderung meningkat dan diperkirakan dapat dikategorikan Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga awaltahun 2015 kasus Demam Berdarah Dengue mengalami peningkatan yang fluktuatif dibandingkan tahun sebelumnya.Faktor kondisi sosial dan ekonomi dan lingkungan fisik wilayah merupakan faktor yang berpengaruh tinggi terhadapkasus keterjangkitan DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi sosial ekonomi danlingkungan fisik wilayah terhadap keterjangkitan DBD di wilayah tersebut,untuk mengetahui faktor yang palingberpotensi besar terhadap kasus keterjangkitan DBD, serta untuk mengidentifikasi tiap wilayah yang berpotensi tinggirawan keterjangkitan DBD.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif serta teknik pengambilan sampel menggunakanTeknik Total Sampling, yaitu dilakukan dengan cara tiap sampel mewakili jumlah populasi sesuai dengankarakteristik pada elemen tersebut. Analisis penelitian ini didasarkan pada data sekunder. Populasi penelitian berupasatuan – satuan wilayah fungsional kecamatan di Kabupaten Jombang, yakni berjumlah 21 Kecamatan. 9 variabelbebas yang diperhatikan dalam penelitian ini yaitu: tingkat pendidikan penduduk, PDRB, jumlah keluarga petani,kepadatan penduduk, jumlah kunjungan ke puskesmas, fasilitas kesehatan, curah hujan, ketinggian tempat, danbangunan bebas jentik nyamuk. Analisis dilakukan secara statistik berdasarkan persamaan regresi ganda.Hasil penelitian diperoleh nilai R2 (koefisien determinasi) = 0,922 menunjukkan bahwa 9 variabel bebas yangdiperhatikan dalam penelitian ini mampu menjelaskan tingkat kasus keterjangkitan DBD di Kabupaten Jombangsebesar 92,2% sehingga masih 7,8% yang dijelaskan oleh variabel lain.Variabel – variabel yang berpengaruh terhadapkasus keterjangkitan DBD di Kabupaten Jombang dalam penelitian ini adalah kepadatan penduduk (0,050), jumlahkeluarga petani (- 0,716), jumlah kunjungan ke puskesmas (- 0,145), fasilitas kesehatan (- 0,570), dan bangunan bebasjentik nyamuk (- 0,325). Keterjangkitan DBD tinggi terdapat pada tiap wilayah yang memiliki kepadatan penduduktinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut mengalami pertumbuhan penduduk yang tinggi. KeterjangkitanDBD tinggi terdapat pada tiap wilayah yang memiliki jumlah keluarga petani rendah. Hasil ini menunjukkan bahwapada wilayah tersebut mengalami berkurangnya lahan pertanian yang mengalami alih fungsi lahan pertanian menjadipusat perdagangan dan industri. Keterjangkitan DBD tinggi terdapat pada tiap wilayah yang memiliki jumlahkunjungan ke puskesmas rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa pada wilayah tersebut masyarakatnya memiliki sikapatau perilaku hidup sehat yang kurang baik. Keterjangkitan DBD tinggi terdapat pada tiap wilayah yang memilikifasilitas kesehatan rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa pada wilayah tersebut pelayanan dan fasilitas kesehatankurang memadai. Keterjangkitan DBD tinggi terdapat pada tiap wilayah yang memiliki bangunan bebas jentiknyamuk rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa pada wilayah tersebut terdapat bangunan – bangunan yang beralihfungsi lahan menjadi pemukiman. Hasil analisis kompleks kewilayahan menunjukkan bahwa tiap Kecamatan yangberpotensi memiliki tingkat keterjangkitan DBD tinggi yaitu Kecamatan Sumobito, Kecamatan Kesamben, danKecamatan Megaluh.Kata Kunci : Kondisi Sosial Ekonomi dan Lingkungan Fisik Wilayah, Kasus Keterjangitan DBD, Wilayah PotensialKeterjangkitan DBD AbstractJombang is one of regencies infected by Dengue Fever. It is predicted to increase in number and belongs toExtraordinary Condition. In 2005, Dengue Fever encountered fluctuating increase compared with the last year.Mostly, Socioeconomic and physical environment factors influenced the increase of Dengue Fever case. The purposesof this research were to figure out the influence of socioeconomic condition and physical environment toward theepidemic of Dengue Fever in a certain place, to find out the most potential factor toward the epidemic of DengueFever, and to identify the most potential place encountering Dengue Fever.This research was conducted quantitatively by using a complete sampling technique, where each samplerepresented the amount of population appropriate with the element in the population. The data analysis based onsecondary data. The populations in this research were 21 functional units of sub district in Jombang. There were 9independent control variables in this research consisting of the level of social education, PDRB, the number offarmers’ family, the population density, the number of hospital visits, the health facilities, the intensity of rainfall, thelocations’ altitude, and the free-wiggler buildings. Then analysis was conducted statistically based on multipleequations.From the result, it was found that R2 (determinant coefficient) = 0.922 showing that 9 independent controlvariables were able to describe the level of Dengue Fever in Jombang. 92.2% , meaning that the percentage of those 9variables and the rest 7.8% came from other variables. The variables taking role in this research were the populationdensity (0,050), the number of farmers’ family (-0,716), the number of hospital visits (-0,145), the health facilities (-0,570) and the free-wiggler buildings (-0,325). First, Dengue Fever tended to be found in high population density. Itshowed that the over growth of population. Second, Dengue Fever tended to be found in the area of low farmers’family. It showed the function of rice fields that had been transformed into industrial area. Dengue Fever, then,tended to be found in the area that has low number of hospital visits. It showed that the society there had less healthylife style. Next, Dengue Fever tended to be found in area that had poor health facilities. It showed that health facilitiesand services had to be optimized. Last, Dengue Fever tended to be found in area with low free-wiggler buildings. Itshowed that the buildings’ functions from the fields turned to public housings. In addition, the result of spatialanalysis showed that the most potential sub districts encountering Dengue Fever were Sumobito, Kesamben, andMegaluh.Keywords: Socioeconomic and Physical Environment Condition, Case of Dengue Fever Epidemic, Potential AreaEncountering Dengue Fever