ARDIANSYAH, HENDRA
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DRAMATURGI MENCARI PASANGAN PADA KAUM HOMOSEKSUAL (GAY) ARDIANSYAH, HENDRA
Paradigma Vol 4, No 1 (2016): Vol 4 Nomer 1 (2016)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Homoseksual merupakan relasi seks jenis kelamin yang sama atau rasa tertarik dan mencintai jenis seks yang sama, baik secara emosional atau kasih sayang, maupun secara erotik terhadap sesama jenis, dengan atau tanpa hubungan fisik. Dalam penelitian ini menggunakan konsep dari Erving Goffman mengenai Dramaturgi, bagaimana seorang bisa memunculkan panggung depan serta panggung belakang dalam masyarakat. Sifat penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan untuk memperoleh gambaran jelas mengenai bagaimana kehidupan seorang individu gay menjalani dramaturgi dalam proses mencari pasangan sejenisnya, sedangkan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif, metode kualitatif adalah berusaha menggali, memahami, dan mencari fenomena sosial. Subjek penelitian dipilih dengan teknik snowball sampling, teknik ini digunakan dengan tujuan agar key informant memberikan jalan untuk mendapatkan subjek penelitian lain. Hingga peneliti mendapatkan titik jenuh, dan akhirnya penelitian diakhiri.Hasil penelitian ini menemukan adanya sifat dasar seorang gay dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam.Pertama,top.Dalam kesehariannya top berperan sebagai laki-laki yang maskulin. Kedua, bottom.Bottom adalah seorang gay yang berperan sebagai perempuan dalam hubungan seksualnya, sedangkan yang ketiga adalah Vers, dapat dikatakan sebagai biseksual dalam konteks seksualitas. Seorang vers dapat berperan sebagai laki-laki serta perempuan dalam aktifitas seksual, dan melihat permainan peran (dramaturgi) pada kaum homoseksual, dari panggung depan dan panggung belakang seorang homoseksual(gay). Kata Kunci : Homoseksual , sifat dasar, Kualitatif, Dramaturgi   ABSTRACT Homosexual is relation sex the same, or taste interested and love the same kind of sex, emotionally or affection, and erotic against same sex, with or without psychic connections. In this research using the concept of erving goffman about dramaturgy, how a stage can bring up front stage and backstage in society. The nature of research this is a descriptive who is conducted to gather clear image about how the life of a individual gay undergo dramaturgy in the process looking for partners the like, while methods used to research this is qualitative, the qualitative method is trying digging, understand, and find social phenomena.The subject of study chosen to technique snowball sampling, this technique used in order to make key informant give a way to get the subject of study other. Researchers get point saturated, and finally research terminated. The result of this research shows the existence of the nature of a gay can be split into 3 (three) kind of. First,top. In his routine top had a role a man who masculine. Second, bottom. Bottom is a gay acting as women in sexual relations, third is vers, be considered as bisexual in the context of sexuality. Vers can serve as men and women in sexual activity, and see role play (dramaturgy) in the gay, from the front stage and back stage a homosexual (gay). Keywords: Homosexual , Nature , Qualitative , Dramaturgy
Analisis Yuridis Unsur Pemberat Tindak Pidana Korupsi di Indonesia. Ardiansyah, Hendra; Hosein, Zainal; Fadillah, Syarif
Jurnal Hukum Jurisdictie Vol 5 No 2 (2023): Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi Dalam Dunia Digital
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/jhj.v5i2.141

Abstract

Korupsi merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime). Hal ini beralasan karena perbuatan korupsi menimbulkan dampak yang sangat luar biasa bukan saja dapat merugikan keuangan negara tetapi juga dapat menimbulkan kerugian-kerugian pada perekonomian rakyat. Sebagai kejahatan yang luar biasa tersebut maka perbuatan korupsi penanganannya harus luar biasa pula. Hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan. Dalam setiap kejadian konkrit pasti setiap orang berharap akan dilaksanakannya suatu hukum. Masyarakat berharap dengan adanya kepastian hukum, akan lebih menjaga ketertiban yang lebih baik.Perumusan masalahnya adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana analisis yang menjadi unsur pemberat pidana korupsi di Indonesia? (2) Bagaimana hukum pidana bagi koruptor di Indonesia dengan unsur pemberat dilihat dari segi hak asasi manusia? Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian yuridis normatif yang mengkaji data yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi kepustakaan. Teknik analisis data dilakukan dengan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Pola pemberatan pidana dalam Undang-Undang Pidana Khusus menunjukkan kecenderungan bahwa pembentuk undang-undang sama sekali tidak menggunakan “pola” dalam menentukan ancaman pidana khusus, (2) Kasus korupsi, secara langsung maupun tidak langsung akan diikuti oleh pelanggaran HAM. Perbuatan korupsi selalu berawal dari adanya penyalahgunaan kekuasaan, artinya pelaku korupsi biasanya dilakukan oleh para pemegang kekuasaan.