SAIDAH, ISHLAKHATUS
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN PAKET INTERAKSI SOSIAL UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH SAIDAH, ISHLAKHATUS
Jurnal BK UNESA Vol 6, No 2 (2016): Volume 6 Nomer 2
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya informasi mengenai permainan-permainan yang bisa digunakan dalam pemberian layanan, membuat guru BK tetap menggunakan teknik tradisional berupa ceramah dan diskusi. Oleh karena itu, perlu adanya sumber acuan permainan sebagai sumber informasi guru BK dalam memberikan layanan dengan teknik bermain yang mengoptimalkan interaksi sosial.Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini pun bertujuan untuk menghasilkan paket permainan interaksi sosial yang dapat digunakam guru dalam melakukan pelayanan kepada siswa sekolah menengah yang memenuhi kriteria kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan. Hal ini sesuai dengan model penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg & Gall yang telah disederhanakan oleh tim Puslitjaknov (2008) Berdasarkan hasil uji validasi yang dilakukan oleh dua ahli Bimbingan dan Konseling, paket permainan interaksi sosial untuk siswa sekolah menengah yang telah menjadi produk penelitian ini memperoleh persentase dengan kriteria kegunaan sebesar 93,75%, kriteria kelayakan sebesar 95%, kriteria kepatutan sebesar 100%, dan kriteria ketepatan sebesar 98,93%. Rata-rata keseluruhan kriteria sebesar 96,92%. Berdasarkan kriteria kelayakan produk, hasil tersebut telah memenuhi kriteria sangat baik dan tidak perlu direvisi. Sedangkan untuk hasil uji calon pengguna produk yang dilakukan oleh guru BK SMPN 1 Kamal Bangkalan dan guru BK SMAN 22 Surabaya, produk ini memperoleh persentase kriteria kegunaan sebesar 100%, kriteria kelayakan sebesar 93,75%, kriteria kepatutan sebesar 90,63%, dan kriteria ketepatan sebesar 96,88%. Rata-rata keseluruhan kriteria sebesar 95,32%. Berdasarkan kriteria kelayakan produk menurut Mustaji (2005), hasil tersebut juga telah memenuhi kriteria sangat baik dan tidak perlu direvisi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa paket permainan interaksi sosial untuk siswa sekolah menengah telah memenuhi kriteria akseptabilitas.   Kata kunci: Paket Permainan, Interaksi sosial.
Konseling Krisis Psikososial Transisi: Krisis Identitas pada Transgender Saidah, Ishlakhatus; Sari, Anggie Nurfitria; Annajih, Moh. Ziyadul Haq
DA'WA: Jurnal Sosial dan Dakwah Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/dawa.v1i2.83

Abstract

Pencarian pemenuhan hak para transgender telah banyak terjadi di Indonesia. Fenomena transgender tersebut berkembang beriringan dengan berkembangnya komunitas transgender. Hal ini dipengaruhi oleh media elektronik, cetak maupun pengaruh negara-negara lain yang melegalkan transgender. Terlepas dari pencarian eksistensi transgender, hal yang lebih krusial adalah bahwa transgender merupakan orang yang sedang mengalami krisis identitas. Mereka mengalami ketidaksesuaian kepribadian dengan jenis kelamin yang ada pada dirinya. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menangani fenomena ini adalah konseling krisis menggunakan model intervensi psikososial transisi. Pada pelaksanaannya, model intervensi psikososial transisi melibatkan potensi yang ada pada diri dan lingkungan seseorang dengan transgender untuk membantu krisis identitas pada dirinya.
Hubungan Tanggung Jawab Belajar dengan Kemandirian Siswa di MTs Al-Mukhlishin Galis Pamekasan Atthohiri, Moh. Maimon; Saidah, Ishlakhatus
DA'WA: Jurnal Sosial dan Dakwah Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/dawa.v1i2.84

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi Tanggung Jawab Belajar Dengan Kemandirian Siswa. Tanggung jawab belajar sangat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa. Melalui tanggung jawab, seorang siswa akan mempunyai sikap dewasa dalam menjalani pembelajaran di sekolah dan dapat membantu siswa menjadi pribadi yang lebih baik. Selain tanggung jawab, kemandirian juga diperlukan bagi setiap siswa. Rumusan masalah dari penelitian ini “apakah ada hubungan tanggung jawab belajar dengan kemandirian siswa?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tanggung jawab belajar dengan kemandirian siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis data statistik non parametrik. Pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa angket dan wawancara. Subjek yang diteliti sebanyak 8 siswa. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian non parametrik dikarenakan subjek yang diteliti hanya 8 siswa dan termasuk kedalam data ordinal. Dalam proses analisis data disini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS v.25. Hasil penelitian uji korelasi menggunakan rank spearman’ rho didapatkan nilai p hitung sebesar 0,952 (p hitung lebih besar dari p tabel) dan nilai signifikasi 0,000 (kurang dari 0,05). Sehingga dikatakan jika p hitung lebih besar dari p tabel dan nilai signifikan kurang dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tanggung jawab belajar dengan kemandirian siswa yang sangat signifikan dan mempunyai tingkat hubungan yang sangat kuat.
Hidup sebagai LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender): Pandangan Masyarakat Indonesia Terkait Fenomena LGBT dan Peran Konselor Multikultural Saidah, Ishlakhatus; Annajih, Moh Ziyadul Haq
DA'WA: Jurnal Sosial dan Dakwah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/dawa.v2i1.138

Abstract

Komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat Indonesia, dan hingga sampai saat ini masih menuai pro dan kontra. Di Indonesia komunitas LGBT masih banyak yang diperlakukan tidak adil, dipandang sebelah mata, dikucilkan, bahkan di bully. Hal semacam ini dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia beragama atau memiliki kepercayaan dan secara adat pun masih melekat di negara ini. Berbeda ketika berbicara diwilayah luar negeri yang memiliki kebebasan bahkan menjunjung tinggi HAM (Hak Asasi Manusia). Ada beberapa penyebab munculnya perilaku homoseksual ini, seperti: genetik, traumatik, dll. Selain itu dalam bidang bimbingan dan konseling yang memiliki tugas utama membantu segala bentuk permasalahan dan bekerja dengan berbagai jenis klien salah satunya komunitas LGBT. Konselor Indonesia masih memiliki steriotipe negatif ketika bekerja dengan klien, hal ini dikarenakan adat yang mereka miliki lebih kuat dari kompetensi profesional yang ada. Ada banyak penelitian yang sudah dilakukan terkait tentang teknik, kompetensi dan isu tentang LGBT yang bisa digunakan konselor untuk membantu menangani permasalahan komunitas LGBT.
Perilaku Narsis di Instagram: Studi Kasus pada Remaja Perempuan di Pamekasan Saidah, Ishlakhatus; Raiza Athifah Nisrina
DA'WA: Jurnal Sosial dan Dakwah Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/dawa.v4i1.513

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku narsis di platform media sosial Instagram, dengan fokus pada remaja perempuan di Pamekasan. Perilaku narsis yang dimaksud merujuk pada kecenderungan untuk mencari perhatian, memperoleh validasi eksternal dan menampilkan citra diri yang ideal melalui unggahan foto atau video di media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap akun Instagram remaja perempuan di Pamekasan yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor perilaku narsis antara lain pengaruh lingkungan sosial, tekanan untuk memenuhi standar kecantikan serta fenomena popularitas di dunia maya. Adapun temuan lainnya yaitu adanya hubungan antara perilaku narsis dengan tingkat harga diri dan persepsi diri remaja perempuan meskipun perilaku narsis dapat memberikan rasa percaya diri sementara. Selain itu, perilaku narsis di Instagram juga mempengaruhi kesejahteraan psikologis remaja perempuan, seperti kecemasan dan ketergantungan pada pengakuan eksternal.