Annajih, Moh. Ziyadul Haq
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Identifikasi teknik pengubahan tingkah laku perpektif Abah Anom untuk penyembuhan korban Napza Annajih, Moh. Ziyadul Haq; Sa'idah, Ishlakhatus
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.264 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v9i2.5202

Abstract

Penyembuhan melalui rehabilitasi yang berdasarkan nilai-nilai keagamaan dapat dianggap sebagai salah satu mediator yang sangat efektif dalam memberikan pembinaan kesehatan fisik, psikologis, mental, sosial, dan spiritual bagi korban Napza, maka penelitian ini bertujuan untuk menggali bentuk pendekatan yang berbasis nilai keagamaan yang dapat dijadikan sebagai teknik pengubahan tingkah laku terhadap korban Napza. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis hermeneutika bersusun. Data yang digunakan berupa data teks pemikiran Abah Anom, observasi, dan wawancara lapangan. Hasil penelitian ini adalah (1) proses pengubahan tingkah laku berfokus pada pola pikir; (2) analisis dan diagnosis berfokus pada pola pikir, kondisi psikologis yang tidak sehat, keyakinan, dan kebiasaan; dan (3) terdapat lima bentuk intervensi pengubahan tingkah laku melalu metode penyadaran diri, yaitu mandi taubat, shalat, dzikir, qiyamu al-lyail, dan puasa. AbstractHealing in the form of rehabilitation based on religious values occupies a strategic and organized position in providing psychological, mental, social, and spiritual physical health assistance for drug victims, then this study aims to explore the form of approaches based on religious values, can be used as a technique to change behavior towards drug victims. This study employs hierarchical hermeneutic analysis within qualitative approach. The data used are the text of Abah Anom’s thoughts, observation, and field interview. The result of the study shows (1) the process of behavioural change focusing on the mindset; (2) analysis and diagnose focusing on the mindset, psychologically-illed condition, belief, and habit; and (3) the presence of five intervention form of behavioural change through self awareness method, i.e. taubat shower, shalat, dzikr, qiyamu al lail, and fasting.
Bimbingan dan Konseling Islam dalam Menangani Disharmoni Pernikahan Usia Dini Rohman, Fathor; Annajih, Moh. Ziyadul Haq
DA'WA: Jurnal Sosial dan Dakwah Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/dawa.v1i1.9

Abstract

Disharmoni dalam pernikahan sering kali terjadi disebabkan adanya ketidak siapan para dari para mempelai yang menjalaninya. Baik dari segi umur yang belum matang, ataupun karena factor lain yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. Namun demikian, usia pernikahan yang belum matang menjadi salah satu penyumbang banyaknya pasangan mengalami disharmoni dalam rumah tangga. Bimbingan dan konseling Islam menjadi salah satu alternatif untuk mengantisipasi disharmoni pernikahan dini yang terlanjur terjadi. Dalam hal ini, KKBPK Kecamatan Proppo memiliki peranan sentral dalam menyusun program untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengacu pada hasil wawancara dan observasi dan dokumentasi pada kegiatan pembimbingan yang dilakukan KKBPK Kecamatan Proppo kepada para remaja yang melakukan praktik pernikahan dini. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Bimbingan dan konseling Islam memiliki peranan yang sangat penting dalam mencegah atau meminimalisir terjadinya disharmoni bagi pelaku pernikahan dini.
Konseling Krisis Psikososial Transisi: Krisis Identitas pada Transgender Saidah, Ishlakhatus; Sari, Anggie Nurfitria; Annajih, Moh. Ziyadul Haq
DA'WA: Jurnal Sosial dan Dakwah Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/dawa.v1i2.83

Abstract

Pencarian pemenuhan hak para transgender telah banyak terjadi di Indonesia. Fenomena transgender tersebut berkembang beriringan dengan berkembangnya komunitas transgender. Hal ini dipengaruhi oleh media elektronik, cetak maupun pengaruh negara-negara lain yang melegalkan transgender. Terlepas dari pencarian eksistensi transgender, hal yang lebih krusial adalah bahwa transgender merupakan orang yang sedang mengalami krisis identitas. Mereka mengalami ketidaksesuaian kepribadian dengan jenis kelamin yang ada pada dirinya. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menangani fenomena ini adalah konseling krisis menggunakan model intervensi psikososial transisi. Pada pelaksanaannya, model intervensi psikososial transisi melibatkan potensi yang ada pada diri dan lingkungan seseorang dengan transgender untuk membantu krisis identitas pada dirinya.
Rethinking Kurikulum Mata Pelajaran Rumpun Pendidikan Agama Islam Madrasah Tsanawiyah Surahman, Susilo; Alivin, Moh. Za’imil; Niam, M. Fathun; Annajih, Moh. Ziyadul Haq; Putra, Purniadi
FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Vol. 12 No. 1 (2023): FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Al-Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32806/jf.v12i01.6581

Abstract

Artikel ini menyajikan telaah literatur tentang pengembangan model pembelajaran terintegrasi sebagai bentuk realisasi kebijakan penyerderhanaan kurikulum pasca era pandemic covid-19. Menguatnya tuntutan untuk menyederhanaan kurikulum, tidak terlepas banyaknya mata pelajaran pada maple PAI yakni, Al-Qur’an Hadist, Fiqih, SKI, Aqidah akhlaq. Langkah penyederhanaan kurikulum khususnya maple PAI dapat dilakukan melalui integrasi mapel PAI secara horizontal yakni dengan integrasi mapel parallel di Madrasah Tasanawiyah. Robin Fogarty merumuskan 10 model integrasi kurikulum yaitu model fragmented (model terpisah), connected (keterkaitan), nested (berbentuk sarang), sequenced (satu rangkaian), shared (terbagi), webbed (bentuk jaring laba- laba), threaded (satu alur), integrated (terpadu), immersed (tenggelam), networked (membuat jejaring). Penelitian mengembangkan integrasi mata pelajaran PAI dalam beberapa model integrasi Robin Fogarty. Terdapat beberapa tema, langkah pengembangan dalam merumuskan integrasi bahan ajar PAI. Artikel diharapkan menjadi gambaran untuk merumuskan model pengembangan bahan ajar PAI tingkat Tsanawiyah.
Konseling Indigenous: Kajian Pada Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan Annajih, Moh. Ziyadul Haq; Fakhriyani, Diana Vidya; Sa’idah, Ishlakhatus
Edu Consilium : Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol. 2 No. 1 (2021): Februari
Publisher : Institut Agama Islam Neegri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ec.v2i1.4255

Abstract

Satu tahun berlalu Pandemi melanda bangsa ini, ini segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini, seperti pemberlakuan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) pada daerah-daerah tertentu. Namun, upaya-upaya tersebut sampai saat ini belum mampu membuahkan hasil manis. Permasalahannya adalah sebagian besar masyarakat acuh dan lalai memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Karenanya, diperlukan sebuah solusi alternatif pemecahan permasalahan tersebut, yaitu melalui pendekatan budaya lokal (indigenous). Konseling indigenous diyakini dapat mengkonstruk pandangan masyarakat untuk memandang realitas dan permasalahan kehidupan berdasarkan keyakinan dan budayanya sehingga mampu menyadarkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan bahaya Covid-19. [One year after the pandemic hit this nation, all efforts have been made by the government to break the chain of spreading this virus, such as the imposition of PSBB (large-scale social restrictions) in certain areas. However, these efforts to date have not been able to produce sweet results. The problem is that most people are ignorant and neglect to pay attention to and comply with health protocols, such as wearing masks, maintaining distance, and washing hands. Therefore, we need an alternative solution to solving these problems, namely through the local cultural approach (indigenous). Indigenous counseling is believed to be able to construct people's views to view the realities and problems of life based on their beliefs and culture so that they can make people aware of compliance with health protocols and the dangers of Covid-19.]
Konsep Self-actualized Abraham Maslow: Perspektif Psikologi Sufistik Annajih, Moh. Ziyadul Haq; Sa'idah, Ishlakhatus; Taufik
Edu Consilium : Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol. 4 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Institut Agama Islam Neegri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ec.v4i1.7282

Abstract

Self-actualization is the peak experience in Maslow's hierarchy of needs theory. Maslow's hierarchy of needs consists of physiological needs, the need for a sense of security (safety needs), the need to have affection (social needs), esteem needs, and self-actualization. The purpose of this study is to describe how Maslow's holistic-dynamic theory describes self-actualization and the Sufistic view of the concept of self-actualization. This study employs a qualitative research method in conjunction with a type of literature review. The data collection technique used is documentation. The results of the study show that Sufistic psychology views self-actualization as a peak experience that is not absolute because humans are not just physical, mechanical beings. Ibn 'Arabi views that humans will reach a peak experience when they have abandoned themselves to unite with God (fana'); then humans must experience four levels: Shari'a, Tariqah, essence, and makrifat. In addition, al-Ghazali also emphasized the fulfillment of mashlahah al-'amm as his peak experience.