Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah laut lebih dari 75% yang mencapai 5.8 juta km2 , terdapat lebih dari 17.500 pulau dengan panjang garis pantai sekitar 81.000 km (Manapa, 2010, p. 49). Letak yang strategis dan kekayaan laut pulau yang begitu banyak tidak membuat Indonesia menjadi negara kaya. Masih banyak rakyat Indonesia mengalami kemiskinan. Kurangnya pemanfaatan dan peduli terhadap lingkungan laut pulau ini menghambat Indonesia menjadi negara maju. Hal ini dilihat dari Kualitas sumber daya manusia yang masih menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi. Tingginya tingkat pengangguran mencerminkan bahwa sampai saat ini mutu lulusan belum mampu memenuhi tuntutan dunia kerja. Salah satu pendidikan yang seharusnya menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi keahlian profesional adalah pendidikan kejuruan, namun sepertinya tujuan tersebut belum sepenuhnya tercapai. Berdasarkan kenyataan tersebut, menjadi tanggung jawab dunia pendidikan khususnya pendidikan vokasi untuk dapat menghasilkan lulusan yang kompeten. Oleh karena itu kompetensi yang akan dikembangkan melalui proses pembelajaran harus merujuk pada kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industry. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif dan data dikumpulkan dengan menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian yang dilaksanakan di Negeri Mamala, peneliti mendapatkan berbagai Analisis kebutuhan pendidikan vokasional yang menjadi urgen dalam data wawacara di temui kurang lebih ada lima kebutuhan yang menjadi urgen di Negeri Mamala di antaranya yaitu : (1) Ketrampilan penggunaan IT bagi perangkat desa mamala dan tenaga guru di sekolah PAUD dan SD Muhamadiyah, (2) Kesadaran masyarakat yang masih minim dalam membuang sampah pada tempatnya, (3) Manajemen tata kelola di pemerintahan Negeri Mamala, (4) Calistung, (5) Kegiatan usaha di laut pulau yang masih bersifat produksi tradisional yang dikembangkan.