Karya sastra berkembang, berdaptasi dengan zaman dan berusaha menyesuaikan kebututuhan masyarakat intelektual. Perkembangan sastra juga diikuti oleh perkembangan teori dan pendekatannya. Salah satu perkembangannya yaitu eksakta berkolaborasi dengan sastra di dalam sebuah karya. Penulis mencoba mengenalkan perspektif fisika sastra dan matematika sastra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejauh mana hubungan sastra dan eksakta jika dilihat dari perspektif matematika sastra dan fisika sastra. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini yaitu menggunakan studi pustaka dengan dokumentasi naskah. Data dari penelitian ini yaitu puisi matematika dari Handini dan prosa fisika dari Yuhesti. Hasil dari penelitian ini memberikan suatu tawaran di dalam perkembangan teori sastra bahwa perspektif matematika sastra dan fisika sastra mampu menganalisis suatu karya sastra dengan detail. Untuk puisi matematika dari Handini, ditemukan pola rumus matematika seperti phytagoras, aljabar, kalkulus, integral, matriks dan deret aritmatrika. Puisi tersebut dituliskan menggunakan kaidah rumus matematika sehinga menghasilkan karya sastra yang objektif dan makna konvensional. Sementara itu, prosa fisika milik Yuhesti memiliki pola analogi fisika. Yuhesti menggunakan analogi fisika dengan teknik penulisan sastra lalu diajarkan di dalam kelas fisika. Hasilnya peserta didik lebih bersemangat mengikuti pelajaran. Pola analogi fisika yang digabungkan dengan sastra menghasilkan suatu cerita yang lebih faktual. Matematika sastra dan fisika sastra adalah sebuah perspektif yang diharapkan menjadi teori baru di dalam sastra dan perlu dikaji serta diuji ulang secara serius.