Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Dosis Pupuk P dan Konsentrasi Giberelin Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Santoso, Adenia Ratnaputri; Maghfoer, Moch Dawam
Jurnal Produksi Tanaman Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1607

Abstract

Mentimun merupakan salah satu tanaman sayur yang dibudidayakan di Indonesia. Mentimun memiliki banyak manfaat dan kandungan gizi yang berguna untuk kesehatan manusia. Fosfor merupakan salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman karena tergolong dalam unsur hara esensial. Giberelin merupakan salah satu hormon tanaman atau fitohormon yang berperan penting dalam fisiologis tanaman, terutama pada pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui interaksi antar perlakuan. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September hingga November 2020 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Penelitian ini menggunakan faktor dosis pupuk fosfor yang terdiri dari 4 taraf, yaitu 30 kg P2O5 ha-1, 60 kg P2O5 ha-1, 90 kg P2O5 ha-1, dan 120 kg P2O5 ha-1 serta faktor konsentrasi giberelin yang terdiri dari 4 taraf, yaitu tanpa giberelin, 100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat interaksi pada pengamatan panjang tanaman, jumlah daun dan indeks klorofil pada umur 23 HST hingga 37 HST serta pada parameter jumlah bunga betina tanaman mentimun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk fosfor dengan dosis 120 kg P2O5 ha-1 dan giberelin konsentrasi 200 ppm mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman mentimun dibandingkan dengan perlakuan pupuk fosfor dosis 30 kg P2O5 ha-1 dan tanpa giberelin (P0G0).
The effect of organic fertilizer application on phytoremediation of heavy metals-contaminated rice fields using Cordyline fruticose and Excoecaria cochinchinensis Karamina, Hidayati; Barunawati, Nunun; Kurniawan, Syahrul; Maghfoer, Moch Dawam
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 12 No. 3 (2025)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2025.123.7789

Abstract

Inadequate industrial waste management has led to heavy metal contamination in agricultural lands, threatening food productivity and sustainability. This study aimed to evaluate the effect of organic fertilizer application on the phytoremediation of heavy metals (Pb and Cd) contaminated rice fields surrounding the industrial area of Pagak, Malang Regency. The study was initiated by identifying the distribution of Pb and Cd in soil, water, and rice plants. The soil identified with the highest Pb and Cd concentrations was then subjected to a phytoremediation experiment using Cordyline fruticose and Excoecaria cochinchinensis as metal accumulator plants. Organic fertilizers used for the evaluation of the phytoremediation effectiveness were chicken manure, Thitonia, and sugarcane waste. Phytoremediation effectiveness was evaluated based on the Bioaccumulation Factor (BAF) and Translocation Factor (TF). The results of the soil characterization study showed that Pb and Cd concentrations at soil depths of 0-20 cm and 20-40 cm exceeded the permissible limits, with Pb concentrations ranging from 41.62 to 74.93 ppm and Cd concentrations ranging from 0.58 to 1.10 ppm. The results of the phytoremediation experiment showed that Cordyline fruticose exhibited higher Pb and Cd absorption capacity than Excoecaria cochinchinensis at 30 and 60 days after planting), indicated by BAF values of >1. In all treatments, however, both plant species have TF values of <1, indicating that the two plant species are considered suitable for phytostabilization as heavy metals in the soils were more concentrated in the plant roots rather than in the plant shoots.
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Tanaman GA3, IAA, dan Sitokinin Terhadap Pematahan Dormansi pada Bawang Putih (Allium sativum L.) Af, St Najmiah; Maghfoer, Moch Dawam; Sandrakirana, Ratih
Produksi Tanaman Vol. 10 No. 10 (2022): Terbitan Bulan Oktober
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.10.01

Abstract

Respon Pertumbuhan dan Hasil Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) pada Berbagai Warna Sungkup dan Media Tanam Armitha, Salsabila; Maghfoer, Moch Dawam
Produksi Tanaman Vol. 10 No. 11 (2022): Terbitan Bulan November
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.11.02

Abstract

Bayam merah merupakan tanaman sayur yang mengandung banyak gizi dan antosianin. Namun, produksi bayam mengalami penurunan pada tahun 2020. upaya untuk meningkatkan produksi bayam diperlukan dengan merekayasa kualitas cahaya menggunaan sungkup berwarna dan media tanam. Tujuan dari penelitian untuk mempelajari pengaruh warna sungkup yang berbeda pada berbagai media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil bayam merah. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur pada bulan November hingga Desember 2021 menggunakan RPT yang terdiri dari warna sungkup (S0: tanpa sungkup; S1: sungkup warna bening; S2: sungkup warna biru; S3: sungkup warna merah) sebagai petak utama dan media tanam (M1: tanah; M2: cocopeat; M3: kompos) sebagai anak petak dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan sungkup merah dan media tanam kompos pada bayam merah menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar tanaman dan berat kering tanaman yang lebih tinggi dan berbeda nyata dari perlakuan sungkup dan media tanam lainnya. Perlakuan tanpa sungkup menghasilkan luas daun spesifik yang lebih tinggi dan berbeda nyata dari perlakuan sungkup lainnya, sedangkan perlakuan sungkup menunjukkan jumlah daun yang lebih tinggi dan berbeda nyata dari perlakuan tanpa sungkup. Perlakuan media tanam tanah dan kompos menunjukkan hasil jumlah daun yang lebih tinggi dan berbeda nyata dari perlakuan media tanam cocopeat
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Konsentrasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Meisy Ardianti; Maghfoer, Moch Dawam
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 4 (2023): April
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.04.07

Abstract

Soybean is one of the potential food crops that has a high vegetable protein content, which is around 40%. The aim of this study was to obtain an optimal combination of manure dose and PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) concentration on the growth and yield of soybean (Glycine max L.). The study used a randomized block design (RBD) with two factors repeated three times. The first factor is the dose of manure: K1 = 0 tons ha-1, K2 = 10 tons ha-1, and K3 = 20 tons ha-1. The second factor was the concentration of PGPR, namely P0 = 0 ml l-1, P1 = 5 ml l-1, P2 = 10 ml l-1, and P3 = 15 ml l-1. The results showed that there was no interaction between the treatment dose of manure and the PGPR concentration. Separately, the treatment dose of manure and concentration of PGPR had a significant effect on the parameters of plant height, number of leaves, stem diameter, leaf area, plant dry weight, number of productive nodes, number of pods per plant, percent of filled pods, dry seed weight, and weight of 100 seeds. The dose of manure 20 tons ha-1, was able to increase the dry seed yield to 21.42 g plant--1 and 2.91 tons ha-1, and the weight of 100 seeds was 30.49 g plant-1. While the application of PGPR with a concentration of 15 ml l -1 resulted in a dry seed weight of 21.11 g plant-1 and 2.93 tons ha-1 and a weight of 100 seeds of 30.09 g plamt-1, which was higher than without PGPR treatment.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Tipe Tegak terhadap Dosis Pupuk Kandang dan Konsentrasi PGPR Bukit, Margaretha; Maghfoer, Moch Dawam
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 9 (2023): September
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.09.05

Abstract

Tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura. Penelitian bertujuan untuk mempelajari interaksi dan pengaruh antara pupuk kandang dosis pupuk kandang dan konsentrasi PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2022 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya terletak di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama yaitu dosis pupuk kandang dengan 3 taraf yaitu kontrol atau 0 ton ha-1, 5 ton ha-1 dan 10 ton ha-1.  Faktor kedua konsentrasi PGPR dengan 4 taraf yaitu kontrol atau 0 ml I-1, 5 ml I-1, 10 ml I-1 dan 15 ml I-1. Pada setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 unit percobaan, terdiri dari 80 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dosis pupuk kandang 10 ton ha-1 dan konsentrasi PGPR 10 ml I-1 atau 15 ml I-1 mampu menghasilkan bobot polong per hektar yang tinggi sebesar 20,38 ton ha1 atau 20,53 ton ha1
Integrated Nutrient Management and Intercropping in Increasing the Productivity of Curly Chili (Capsicum Annum L) Alwan, Nur Ibnu; Nihayati, Ellis; Maghfoer, Moch Dawam
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v7i2.1645

Abstract

Curly chili (Capsicum annum L.) is one horticultural commodity with good development prospects. The productivity of chili plants in Indonesia is quite low. The cause is low land productivity due to intensive planting and excessive use of inorganic fertilizers. One way to overcome this problem is by combining inorganic and organic fertilizers. This research aims to obtain the proportions of various nutrient sources and types of intercropping that can increase the production of curly red chili plants. This research was conducted in June – December 2021 in Wonorejo Village, Poncokusumo District, Malang Regency. This research used a Randomized Block Design (RBD). (P0) chili monoculture (P1) chili + pakchoy (P2) chili + cabbage (F0) 100% inorganic (F1) 75% N + 20 t goat manure + PGPR 10 ml 1-1 (F2) 75% N + 20 t goat manure + PGPR 20 ml 1-1 (F3) 50% N + 30 t goat manure + PGPR 20 ml 1-1. The results showed that the P1F2 treatment: chili + pakcoy, 75% N + 20 t goat manure + PGPR 20 ml 1 showed high growth results, namely plant height, number of leaves and stem diameter, and the highest yield component per hectare, namely 8.6 tons/ha.
Pengaruh Dosis Pupuk P dan Konsentrasi Giberelin Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Santoso, Adenia Ratnaputri; Maghfoer, Moch Dawam
Produksi Tanaman Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.01.03

Abstract

Mentimun merupakan salah satu tanaman sayur yang dibudidayakan di Indonesia. Mentimun memiliki banyak manfaat dan kandungan gizi yang berguna untuk kesehatan manusia. Fosfor merupakan salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman karena tergolong dalam unsur hara esensial. Giberelin merupakan salah satu hormon tanaman atau fitohormon yang berperan penting dalam fisiologis tanaman, terutama pada pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui interaksi antar perlakuan. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September hingga November 2020 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Penelitian ini menggunakan faktor dosis pupuk fosfor yang terdiri dari 4 taraf, yaitu 30 kg P2O5 ha-1, 60 kg P2O5 ha-1, 90 kg P2O5 ha-1, dan 120 kg P2O5 ha-1 serta faktor konsentrasi giberelin yang terdiri dari 4 taraf, yaitu tanpa giberelin, 100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat interaksi pada pengamatan panjang tanaman, jumlah daun dan indeks klorofil pada umur 23 HST hingga 37 HST serta pada parameter jumlah bunga betina tanaman mentimun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk fosfor dengan dosis 120 kg P2O5 ha-1 dan giberelin konsentrasi 200 ppm mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman mentimun dibandingkan dengan perlakuan pupuk fosfor dosis 30 kg P2O5 ha-1 dan tanpa giberelin (P0G0).