Estimasi tinggi pohon kelapa menggunakan Canopy Height Model (CHM) memegang peranan penting dalam pengelolaan pertanian dan pemantauan lingkungan. Pendekatan ini memungkinkan perencanaan pertanian yang lebih efisien dengan menyesuaikan varietas tanaman, jarak tanam, dan pengelolaan lahan. Selain itu, tinggi pohon berfungsi sebagai indikator kesehatan tanaman, memfasilitasi pemantauan produktivitas, dan mendukung pengelolaan sumber daya alam. CHM memanfaatkan citra satelit atau pemetaan udara untuk memperkirakan tinggi pohon secara tidak langsung dengan membandingkan model elevasi permukaan tanah dan tajuk pohon. Hasil analisis Ground Control Point (GCP) menunjukkan nilai Root Mean Square (RMS) di bawah 5 cm, yang menjamin kualitas ortofoto yang andal. Metode ini meningkatkan kecepatan dan efisiensi pemantauan pertumbuhan pohon kelapa. Dengan demikian, estimasi tinggi menggunakan CHM tidak hanya menyediakan data yang akurat tetapi juga mendukung pengambilan keputusan strategis untuk pengelolaan pertanian berkelanjutan.