Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Preferensi Konsumen Pada Ginger Milk Curd Dengan Penambahan Ascorbic Acid Dari Strawberry Yuniastuti, Made Citra
JURNAL ILMU MANAJEMEN DAN BISNIS Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis. Maret 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jimb.v11i1.19524

Abstract

AbstrakGinger milk curd is a kind of dessert consist of milk, sugar and ginger. The zingipan protease will curdling the milk and transform its liquid form into semi-gel. In this research some acidic acid from strawberry will be added to see if its strength the firmness of the curd. The curd was investigated using the Quantitative Descriptive Analysis regarding sensory aspects. Consumer preferences were also assessed using hedonic scale and analyse with Wilcoxon method. The results show that acidic acid from strawberry is significantly proofed strengthen the firmness of the curd and consumer prefer the flavor of the ginger milk pudding with the addition of the strawberry. The result of this research can be taken as an alternative of tourist attraction in some village which has tourism package near breeder and farmer so the visitor can utilize the raw milk and fresh strawberry into delicious dessert.Keywords : Consumer Preference; Curd; Dessert; Ginger; StrawberryAbstrakGinger milk curd adalah sebuah dessert yang dibuat dengan cara sederhana yaitu mencampurkan susu sapi yang dihangatkan bersama gula ke dalam air perasan jahe. Enzim protease yang terdapat pada jahe akan membuat susu dari cair berubah menjadi semi padat seperti puding. Kandungan acidic acid yang terdapat pada strawberry diduga akan mampu menstabilkan dan memperkuat curd yang terbentuk. Quantitative Descriptive Analysis digunakan untuk menganalisis aspek sensori sedangkan uji hedonik dengan analisis metode wilcoxon digunakan untuk mengetahui produk manakah yang lebih disukai panelis konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air perasan strawberry terbukti secara signifikan memperkuat curd dan hasil uji hedonik pada aspek flavor menunjukkan kesukaan panelis pada ginger milk curd dengan penambahan air perasan strawberry. Penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi pelaku usaha di desa wisata untuk menambah atraksi di sekitar peternakan dan perkebunan strawberry agar pengunjung dapat langsung mengolah bahan lokal secara sederhana dan dapat langsung dikonsumsiKata Kunci: Consumer Preference; Curd; Dessert; Ginger; Strawberry 
SENSORY PROFILE OF CHILLED CHEESECAKE MADE FROM DALI NI HORBO CHEESE IN CONSUMER PERCEPTION Tristy Firlyanie Luthfi; P Jessica J. Josary; Selvi Novianti; Sandra Sanggramasari; Made Citra Yuniastuti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 10 No. 3: July 2022
Publisher : Department of Food Science and Biotechnology, Faculty of Agriculture Technology, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2022.010.03.1

Abstract

This research is a contribution to the use of dali ni horbo in the making of cheesecake and all the variations, so that consumer-based sensory profile characterization can be carried out. The purpose of this study was to determine the characteristics of the sensory profile and accelerate the cheesecake product development process. The method used in this study is an experiment that uses a consumer-based sensory profile characterization method. Later, it was known that the ideal dali cheesecake product according to panelists is cheesecake which has creamy color, dense texture, cheesy aroma and umami flavor. Dali cheesecake variant which was added with durian is a product that is considered close to the ideal product. Meanwhile, the sensory attributes of umami, dense and sweet are sensory attributes that were close to consumer preferences, but it was possible to do dali cheesecake development with other flavor variants.
PENGGUNAAN TEPUNG KETO DAN TEPUNG ALMOND DALAM PEMBUATAN CHOUX SEBAGAI ALTERNATIF PRODUK PASTRY NON GLUTEN Made Citra Yuniastuti
Barista : Jurnal Kajian Bahasa dan Pariwisata Vol. 5 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Unit Bahasa, Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gluten adalah istilah yang biasa digunakan untuk menunjukkan keberadaan protein glutein dan gliadin yang terbentuk ketika tepung gandum dicampurkan dengan air. Keberadaan gluten sangat diperlukan dalam pembuatan berbagai macam produk pastry terutama roti dan produk pastry yang mementingkan pengembangan volume yang banyak. Choux pastry atau pate a choux, adalah salah satu produk pastry yang sangat membutuhkan gluten dalam proses pembuatannya, karena gluten akan sangat mempengaruhi volume yang terbentuk ketika produk dimasak dan dipanggang. Gluten akan menahan uap yang terbentuk sehingga choux dapat mengembang. Ketiadaan gluten dalam tepung almond dan tepung keto diduga akan mempengaruhi besar volume choux yang dibuat, sehingga diperlukan penambahan xanthan gum untuk membantu penambahan volume yang terjadi ketika proses pemanggangan. Perbedaan karakteristik tepung almond dan tepung keto terutama dalam hal penambahan volume dalam pembuatan choux pastry akan terlihat pada pembentukan rongga bagian dalam.
PEMANFAATAN BAHAN BAKU LOKAL DALAM PEMBUATAN KREASI PRODUK PASTRY UNTUK MENINGKATKAN PENGALAMAN WISATA DI DESA PANDANREJO, JAWA TENGAH Yuniastuti, Made Citra; Sanggramasari, Sandra; Novianti, Selvi; Luthfi, Tristy Firlyanie; Josary, P. Jessica J
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v6i3.46838

Abstract

Pandanrejo Village, Kaligesing District, Purworejo Regency, Central Java Province is a tourist village which is one of the supports for the Borobudur Area. Based on previous research, it is known that Kaligesing District, especially Pandanrejo Village, has a strong brand as a producer of very high quality Etawa Crossbreeds goats, Kaligesing race. Agricultural products in the form of various spices in Pandanrejo Village are also very abundant. However, the potential use of Etawa goat's milk and various spices has not been explored further by the villagers. As a result, the variety of tourist experience options that tourists get is still limited. The purpose of this community service is to increase the knowledge of the people of Pandanrejo Village to utilize Etawa goat's milk and spices into a simple but quality pastry product so that it can increase the variety of tourist experience choices. The method used in this activity is to provide training in the manufacture of pastry products made from Etawa goat's milk and Pandanrejo Village produce. The results of the evaluation of this activity showed that participants were able to remake the products that were used as training materials, furthermore, they directly apply them into a package that has economic value. Desa Pandanrejo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah merupakan sebuah desa wisata yang menjadi salah satu penunjang Kawasan Borobudur. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa Kecamatan Kaligesing pada umumnya dan Desa Pandanrejo pada khususnya memiliki brand kuat sebagai penghasil Kambing Peranakan Etawa ras Kaligesing yang sangat berkualitas. Hasil pertanian berupa aneka ragam rempah di Desa Pandanrejo juga sangat melimpah. Namun, potensi pemanfaatan susu Kambing Peranakan Etawa ras Kaligesing serta rempah yang beraneka ragam ini belum digali lebih jauh oleh penduduk desa. Akibatnya ragam pilihan tourist experience yang didapatkan wisatawan masih terbatas. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Pandanrejo untuk memanfaatkan susu Kambing Peranakan Etawa ras Kaligesing dan rempah-rempah menjadi sebuah produk pastry yang sederhana namun berkualitas sehingga dapat meningkatkan ragam pilihan tourist experience. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara memberi pelatihan pembuatan produk pastry yang terbuat dari susu Kambing Peranakan Etawa ras Kaligesing dan hasil tani Desa Pandanrejo. Hasil evaluasi dari kegiatan ini memperlihatkan peserta mampu membuat kembali produk yang menjadi materi pelatihan, bahkan langsung mengaplikasikannya menjadi satu paket yang memiliki nilai ekonomis. Paket wisata ini menambah pengalaman kuliner wisatawan yang datang ke Desa Wisata Pandanrejo, Jawa Tengah.
Membangun Identitas Wisata Gastronomi dengan Peningkatan Kemampuan Pengolahan Makanan Berbahan Baku Lokal di Desa Pandanrejo Yuniastuti, Made Citra; Sanggramasari, Sandra; Novianti, Selvi; Luthfi, Tristy Firlyanie
Masyarakat Pariwisata : Journal of Community Services in Tourism Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/mp.v4i1.872

Abstract

The main purpose of gastronomic tourism is to ensure that tourists get a memorable culinary experience starting from the preparation process to enjoying food and beverage products in a tourist destination. On the other hand, the development of gastronomic tourism in destinations must be able to protect local gastronomic products. Based on previous research, the awareness of the people of Pandanrejo Village to process goat's milk into culinary products has emerged. However, some difficulties are still encountered such as varying other products that are easy and practical without having to explore resources excessively. A training is needed so that the knowledge of the village community in running a culinary business increases so as to produce quality products to be served to tourists. Through this training program, it is hoped that participants will gain knowledge in the form of practical skills in creating quality, creative and varied processed products made from local ingredients with high gastronomic value. Tujuan utama dari wisata gastronomi adalah untuk memastikan para wisatawan mendapatkan pengalaman kulinernya dengan berkesan dimulai dari proses persiapan hingga menikmati produk makanan dan minuman di sebuah destinasi wisata. Pada sisi lain, pengembangan wisata gastronomi di destinasi harus dapat melindungi produk gastronomi lokalnya. Berdasarkan penelitian sebelumnya, kesadaran masyarakat Desa Pandanrejo untuk mengolah susu kambing menjadi produk kuliner sudah muncul. Namun beberapa kesulitan masih dihadapi seperti memvariasikan produk lain yang mudah dan praktis tanpa harus mengeksplorasi sumber daya secara berlebihan. Sebuah pelatihan sangat diperlukan agar pengetahuan masyarakat desa dalam menjalankan usaha kuliner bertambah sehingga menghasilkan produk yang berkualitas untuk disajikan kepada wisatawan. Melalui program pelatihan ini, diharapkan peserta akan mendapatkan ilmu pengetahuan berupa keahlian praktis dalam menciptakan produk olahan berbahan baku lokal yang berkualitas, kreatif dan variatif yang bernilai gastronomi tinggi.