Latar belakang munculnya penelitian ini karena generasi muda memiliki minat yang kurang terhadap pengetahuan tentang sejarah Indonesia. Di sekolah pun mata pelajaran sejarah dianggap sulit dan membosankan. Hal tersebut menyebabkan kemerosotan moral dan jati diri kebangsaan semakin melemah. Mereka lebih bangga dengan budaya asing dan melupakan budaya bangsanya sendiri. Mereka berperang dan semakin terpecah belah. Saling membeda-bedakan agama dan suku. Sudah lupa bahwa para pendahulu yang berjuang memerdekakan bangsa ini berasal dari berbagai macam suku dan agama memiliki cita-cita yang sama untuk Indonesia. Untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, maka pembelajaran sastra di sekolah turut berperan penting untuk menambah wawasan mengenai sejarah melalui karya sastra yang mencerminkan sejarah Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui refleksi sejarah yang terdapat dalam novel Arek Bumi Moro Menelusuri Jalan Hree Dharma Shanti Karya I Nyoman Suharta, serta mengetahui relevansinya sebagai materi ajar pembelajaran sastra tingkat SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan metode deskriptif analisis. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu novel Arek Bumi Moro Menelusuri Jalan Hree Dharma Shanti karya I Nyoman Suharta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa refleksi sejarah yang ditemukan dalam Arek Bumi Moro Menelusuri Jalan Hree Dharma Shanti karya I Nyoman Suharta terjadi dalam kurun waktu tahun 1936 sampai tahun 1990-an. Peristiwa bersejarah tersebut di antaranya yaitu insiden hotel Yamato, pertempuran di Surabaya, agresi militer kedua, perjuangan membebaskan Irian Barat, gerakan 30 September, munculnya Tritura, dan lahirnya orde baru. Kemudian, hasil penelitian dapat dijadikan handout dapat dimanfaatkan oleh guru dan peserta didik dalam pembelajaran apresiasi novel di kelas XII pada KD 3.3 Mengidentifikasi informasi yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi, dan resolusi dalam novel sejarah lisan atau tulis