Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Komparatif Tutupan Living dan Non Living Substrat Dasar Perairan Pulau Sempu Kabupaten Malang Menggunakan Metode Reef Check Luthfi, Oktyas Muzaky; Akbar, Dzikrillah; Ramadhan, Muhammad Gilang; Rohman, Mujibur; Wahib, Nur Kholis
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 3 No. 2 (2019): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.02.1

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan guna mensurvei substrat di perairan Sempu Kabupaten Malang menggunakan metode reefcheck (PIT: Point Intercept Transect). Substrat perairan dapat dibagi menjadi dua macam, antaralain living/substrat hidup (HC = Hard Coral/karang keras, SC = Soft Coral/karang lunak, NIA = Nutrient Indicator Algae/ alga, SP = Sponge/ spons, OT = Other/organisme living lainnya) dan non living/substrat tak hidup (RC = Rock/batu, RKC = Recently Killed Coral/karang yang baru mati, RB = Rubble/Pecahan Karang, SI = Silt/lumpur, SD = Sand/pasir. Data penelitian diolah menggunakan perhitungan presentase tutupan karang pada setiap stasiun penelitian. Presentase tutupan karang stasiun Teluk Semut 1 menurun dari tahun 2016  ke  2018 sebesar 22.75% dan didominasi oleh substrat batu (52%). Stasiun Teluk Semut 2 yang didominasi oleh substrat karang keras mengalami kenaikan presentase tutupan karang di tahun 2017 (42.37%) dan menurun di tahun 2018 sebesar 41%. Stasiun Waru-waru memiliki presentase tutupan karang 30% dan didominasi oleh substrat pasir(44%). Stasiun Watu Meja yang di dominasi oleh substrat pasir(53%) mengalami kenaikan presentase tutupan karang  di tahun 2017 (25.5%) dan menurun sebesar 45% di tahun 2018. Presentase tutupan karang dapat dipengaruhi oleh faktor alamiah maupun non alamiah, bahkan keterkaitan aktivitas antara substrat living dan non living di perairan Sempu dalam selang waktu dua tahun.
PERKEMBANGAN PENYAKIT KARANG HIAS KOLANG KALING KEMBANG (Catalaphyllia jardinei) OLEH CACING ACOEL FLATWORM (Waminoa sp.) DI PERAIRAN LAUT GILIMANUK, JEMBRANA BALI Akbar, Dzikrillah; Asadi, Muhammad Arif
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 5 No. 2 (2021): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.02.12

Abstract

Terumbu karang adalah salah satu ekosistem yang kompleks, dimana komponen penyusun utama ekoisitem tersebut adalah karang keras. Indonesia merupakan salah satu wilayah Coral Triangle yang aktif melakukan ekspor karang hingga tahun 2017, namun pada pertengahan tahun 2018 ekspor karang hias telah dilarang. Perusahaan hanya mampu melakukan produksi (transplan) dan perawatan karang hias yang di budidaya. Karang kolang-kaling kembang atau elegance coral (Catalaphyllia jardineii) merupakan salah satu karang hias yang dibudidaya dengan kuota besar di area Bali karena memiliki nilai jual tinggi. Koloni cacing acoel flatworm bersifat parasit merambah pada sejumlah karang hias budidaya C. jardineii pada wilayah budidaya di perairan Gilimanuk, Jembrana Bali. Pengamatan perkembangan flatworm dilakukan selama dua kali dalam jeda waktu empat hari pada rak budidaya yang berisi koloni karang hias C. jardineii.  Presentase tutupan flatworm pada pengamatan pertama sebesar 42.76% dan pada pengamatan kedua naik dengan nilai presentase 46.84%. Hasil tersebut diduga akibat waktu kematangan usia, waktu penetasan telur yang cepat serta kesesuaian habitat acoel flatworm pada area pengamatan.