PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur aksesoris mobil otomotif dan interior kelautan yang berkembang. Sebagian besar produk plastik yang dihasilkan dibuat menggunakan mesin blow molding dengan produk yang sangat bervariasi Sehingga, apabila terjadi kerusakan maka akan menyebabkan produksi tidak bisa berjalan sebagaimana semestinya. Tujuan kegiatan ini adalah menganalisis Preventive Maintenance berdasarkan Mean Time Between Failure (MTBF) dan Mean Time To Repair (MTTR) pada alat blow molding. Preventive maintenance merupakan bagian dari Planned Maintenance Pillar yang merupakan salah satu pillar dalam Total Productive Maintenance (TPM). Metode ini merupakan bagian utama dari sistem pemeliharaan yang banyak diterapkan oleh perusahaaan Jepang dan memiliki peranan penting, karena dapat menekan biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan efisiensi mesin/peralatan sehingga kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan mesin dapat dihindarkan. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai MTBF mesin blow 2 dan 3 lebih rendah daripada mesin blow molding 1 dan 4 sedangkan nilai MTTR sebesar 104,5 menit. Total failure pada mesin blow molding 1, 2, 3, dan 4, failure pada jet loader dan pressure paling sering terjadi. Untuk penentuan kebijakan preventive maintenance dilakukan dengan meminimalkan biaya dilakukan. Rekomendasi yang dapat dilakukan adalah pelaporan waktu perbaikan tiap terjadi kerusakan dilengkapi, estimasi biaya untuk menghitung jangka waktu preventive maintenance, serta perhitungan MTBF MTTR untuk mesin yang lain.