Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kato Nan Ampek Dalam Tambo Alam Minangkabau Karya Ibrahim Dt. Sanggoeno Diradjo: Analisis Hermeneutika Wolf Muharram, Syahrul; Burhanuddin, Nunu
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 1 (2025): February
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of the study is to find out the meaning of kato nan ampek in the Minangkabau tradition in the book "Tambo Alam Minangkabau" based on Friedrich Augus Wolf's Hermeneutics. The results of this thesis are: first, Kato Nan Ampek in the book Tambo Alam Minangkabau, this kato nan ampek can be said to be jalan nan ampek in Minangkabau philosophy. So that kato nan ampek becomes the philosophy of the Minangkabau people. Second, kato nan ampek is seen or analyzed based on Friedrich August Wolf's hermeneutics: (1) Grammatically kato nan ampek has a meaning that is associated with the meaning of local culture such as walking. This means that it is adjusted to conditions and attitudes. (2) Historically Kato Nan Ampek does not exist in data that proves when, where, who created the term. But it appears orally which has been passed down from generation to generation or is in Tambo. (3) Philosophically, kato nan ampek has a relation, connection, value with Minangkabau culture, namely raso, pareso, malu, and politeness. Because the philosophy of the Minangkabau people also comes from the term "Alam Takambang Jadi Guru". In the book Tambo Alam Minangkabau by Ibrahim Dt Sanggoeno Diradjo. That kato nan ampek was born in connection with Tambo in Minangkabau which originated from Adaik basandi syarak, Syarak basandi Kitabullah, Syarak mangato, Adaik mamakai, Kawi kato syarak, Lazim kato adaik. This also means that people in Minangkabau understand and know the etiquette and politeness of acting and speaking.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT DALAM MEMILIH PENGOBATAN ALTERNATIF BEKAM Kasmawati, Kasmawati; Muharram, Syahrul
BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia) Vol. 7 No. 1 (2019): Edisi Januari - Juni 2019
Publisher : Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.559 KB) | DOI: 10.53345/bimiki.v7i1.25

Abstract

Pendahuluan:Saat ini penggunaan pengobatan alternatif semakin banyak diminati, salah satu diantaranya adalah pengobatan alternatif bekam. Selain biayanya relatif murah dan juga karena perawatan media konvensional yang didukung peralatan canggih tidak bisa menjawab semua kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan, banyak cerita-cerita atau kejadian-kejadian di tengah masyarakat yang membuat banyak orang berpaling kepada pengobatan alternatif. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat dalam memilih pengobatan alternatif bekam yaitu faktor ekonomi, faktor budaya, faktor psikologis, faktor pribadi masyarakat, faktor sosial, dan faktor pengetahuan. Metode:Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat dalam metode penyembuhan alternatif bekam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey analitik dengan metode cross sectional study. Penarikan jumlah sampel dengan teknik accidental sampling dengan jumlah 33 responden. Hasil dan Pembahasan:Hasil penelitian berdasarkan nilai mean menunjukkan bahwa terdapat pengaruh faktor pribadi masyarakat terhadap sikap masyarakat dalam memilih pengobatan alternatif bekam dengan nilai mean 13,88; faktor budaya dengan nilai mean 13,79; faktor sosial dengan nilai mean 13,61; faktor psikologis dengan nilai mean 13,48; faktor pengetahuan dengan nilai mean 13,24; dan faktor ekonomi dengan nilai mean 12,33. Adapun faktor tertinggi yang mempengaruhi sikap masyarakat dalam metode penyembuhan alternatif bekam adalah faktor pribadi masyarakat dengan nilai mean 13,88 dan SD 2,46. Kesimpulan:Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar meneliti lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi sikap masyarakat dalam memilih pengobatan alternatif bekam dengan menggunakan uji determinan.