Dinarsih, Dedeh
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBUATAN BAHAN ACUAN BAKU UNTUK ANALISIS CONTO SEDIMEN SUNGAI AKTIF Dinarsih, Dedeh; Eddy, Herry Rodiana
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12 No 3 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v12i3.41

Abstract

Pembuatan bahan acuan baku untuk analisis conto sedimen sungai aktif (standard reference material for stream sediment) merupakan bahan acuan sekunder dalam analisis laboratorium pengujian yang dapat menunjang akurasi serta presisi hasil analisis conto sedimen sungai sesuai SNI ISO/IEC 17025 : 2008 Komite Akreditasi Nasional.Pemercontoan bahan acuan baku ini dilakukan di wilayah Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin, serta di wilayah Nagari Air Dingin dan Nagari Kotabaru, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat dengan metode pengambilan secara acak. Parameter yang dianalisis terdiri dari total seluruh unsur yang dianalisis meliputi tembaga (Cu), timbal (Pb), seng (Zn) dan perak (Ag). Hasil analisis internal dan eksternal/uji banding dengan parameter analisis Cu, Pb, Zn dan Ag, kemudian dilakukan pengolahan data dan ditentukan uji homogenitas, nilai presisi, akurasi, relatif standar deviasi, limit deteksi, uji histogram, uji Dixon, Nilai Z- Score/ (Out-In Lier).Pembuatan bahan acuan baku ini menghasilkan enam jenis conto standar dengan tiga kriteria yaitu nilai kadar rendah, sedang dan tinggi (low, middle and high level) dengan kehalusan 80 mesh dan 150 mesh sampai dengan 200 mesh.Bahan acuan baku yang mempunyai kehalusan 80 mesh terdiri dari tiga kriteria yaitu kode conto SS.SLK-L1 termasuk kriteria kadar rendah dengan kandungan Cu 25,50 ppm, Pb 13,21 ppm, Zn 44,96 ppm dan Ag 1,26 ppm, kode conto SS.SLK-M1 merupakan bahan acuanbaku kriteria kadar sedang dengan kandungan Cu 38,80 ppm, Pb 16,60 ppm, Zn 70,05 ppm dan Ag 1,70 ppm, sedangkan kode conto SS.SLK-H1 termasuk kriteria kadar tinggi dengan kandungan Cu 82,20 ppm, Pb 39,80 ppm, Zn 95,10 ppm dan Ag 2,08 ppm.Bahan acuan bakudengan kehalusan 150 mesh sampai dengan 200 mesh terdiri dari tiga macam yaitu kode conto SS.SLK-L2 yang termasuk kriteria kadar rendah dengan kandungan Cu 32,70 ppm, Pb 25,90 ppm, Zn 89,90 ppm dan Ag 1,31 ppm, kode conto SS.SLK-M2 merupakan bahan acuan bakukriteria sedang dengan kandungan Cu 44,40 ppm, Pb 35,20 ppm, Zn 14,00 ppm dan Ag 1,70 ppm sedangkan kode conto SS.SLK-H2 termasuk kriteria kadar tinggi dengan kandungan Cu 90,90 ppm, Pb 56,30 ppm, Zn 160,00 ppm dan Ag 2,52 ppm.
Pembuatan Bahan Acuan Baku Pasir Besi Menggunakan Inter-Laboratory Study Nahar, Khoirun; Dinarsih, Dedeh
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 7 No 2 (2012): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v7i2.104

Abstract

Pasir besi yang dijadikan sebagai bahan acuan baku (standard reference material)diperoleh dari pesisir pantai selatan Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta dan pesisir pantai selatan Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Metode pembuatan bahan acuan bakumeliputi metode pengambilan dan penanganan conto di lapangan, preparasi conto di laboratorium, pelabelan, analisis kimia di delapan laboratorium terhadap conto pasir besi, serta metoda pengolahan dan analisis data secara statistik. Analisis kimia di delapan laboratorium terhadap empat jenis conto pasir besi menghasilkan bahan acuan baku pasir besi dengan konsentrasi (% berat) berkisar antara 23,81% - 50,46% Fe total, 19,63% - 43,16% Fe O , 19,90% - 25,22% FeO, dan 3,74% - 7,60% TiO.
PEMBUATAN IN-HOUSE STANDARDBAHAN ACUAN BAKU (STANDARD REFERENCE MATERIAL) BATUGAMPING Dinarsih, Dedeh; Nahar, Khoirun; Rodiana, Herry
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 5 No 2 (2010): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v5i2.260

Abstract

Permintaan pelayanan jasa untuk pengujian/analisis dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga diperlukan Bahan Acuan Baku yang cukup banyak sebagai kontrol untuk menjamin mutu hasil pengujian setiap parameter yang terkandung di dalam mineral-mineral tersebut. Mengingat Bahan Acuan Baku yang bersertifikat (Standard Reference Material /SRM) sulit didapatkan dan mahal harganya, maka perlu dilakukan pembuatan conto in house standard sebagai pengganti SRM.Pembuatan in-house standard bahan acuan baku batugamping meliputi pengambilan dan preparasi conto di lapangan, preparasi conto di laboratorium, pelabelan conto, analisis conto di laboratorium, pengolahan dan analisis data, serta pelaporan hasil. Kegiatan pengambilan conto batugamping untuk pembuatan in-house standard dilakukan pada tiga lokasi, dengan kriteria kandungan CaO rendah, sedang dan tinggi. Lokasi tersebut adalah Bukit Sampare, Desa Labuan Kertasari, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat; Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur; dan Bukit Karang Putih, Desa Batugadang, Kecamatan Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.Hasil uji homogenitas untuk conto batugamping cukup baik. Prosedur analisis kimia batugamping yang digunakan di Laboratorium Pengujian Kimia-Fisika Mineral dan Batubara, Pusat Sumber Daya Geologi cukup valid. Hasil analisis untuk conto in-house standard batugamping TL.1a 90% termasuk dalam rataan hasil analisis sembilan laboratorium dan PD.1c 90% termasuk dalam rataan hasil analisis tujuh laboratorium. Artinya laboratorium tersebut sudah dapat dianggap kompeten dalam menganalisis conto batugamping. Hal ini tidak terlepas dari pemilihan prosedur analisis dan conto standar yang tepat.Pengujian In-House Standard Batugamping diharapkan dapat terus dikembangkan menjadi Conto Nasional Standar Batugamping dengan melibatkan laboratorium yang berkompeten baik laboratorium Pusat Penelitian maupun laboratorium Industri Batugamping (Semen, Quick Lime & Hydrat Lime, dll.) di seluruh Indonesia dan melibatkan beberapa laboratorium diluar Indonesia (Negara ASEAN).