Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FENOMENA SASTRA CYBER: TREND BARU SASTRA ISLAMI DALAM MASYARAKAT MODERN DI INDONESIA Cinthya, Nathasha; Wati, Rianna
Jurnal Edukasi Khatulistiwa : Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.167 KB) | DOI: 10.26418/ekha.v3i1.37991

Abstract

Abstract:The existence of the internet in the era of technology as now has an extraordinary influence on the world community. The internet contains various insights into knowledge and information and gave birth to new terms in various fields, one of which is in the field of literature, namely cyber literature or cyber literature. The scope of literature in the cyber world is broad and varied because it involves the global community. Don’t want to be left behind, Islamic religious literary genre also contributes in the literary treasures in the cyber world with Islamic literary works published by the author on blogs, sites, application media, and other social media networks. The existence of various pages of Islamic cyber-nuanced literature creates a new trend in the digital technology user community in Indonesia. This journal presents a discussion of Islamic religious literary trends in the cyber realm in the Indonesian population. This research uses a qualitative study with descriptive analysis. The results of this study reveal the trend of the Islamic literary genre in cyber literature in Indonesia
EKSISTENSI SASTRA SERIUS DALAM RANAH CYBER Sari, Ririn Wahyu Eka; Wati, Rianna
Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/aksara.v7i2.577

Abstract

This research aims to examine the development and progress of literature, especially in the cyber realm. This proves that cyber literature makes it possible and easier for a writer to publish his work, both novice writers and writers. The ease of accessing literary works in the digital realm certainly makes literary works have countless numbers. Therefore, literature can be divided into two types, namely serious literature and entertainment or popular literature. Serious literature is literature that is closely related to the reality of human life, making readers guess and interpret the meaning of the reading. With the existence of literature in the cyber realm, serious literature as well as its authors are present in various platforms ranging from social media to websites and reading applications in the literature category. This research uses a descriptive qualitative method with the intention of providing a firm description and illustration accompanied by the reality and evidence of the problem under study. The results of this study show that serious literature is quite popular among readers, especially among adults and the elderly. Meanwhile, young people tend to prefer literature with popular genres because it offers stories that always end happily with a simple plot
RESEPSI PEMBACA NOVEL TERPOPULER DI APLIKASI FIZZO “DINIKAHI GUS DINGIN” PENULIS HELLO CUTIE Apriliana, Elisa Nur; Wati, Rianna
Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/aksara.v7i2.567

Abstract

This study aims to examine readers' receptions of the most popular stories in the Fizzo application. Reader reception is the reader's response or the reader's response to a literary work that is read. This research uses a qualitative descriptive approach. Data collection uses reading, listening, and recording techniques. The data source in this study is the comment column in the Fizzo Application on the most popular story entitled Dinikahi Gus Dingin by Hello Cutie The results showed that the story entitled Dinikahi Gus Dingin by Hello Cutie has many comments from readers. comments that vary greatly there are comments that mean dominant, comments that negotiate, and comments that are oppositional. The author hopes that this article will benefit readers and other researchers.
STRATEGI SURVIVAL PENERBIT MINOR ELLUNAR PUBLISHER DI ERA DIGITAL Sari, Mustika Wulan; Wati, Rianna
Pena Literasi Vol 6, No 1 (2023): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.6.1.21-30

Abstract

Kemajuan teknologi sejak revolusi 4.0 memaksa banyak industri, termasuk dunia penerbitan untuk mampu beradaptasi dan bersaing agar tetap eksis. Berkat perkembangan teknologi pula terjadi kemunculan berbagai penerbit-penerbit indie mewarnai khazanah literasi di Indonesia. Ellunar Publisher merupakan salah satu penerbit minor yang telah berdiri sejak tahun 2014 dan berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Selama hampir delapan tahun berdiri, Ellunar Publisher berhasil mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran kehadiran platform-platform membaca digital dan dominasi pasar yang dipegang oleh penerbit Mayor. Oleh karena itu penelitian ini membahas tentang bagaimana tantangan yang dihadapi oleh Ellunar Publisher dan bagaimana strategi survival yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbentuk deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, membaca, dan mencatat. Hasil penelitian menunjukkan Ellunar Publisher memiliki strategi survival dengan kerja sama antara penerbit indie lain, komunitas literasi lain, dan juga start-up. Selain itu, Ellunar berhasil menarik perhatian audiensnya dengan rutin mengadakan berbagai kegiatan seperti event kepenulisan, lomba, dan program rutin menulis selama 30 hari. Kata kunci:Penerbit minor, Strategi survival, sastra cyber, digitalisasi
TWITTER SEBAGAI MEDIUM PERKEMBANGAN SASTRA RELIGI MASYARAKAT INDONESIA DI RANAH SASTRA SIBER Anjani, Cantika A; Wati, Rianna
Pena Literasi Vol 6, No 1 (2023): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.6.1.31-39

Abstract

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi turut memengaruhi perkembangan dunia sastra, yang di masa sekarang ini dikenal dengan sastra siber. Kemajuan tersebut juga memengaruhi eksistensi sastra religi di masa sekarang ini sebagai wadah untuk menyebarkan dakwah serta nilai-nilai keagamaan dengan cara yang modern, mudah, dan indah, serta dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Twitter menjadi salah satu media sosial dan komunikasi yang memiliki banyak pengguna, hal tersebut menjadikan penggiat sastra religi pun menggunakan media Twitter sebagai wadah dalam berkarya. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya akun-akun bernafaskan sastra religi yang memiliki banyak penggemar di media sosial ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Objek material dalam penelitian ini yaitu akun Twitter @Puisi_Religi, @Ruminstitute, dan @Filsafat_Muslim, sedangkan objek formal penelitian ini yaitu perkembangan sastra Religi di Twitter serta kontribusi Twitter dalam perkembangan sastra siber dan sastra religi. Data dalam penelitian ini merupakan profil serta konten baik berupa cuita, foto, maupun video dalam akun-akun bertemakan sastra religi yang terdapat dalam Twitter, di antaranya yaitu @PuisiReligi, @Ruminstitute, dan @Filsafat_Muslim. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa perkembangan sastra religi dalam ranah siber khususnya di Twitter menunjukkan nilai positif dan Twitter berkontribusi cukup besar sebagai ruang kebebasan dan inovasi dalam perkembangan serta penyebarluasan sastra religi dalam ranah siber.Kata kunci: religi, sastra, siber, Twitter
Seni Ukir Jepara sebagai Bentuk Identitas Budaya Prasiska, Septiana Ayu; Wati, Rianna
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol. 26 No. 1 (2024): Juni (2024)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v26i1.9463

Abstract

Seni ukir yang ada di Jepara telah berkembang dan melewati sejarah panjang. Gaya ukiran Jepara dipengaruhi oleh berbagai budaya dan agama yang masuk ke Indonesia seperti Cina, Eropa, Hindu, Buddha, dan Islam. Motif ukiran Jepara memiliki ciri khas berbentuk floral dan telah distilasi. Seni ukir Jepara yang terus mengalami perkembangan adalah upaya untuk melestarikan identitas budaya. Seni ukir berubah menjadi bentuk kerajinan baru dan mengalami perkembangan sebagai upaya melestarikan identitas budaya. Penelitian ini akan membahas tentang perkembangan seni ukir Jepara sebagai upaya untuk melestarikan identitas budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bentuk perkembangan seni ukir Jepara sebagai upaya untuk melestarikan identitas budaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk-bentuk perkembangan seni ukir Jepara sebagai upaya melestarikan identitas budaya adalah sejarah ukir yang setiap masanya mengalami perkembangan, batik motif ukir Jepara, motif ukiran Jepara pada kain, dan ukiran Jepara pada barang mebel.
Kesamaan Pola Alur dalam Cerita Creepypasta Kusumawati, Julia Tri; Wati, Rianna
Pujangga : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024): Volume 10 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/pujangga.v10i2.2908

Abstract

ABSTRAKCreepypasta adalah turunan dari "copypasta," yaitu teks internet yang disalin, dengan genre horor-misteri. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pola alur yang dapat mengidentifikasi ciri khas dari sastra dalam cerita Creepypasta ketika dibandingkan dengan cerita segenre. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-komparatif dengan dasar perbandingan berdasarkan alur yang digunakan dalam cerita. Creepypasta dapat diidentifikasi setelah memecah alurnya menjadi tiga babak sesuai teori Aristoteles lalu dibandingkan sehingga menemukan sebuah pola yang sama. Hasilnya menunjukkan bahwa a) babak 1, mengenalkan tokoh; tempat, dan suasana b) babak 2, menjabarkan konflik yang terjadi kepada tokoh utama; c) babak 3, bagian penutup, mengandalkan plot twist demi menciptakan ketegangan dan tidak memberikan resolusi. Kata kunci: creepypasta, pola alur, tiga babak   ABSTRACTCreepypasta is derived from "copypasta," which refers to copied internet text, with a horror-mystery genre. This research was conducted to identify narrative patterns that can distinguish the characteristics of literature in Creepypasta stories when compared to stories in the same genre. The method used was a descriptive-comparative approach, with a basis for comparison derived from the narrative structure employed in the stories. Creepypasta can be identified by breaking down its narrative into three stages according to Aristotle's theory, and then comparing them to find a recurring pattern. The results indicate that a) stage 1 introduces characters, setting, and atmosphere; b) stage 2 elaborates on conflicts faced by the main character; c) stage 3, the conclusion, relies on a plot twist to create tension and does not provide a resolution. Keywords: creepypasta, narrative patterns, three stages
ISLAM, PEREMPUAN, DAN WACANA MODERNITAS DALAM RATU YANG BERSUJUD KARYA MAHDAVI DAN SERIAL JILBAB TRAVELER KARYA ASMA NADIA Susanto, Dwi; Nugroho, Miftah; Wati, Rianna
Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajbs.2022.06106

Abstract

The issue of Islam, women, and modernity discourses are common discussions in Indonesian literature. Literary works can be seen as part of an effort to welcome these ideas. This study discusses the literary works of Mahdavi and Asma Nadia in responding to issues of Islam, women, and modernity discourse. This study uses a postcolonial study point of view. The object of this research is Ratu Yang Bersujud (2013) by Mahdavi and Hijab Traveler (2012, 2014, and 2015) series from Asma Nadia. The formal object is the discourse of colonial modernity, Islam, and women. The data of this research are the contents of literary works, colonial discourse, Islam, women, and modernity. The data interpretation technique was carried out by following the binary opposition reading procedure in postcolonial studies. The response to the discourse on women, Islam, and modernity is done by negotiating and at the same time building women's constructions. However, women's voices become ambiguous when the subject is trapped in the discourse of modernity and capitalism through the issue of globalization. Women must continue to play their Islamic identity in entering the arena of modernity.
Komunitas Dan Interaksi Penonton Pada Siaran Langsung Di Kanal Youtube Naplive Rabbani, Fata Zill; Wati, Rianna
HUMANUS : Jurnal Sosiohumaniora Nusantara Vol. 1 No. 3 (2024): HUMANUS (Jurnal Sosiohumaniora Nusantara)
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/7x0vdr35

Abstract

Fenomena sosial baru berupa livestreaming dianggap sebagai ekspresi budaya siber dan perluasan perilaku online generasi muda. Livestreaming telah menjadi semacam wadah baru dalam berinteraksi sosial. Fokus dari penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana interaksi antara streamer dan viewer di channel NapLive membentuk budaya komunitas di platform YouTube. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang alasan seseorang menonton livestreaming, bentuk interaksi antara penonton dan streamer, serta motivasi di balik partisipasi atau dukungan viewer kepada streamer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengamatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi partisipan, melibatkan keikutsertaan peneliti pada komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa livestreaming diminati sebagai pelarian atau sarana eskapisme orang dari kesibukan dunia nyata. NapLive menunjukkan bagaimana platform livestreaming seperti YouTube dapat digunakan untuk membangun komunitas yang dinamis dan interaktif. Melalui berbagai bentuk interaksi dan konten yang kaya, Alfachri sebagai streamer berhasil menciptakan lingkungan yang menghubungkan streamer dan penonton secara emosional.