Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MENINGKATKAN KREATIVITAS SENI MELALUI PELATIHAN MEMBUAT KARYA DENGAN MEMANFAATKAN BOTOL PLASTIK BEKAS Cinthya, Anastasia; Kusuma, Heru Budi
Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/jpk.v2i1.1129

Abstract

The background of the activity is to integrate the educational curriculum in the Interior Design Study Program, in this case is the Basic Design course, and the Creative Experiments course, with the National Curriculum program in elementary school. Training activities using used plastic bottle media and acrylic paints are training to make Nirmana Dwimatra or 2 dimensional Designs that utilize used goods. Activity Nirmana 2 Matra is application to design elements, ie point, line, plane, color, and texture which is processed by applying certain design principles, such as harmony (Harmony), Rhythm, repetition (Repetition), unity (Unity ), balance (balance), and other design principles. This training activity is intended to train and provide insight to children of primary school age, so that they can be inspired and able to innovate on the 2-dimensional works that they already know. Creativity and innovative work can be one way to generate motivation in conducting teaching and learning activities. Through the Community Service of the Faculty of Art and Design Tarumanagara University, lecturers can provide training to create 2-dimensional work, which in turn is expected to provide benefits to teachers and students to give birth to new works better and more innovative. 2-dimensional work processing skills are very useful in supporting teaching and learning activities tailored to the needs of the National Curriculum materials, such as the work of color composition and the work of processing the form. In addition, the 2 dimensional work of the results of the training, the work of teachers, and the expected work of the students, are displayed in the classroom so as to beautify the class and provide a new atmosphere in the arrangement of the classroom. Keywords : Nirmana dwimatra, creativity, curriculum.
MURAL: MEDIA KREATIVITAS MEMPERINDAH DINDING SEKOLAH SDN BABAKAN RADEN 01 CARIU BOGOR JAWA BARAT Kusuma, Heru Budi; Andreas; Benedict, Justin Owen
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v7i1.32489

Abstract

A mural is a work of art created on the surface of a wall or wall using various media, such as paint, markers, or other suitable materials. Blank, monotonous walls can be transformed into eye-catching works of art and liven things up. Our partner in this PKM activity is SDN Babakan Raden 01 Cariu, Palasari Village, Sukajadi Village, Cariu District, Bogor Regency, West Java Province. From the results of observations, it was discovered that Mitra had an empty wall on the side of the school building which looked dirty because the paint on the walls was peeling, making it unsightly. The partners have long had the desire to process the empty wall by drawing on it so that it looks clean and beautiful. The activity of creating mural works can be carried out as a community service activity carried out by lecturers at the Faculty of Fine Arts and Design, Tarumanagara University. Lecturers who have a background in fine arts and design education are expected to be able to provide scientific contributions to teachers through this program which is tailored to teaching needs at the elementary school level. The approach method in this community service program is practically applicable. The point is to apply the students' skills in drawing or painting that they acquired during college. Practical means direct practice in the field. The main characteristic of mural-making activities is the emphasis on a creative process that involves exploration, problem solving, and critical thinking, as well as providing space for students to express themselves freely. The output resulting from the activity of creating mural works is an article that will be published in the National Journal and a module for creating mural works whose copyright is registered. ABSTRAK Mural adalah sebuah karya seni yang dibuat di atas permukaan dinding atau tembok menggunakan berbagai media, seperti cat, spidol, atau bahan-bahan lain yang sesuai. Dinding yang kosong dan monoton dapat diubah menjadi karya seni yang menarik dan menghidupkan suasana. Mitra kami dalam kegiatan PKM ini adalah SDN Babakan Raden 01 Cariu, Kampung Palasari, Desa Sukajadi, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dari hasil observasi, diketahui bahwa mitra memiliki dinding kosong di bagian sisi Gedung sekolah yang sudah tampak kumuh karena cat dindingnya sudah mengelupas sehingga kurang sedap dipandang. Pihak mitra sudah lama memiliki keinginan untuk mengolah dinding kosong tersebut dengan menggambarnya agar terlihat bersih dan indah. Kegiatan membuat karya mural dapat dilaksanakan sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara. Dosen-dosen yang memiliki latar pendidikan seni rupa dan desain diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan kepada para guru melalui program tersebut yang disesuaikan dengan kebutuhan pengajaran di tingkat sekolah dasar. Metode pendekatan dalam program abdimas ini adalah aplikatif praktis. Maksudnya adalah mengaplikasikan keahlian mahasiswa dalam menggambar atau melukis yang diperolehnya di masa kuliah. Praktis maksudnya adalah praktek langsung di lapangan. Karakteristik utama dari kegiatan membuat mural adalah penekanan pada proses kreatif yang melibatkan eksplorasi, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis, serta memberikan ruang bagi siswa untuk mengungkapkan diri secara bebas. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan membuat karya mural adalah artikel yang akan dipublikasikan di Jurnal Nasional dan Modul membuat karya mural yang didaftarkan hak ciptanya
PELATIHAN MEM-BRANDING KLUB TAEKWONDO BULUNGAN PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN BANTEN Kusuma, Heru Budi
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i1.23849

Abstract

The Bulungan Pamulang Taekwondo Club was declared on 17-09-1998 by Master Yusuf (DAN 7) and legalized the Establishment Deed of Bulungan Pamulang Taekwondo, Date: 21 October 2013 Number: 25. The management process in coaching sports clubs requires good leadership, roles and functions clear in the implementation of its activities in the field with the establishment of rational policies. Making the right decision with consideration of the interests of the people is more of an option in management. The Bulungan Pamulang Taekwondo Club needs media that informs the club's identity so that Bulungan Pamulang as a brand can be better known. Branding strategy needs to be planned and designed so that it can develop properly and foster a positive image, which will ultimately gain loyalty and fanaticism from the target community. Club branding activities involve Partner managerial activities which include: (a). Mapping the potential of human resources owned by the club, where the club owner and the core board can help analyze and conclude the potential that exists in the club, (b). Selecting regular athlete activities, tournament activities and social service activities that can be published as a club image, (c) Internet-based communication activities so that they are easily accessible in order to provide perspective to other people who see them. This visual appearance can be applied to product design, packaging design, uniform design, and so on. Using a visual display with bright or elegant colors will add to the image of a product. Klub Taekwondo Bulungan Pamulang dideklarasikan pada tanggal 17-09-1998 oleh Master Yusuf (DAN 7) dan melegalitaskan Akta Pendirian Taekwondo Bulungan Pamulang, Tanggal: 21 Oktober 2013 Nomor: 25. Proses manajemen dalam pembinaan klub olahraga memerlukan kepemimpinan yang baik, peran dan fungsi yang jelas dalam pelaksanaan kegiatannya di lapangan dengan penetapan kebijakan yang rasional. Pengambilan keputusan yang tepat dengan pertimbangan kepentingan orang banyak lebih menjadi pilihan dalam manajemen. Klub Taekwondo Bulungan Pamulang membutuhkan media yang menginformasikan identitas klub agar Bulungan Pamulang sebagai brand dapat lebih dikenal dengan baik. Strategi Branding perlu direncanakan dan dirancang agar dapat berkembang baik dan menumbuhkan image positif, yang pada akhirnya akan mendapatkan loyalitas dan fanatisme dari masyarakat sasarannya. Aktivitas mem-branding klub melibatkan kegiatan manajerial Mitra yang mencakup: (a). Pemetaan potensi sumber daya manusia yang dimiliki klub, dimana pemilik klub dan pengurus inti dapat membantu menganalisis dan menyimpulkan potensi yang ada pada klub, (b). Menyeleksi kegiatan regular atlet, kegiatan turnamen dan kegiatan bakti sosial yang dapat dipublikasikan sebagai image klub, (c) Kegiatan komunikasi berbasis internet agar mudah diakses dalam rangka memberikan perspektif kepada orang lain yang melihatnya. Tampilan visual ini bisa diaplikasikan pada desain produk, desain kemasan, desain seragam, dan lain sebagainya. Menggunakan tampilan visual dengan warna-warna yang cerah atau elegan akan menambah pencitraan terhadap sebuah produk.
PELATIHAN SULAM PITA GUNA MENINGKATKAN KREATIVITAS PARA IBU DALAM MENGHIAS BERBAGAI PENUTUP BERBAHAN KAIN Kusuma, Heru Budi
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 4 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i4.28411

Abstract

The people around the Anggrek – Bintaro RPTRA work every day as casual daily laborers, so that every day the people who are often around the RPTRA area are mothers. So the target community for this activity is mothers, residents of the environment around the Anggrek – Bintaro RPTRA. As for the activities that will be carried out, initially they were discussed with the Anggrek RPTRA management, until they focused on the skill of ribbon embroidery on cloth. The implementation of this activity has a relationship between opportunity, business and results, so that you must be trained to be skilled in both knowledge and skills so that you can create opportunities to earn additional income. One of the reasons why mothers take part in the Ribbon Embroidery Training activity is to adopt various things in their participation, not for reasons that are material gain (instrumentally), but rather based on a sense of comfort in socializing and an open mind (mind set) in dealing with problems. problem. At this group level, the rational action that emerges is value rationality. Programs and activities at RPTRA have a significant impact on changing the thinking patterns and rational actions of mothers involved in these activities. The method of implementing the activities offered is to realize the ribbon embroidery skills training program as a business opportunity to increase side income, especially for PKK women. The training material provided to participants is in the form of basic knowledge about the various materials needed, basic ribbon embroidery techniques, techniques for making various basic image patterns on various media, and locking ribbons on needles. The output of this activity is in the form of scientific articles for seminars and modules. training for which intellectual property rights are registered. ABSTRAK Masyarakat disekitar RPTRA Anggrek – Bintaro sehari-harinya bekerja sebagai buruh harian lepas, sehingga setiap hari yang sering berada disekitar lingkungan RPTRA adalah para ibu. Sehingga masyarakat sasaran dari kegiatan ini adalah para ibu, warga dilingkungan sekitar RPTRA Anggrek – Bintaro. Adapun kegiatan yang akan dilakukan, awalnya didiskusikan dengan pengurus RPTRA Anggrek, hingga mengerucut pada kegiatan ketrampilan sulam pita pada kain. Sulam pita dipilih sebagai kegiatan, dengan harapan dengan pengetahuan dan ketrampilan menyulam pita dapat menjadi bekal kreasi para ibu dalam menghias berbagai penutup berbahan kain. Pelaksanaan kegiatan ini mempunyai keterkaitan antara peluang, usaha, dan hasil yang harus dilatih agar terampil baik dari pengetahuan maupun skill sehingga bisa menciptakan peluang untuk memperoleh penghasilan tambahan. Salah satu alasan para ibu mengikuti kegian Pelatihan Sulam Pita adalah untuk mengadopsi berbagai hal dalam partispasi mereka tidak dengan alasan yang bersifat keuntungan material (instrumentally), namun lebih didasarkan pada rasa kenyamanan dalam bersosialisai dan terbukanya pikiran mereka (mind set) dalam menghadapi problem- problem. Pada tataran kelompok ini tindakan rasional yang muncul adalah rasionalitas value. Program dan kegiatan pada RPTRA memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan pola fikir dan tindakan rasional ibu-ibu yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Metode pelaksanaan kegiatan merupakan program pelatihan ketrampilan sulam. Tujuan pelatihan yang diberikan kepada para peserta berupa pengetahuan mendasar tentang ragam bahan yang diperlukan, teknis dasar sulam pita, teknik pembuatan macam-macam pola dasar gambar pada berbagai media, dan penguncian pita pada jarum. Luaran dari kegiatan ini berupa artikel ilmiah untuk diseminarkan dan modul pelatihan yang didaftarkan hak kekayaan intelektualnya.
PELATIHAN MEMBUAT MEDIA PUBLIKASI DENGAN APLIKASI CAPCUT PADA KLUB TAEKWONDO BULUNGAN PAMULANG Kusuma, Heru Budi; Avrilia, Angel; Sharlene
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i3.32252

Abstract

The importance of publication and communication in an organization can be seen from the activities of an organization where when publication and communication do not work then an organization can be said to have a vacuum agenda. Good publications must be managed well, because publications are the body image of an organization. The Bulungan Pamulang Taekwondo Club was declared on September 17 1998 based on Deed of Establishment Number: 25 dated October 21 2013. The Address of the Bulungan Pamulang Taekwondo Club Secretariat is at Ciater Permai Housing, block C5 No. 8 Ciater Village, Serpong District, South Tangerang City, Banten Province. The training chosen is video processing using an application that can be easily accessed on a smartphone. This training was chosen because it is part of an organizational program and also because there are more and more social media that display information in the form of interesting videos with the effects they provide. Then knowledge in video editing becomes the basic capital for club administrators in documenting and publishing the activities of their athletes, whether during regular training, special training, belt promotion exams or tournament activities. The training method is by conducting literature studies, field studies, making video documentation of activities, editing videos using the CapCut application, and publishing them on the Instagram platform. The result is that training participants can edit and develop simple videos into much more interesting video displays ABSTRAK Pentingnya sebuah publikasi dan komunikasi dalam sebuah organisasi dapat dilihat dari aktivitas sebuah organisasi dimana Ketika publikasi dan komunikasinya tidak berjalan maka sebuah organisasi dapat dikatakan vacuum agenda. Publikasi yang baik harus dikelola secara baik, karena publikasi adalah gambaran tubuh sebuah organisasi. Klub Taekwondo Bulungan Pamulang dideklarasikan pada tanggal 17 September 1998 berdassarkan Akte Pendirian Nomor: 25 tertanggal 21 Oktober 2013. Alamat Sekretariat Klub Taekwondo bulungan Pamulang di Perumahan Ciater Permai, blok C5 No. 8 Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan Provensi Banten. Pelatihan yang dipilih adalah pengolahan video menggunakan aplikasi yang di dapat mudah di smartphone. Pelatihan ini dipilih disamping karena merupakan bagian dari program organiasai juga dikarenakan sudah semakin banyaknya media sosial yang menampilkan informasi dalam bentuk video yang menarik dengan efek yang diberikan. Kemudian pengetahuan dalam mengedit video menjadi modal dasar bagi pengurus klub dalam mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan para atletnya, baik saat latihan regular, latihan khusus, ujian kenaikan sabuk maupun kegiatan turnamen. Metode pelatihan adalah dengan melakukan studi literatur, studi lapangan, membuat video dokumentasi kegiatan, mengedit video menggunakan aplikasi CapCut, dan mempublikasikannya di platform Instagram. Hasilnya adalah peserta Latihan dapat mengedit dan mengembangkan video yang sederhana menjadi tampilan video yang jauh lebih menarik.
PELATIHAN MEMBUAT MAKET MEJA DAN LEMARI UNTUK PARA GURU SDN PONDOK LABU 01 JAKARTA SELATAN Kusuma, Heru Budi; Junita Kerin; Viona Elika
Jurnal Serina Abdimas Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v3i1.33821

Abstract

Making furniture models from duplex cardboard is a very useful activity in education, especially for elementary school students. This activity not only improves students' motor skills and creativity, but can also teach important concepts in mathematics and art. Through proper training, teachers can be taught to convey this knowledge and skills to their students, thus creating a more creative and innovative generation. Art education is a means for developing children's creativity. Art education is not to foster children to become artists, but to educate children to be creative. Art education as an effort to improve the expressive creative abilities of students in realizing their artistic activities based on certain aesthetic rules. In addition to processing creativity, feeling and will, art education will process various abilities and creative thinking skills of children. The main problem in this community service program is the need for State Elementary Schools regarding training in 3-dimensional media creative works. Where teachers have limited knowledge and insight into art education, especially understanding of 3-dimensional works. Teachers need to design activities that are appropriate to the level of student development. Provision of Resources Schools need to provide the materials and equipment needed for this activity. Duplex cardboard, cutting tools, and finishing materials must be available so that students can carry out activities smoothly.   ABSTRAK Pembuatan maket furniture dari bahan kardus duplek merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dalam pendidikan, terutama bagi siswa sekolah dasar. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan motorik dan kreativitas siswa, tetapi juga dapat mengajarkan konsep-konsep penting dalam matematika dan seni. Melalui pelatihan yang tepat, guru dapat diajarkan untuk menyampaikan pengetahuan dan keterampilan ini kepada siswa mereka, sehingga menciptakan generasi yang lebih kreatif dan inovatif. Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Pendidikan seni sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasarkan aturan-aturan estetika tertentu. Selain mengolah cipta, rasa dan karsa, pendidikan seni akan mengolah berbagai kemampuan dan keterampilan berpikir kreatif anak. Permasalahan  utama dalam program  pengabdian  masyarakat ini adalah adanya kebutuhan  dari Sekolah Dasar Negeri mengenai pelatihan  karya kreatif media 3 dimensi Dimana para guru memiliki keterbatasan pengetahuan dan wawasan mengenai pendidikan seni, khususnya pemahaman terhadap karya 3 dimensi. Guru perlu merancang kegiatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Penyediaan Sumber Daya Sekolah perlu menyediakan bahan dan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan ini. Kardus dupleks, alat pemotong, dan bahan finishing harus tersedia agar siswa dapat melakukan aktivitas dengan lancar.  
PELATIHAN MEMBUAT KREASI KARYA DARI BAHAN TANAH LIAT DI RUANG PUBLIK TERBUKA RAMAH ANAK JAKARTA Kusuma, Heru Budi; Angel Avrilia Lisni; Sharlene
Jurnal Serina Abdimas Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v3i1.33971

Abstract

The programs implemented by RPTRA during the Covid-19 pandemic are: (a) implementing environmental cleanliness of RPTRA; (b) maintaining plants; (c) maintaining RPTRA facilities and infrastructure. The RPTRA programs expected by the community during the Covid-19 pandemic are: (a) The public is allowed to visit RPTRA even though it is implemented with strict health protocols; (b) The public is allowed to exercise and play in RPTRA in accordance with strict health protocols; (c) Educational programs in RPTRA are still implemented online (Rustanto & Akhmad, 2020). Taman Apel as an RPTRA (Child-Friendly Integrated Public Space) has great potential to become an attractive creative facility for the community, especially children and families. Overall, training in making creative works using clay is an exciting and educational activity. After participants have mastered the basic forming techniques, the training will continue with an introduction to decoration techniques. Decoration is an important aspect of ceramic art that can provide aesthetic value and uniqueness to the work. Some of the decoration techniques introduced include scratching, painting, and the use of engobe. Etching is done by etching the surface of the clay using certain tools to create patterns or designs. By mastering basic techniques and understanding the comprehensive manufacturing process, participants are expected to be able to create works that are not only visually beautiful, but also have high artistic value. In addition, this training also builds a creative community among participants, creating a network that can support the growth and development of ceramic art in the future. ABSTRAK Program yang dijalankan RPTRA pada masa pandemi Covid-19 yaitu: (a) melaksanakan kebersihan lingkungan RPTRA; (b) melakukan pemeliharaan tanaman; (c) melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana RPTRA. Program RPTRA yang diharapkan oleh masyarakat pada masa pandemi Covid-19 yaitu: (a) Masyarakat diperbolehkan berkunjung ke RPTRA meskipun dilaksanakan dengan prokes yang ketat; (b) Masyarakat boleh melakukan olahraga dan bermain di RPTRA sesuai dengan prokes yang ketat; (c) Program edukasi di RPTRA tetap dilaksanakan secara daring (Rustanto & Akhmad, 2020). Taman Apel sebagai RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) memiliki potensi besar untuk menjadi fasilitas berkreasi yang menarik bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan keluarga. Secara keseluruhan, pelatihan membuat karya kreatif menggunakan bahan tanah liat merupakan kegiatan yang mengasyikkan dan mendidik. Setelah peserta menguasai teknik dasar pembentukan, pelatihan akan dilanjutkan dengan pengenalan pada teknik dekorasi. Dekorasi merupakan aspek penting dalam seni keramik yang dapat memberikan nilai estetika dan keunikan pada karya. Beberapa teknik dekorasi yang diperkenalkan antara lain penggoresan, pengecatan, dan penggunaan engobe. Penggoresan dilakukan dengan cara menggores permukaan tanah liat menggunakan alat tertentu untuk menciptakan pola atau desain. Dengan menguasai teknik-teknik dasar dan memahami proses pembuatan yang komprehensif, peserta diharapkan dapat menciptakan karya yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki nilai seni yang tinggi. Selain itu, pelatihan ini juga membangun komunitas kreatif di antara peserta, menciptakan jejaring yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan seni keramik di masa depan
WORKSHOP CETAK LINO UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS SISWA SMAN 96 CENGKARENG JAKARTA BARAT Kusuma, Heru Budi; Evelyn Clarence; Cynthia Clara
Jurnal Serina Abdimas Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v3i2.34959

Abstract

The art of linocut originated from the art of woodcut known as xylography. This carving produces images or writing through a printing process using a carved wooden board as a printing reference. The high printing technique is one of the techniques for making cliches by reducing the surface of the cliche with a chisel or linocut knife to gouge or reduce it so that it produces a high and low lino surface resembling a relief, so it is called a relief print. The Workshop began with a brief introduction to the history and basic concepts of lino printing, followed by a demonstration of basic carving and printing techniques. The lino printing Workshop for students of SMAN 96 Cengkareng Jakarta is a very useful activity to improve creativity, fine motor skills, and understanding of graphic arts. Through the process of making lino prints, students learn to think creatively, develop technical skills, and express themselves personally. The lino print training process is as follows: (1) Making a sketch of a drawing made of paper, 2) Transferring the Sketch to Linocut or MDF, 3) Selecting the post-sketch section that will not be exposed to graphic ink, 4) The surface layer of Linocut or MDF is and painted with graphics for the use of the ink crawler tool, 5) Place the paper or print media in the Linocut and scrub with a scrub tool, 6) Opening the paper or print media and printing graphic art printed on paper or print media. Lino print training can be a fun and valuable learning experience for students. The results: idea ability: Good 57%, Enough 43%, carving technique ability: Good 14%, Enough 86%, and coloring ability: Good 81%, Enough 19%. ABSTRAK Seni cukil lino berawal dari seni cukil kayu yang dikenal dengan istilah xylography. Cukil ini menghasilkan gambar atau tulisan melalui proses percetakan dengan menggunakan papan kayu yang dicukil sebagai acuan cetak. Teknik cetak tinggi merupakan salah satu teknik pembuatan klise dengan mengurangi permukaan klise dengan pahat atau pisau cukil lino untuk mencungkil atau mengurangi sehingga menghasilkan permukaan lino yang tinggi rendah menyerupai relief sehingga disebut dengan relief print. Workshop dimulai dengan pengenalan singkat tentang sejarah dan konsep dasar cetak lino, diikuti dengan demonstrasi teknik-teknik dasar ukiran dan pencetakan. Workshop cetak lino untuk siswa SMAN 96 Cengkareng Jakarta adalah kegiatan yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas, keterampilan motorik halus, dan pemahaman tentang seni grafis. Melalui proses pembuatan karya cetak lino, siswa belajar untuk berpikir kreatif, mengembangkan keterampilan teknis, dan mengekspresikan diri secara personal. Proses pelatihan cetak lino adalah sebagai berikut: (1) Membuat sketsa gambar yang terbuat dari kertas, 2) Transfer Sketsa ke Linocut atau MDF, 3) Pemilihan bagian pasca-sketsa bukan akan terkena tinta grafis, 4) Lapisan permukaan Linocut atau MDF adalah dan dicat dengan grafik untuk penggunaan alat perayap tinta, 5) Tempatkan kertas atau media cetak di Linocut dan gosok dengan alat scrub, 6) Membuka kertas atau media cetak dan cetak seni grafik dicetak di atas kertas atau media cetak. Pelatihan cetak lino dapat menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan dan berharga bagi siswa. Hasilnya: kemampuan ide: Baik 57 %, Cukup 43 %, kemampuan teknik cukil: Baik 14 %, Cukup 86 %, dan kemampuan mewarnai: Baik 81 %, Cukup 19 %.