Susilo, F X
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SERANGAN HAMA KUTU DAUN PADA BERBAGAI GENOTIPE TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor [L.] Moench) YANG DITANAM SECARA MONOKULTUR DAN TUMPANGSARI DENGAN TANAMAN UBIKAYU Alayubie, M. Eldhino Mardhitiar; Susilo, F X; Hadi, M Syamsoel; Wibowo, Lestari
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i3.5365

Abstract

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh genotipe tanaman sorgum dan pola tanam sorgum (tumpangsari versus monokutur) terhadap tingkat serangan hama kutu daun pada tanaman sorgum.  Pada plot-plot percobaan dilakukan 1) penanaman tumpangsari tanaman sorgum-ubikayu, 2) penggunaan 15 genotipe sorgum, dan 3) pengamatan terhadap serangan hama kutu daun pada tanaman sorgum.  Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Maret sampai Agustus 2017.  Perlakuan disusun dalam Rancangan Petak Terbagi (split plot design) dengan petak utama adalah pola tanam (tumpangsari dan monokultur) dan anak petak adalah 15 genotipe sorgum, dengan tiga ulangan (blok).  Data dianalisis ragam (taraf nyata 0,01 atau 0,05), dilanjutkan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf nyata 0,05.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe sorgum berpengaruh nyata terhadap serangan hama kutu daun.  Genotipe GH-13 rentan terhadap serangan kutu daun.Genotipe GH-3, GH-7, Super 2, P/F 5-193C, dan Talaga Bodas ketahanannya sedang cenderung rentan terhadap serangan kutu daun.  Genotipe yang tahan terhadap serangan kutu daun yaitu P/I WHP.  Genotipe GH-4, GH-5, GH-6, Samurai 1, Super 1, Numbu, Mandau, dan UPCA ketahanannya sedang cenderung tahan terhadap kutu daun.Selain itu terlihat bahwa pola tanam tumpangsari dan monokultur berpengaruh nyata terhadap serangan kutu daun yakni pola tanam tumpangsari dapat menurunkan serangan kutu daun pada tanaman sorgum.
PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI DI PEKON TRITUNGGAL MULYA KABUPATEN PRINGSEWU Swibawa, I Gede; Sudarsono, Hamim; Susilo, F X; Ginting, Cipta
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 1, Maret 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i1.8699

Abstract

Abstrak: Sebagian besar anggota kelompok tani Setia Bakti di Pekon Tritunggal Mulya Pringsewu menanam cabai. Gangguan hama yaitu ulat grayak dan ulat buah serta penyakit tanaman merupakan masalah serius yang dihadapi petani dalam budidaya cabai. Aplikasi pestisida kimiawi tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Kegagalan dalam mengatasi masalah hama dan penyakit tanaman cabai ini salah satunya disebabkan oleh pengetahuan petani tentang prinsip-prinsip pengelolaan hama dan penyakit pada tanaman cabai masih kurang. Berdasarkan alasan ini maka perlu diadakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) tentang pengelolaan hama dan penyakit pada pertanaman cabai bagi petani anggota kelompok tani Setia Bakti di pekon Tritunggal Mulya Pringsewu. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan penngetahuan petani tentang jenis-jenis, bioekologi dan pengelolaan hama dan penyakit penting tanaman cabai. Kegiatan PKM dilaksakan di pekon Tritunggal Mulya kecamatan Adiluwih, kabupaten Pringsewu bulan Mei – Oktober 2023. Mitra yang terlibat dalam PKM ini adalah anggota kelompok tani Setia Bakti. Metode PKM yang diterapkan adalah penyuluhan di dalam ruangan. Hasil kegiatan sebagai berikut: 1) Antusiasme peserta selama kegiatan berlangsung tinggi yang ditunjukkan oleh kehadiran peserta melebihi jumlah yang diundang, keaktifan peserta menyimak dan berpartisiapasi aktif dalam diskusi, 2) Terjadi peningkatan pengetahuan peserta yang signifikan setalah megikuti kegiatan PKM yang ditunjukkan oleh petani dengan nilai kategori sangat baik (>70) mencapai 91%,. Dari hasil PKM ini dapat disarankan untuk melakukan PKM lanjutan dengan topik pembuatan kompos dari limbah pertanian dan kotoran ternak sapi yang dihasilkan kelompok tani Setia Bakti untuk memupuk pertanaman cabai dan tanaman lain.