Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Desa Wani I Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala Sari, Sri Novita; Miswan, Miswan; Anzar, Muh.
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.643 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.823

Abstract

Syarat kesehatan ditinjau dari segi pencahayaan, kelembaban dan ventilasi. Kondisi ini merupakan faktor risiko dari penularan penyakit TB. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa ada hubungan kelembaban, pencahayaan dan ventilasi rumah dengan kejadian TB paru.  Pada dasarnya ketiga faktor diatas saling terkait, faktor pencahayaan dan ventilasi akan memberi pengaruh terhadap kelembaban ruangan. Ruangan yang kurang pencahayaan dan ventilasi akan cendrung menjadi lembab. Tujuan penelitian ini adalah dianalisisnya hubungan kondisi sanitasi lingkungan dengan kejadian tuberkulosis paru di Desa Wani I Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala.Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan case Control. Populasi dan sampel ini adalah Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien tuberkulosis paru tahun 2018 di Desa Wani I Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala yang berjumlah 35 orang. Sampel berjumlah 70 responden dimana 35 responden sebagai kelompok kasus dan 35 sebagai kelompok kontrol.  Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji “chi square”.Hasil penelitian menunjukkan dari 70 respoden vebtilasi yang tidak memenuhi syarat  sebanyak 46 responden (65,7%) dan yang memenuhi syarat sebanyak 24 responden (34,3%). Hasil uji “chi square” nilai p: 0,001. Pencahayaan yang tidak memenuhi syarat  sebanyak 49 responden (70%) dan yang memenuhi syarat sebanyak 21 responden (30%).  Hasil uji “chi square” nilai p: 0,037. Kelembaban yang tidak memenuhi syarat  sebanyak 41 responden (58,6%) dan yang memenuhi syarat sebanyak 29 responden (41,4%). Hasil uji “chi square” nilai p: 0,000. Kelembaban yang tidak memenuhi syarat  sebanyak 44 responden (62,9%) dan yang memenuhi syarat sebanyak 26 responden (37,1%). Hasil uji “chi square” nilai p: 0,007 (p value ≤ 0,05).Kesimpulan ada ada  hubungan ventilasi rumah, pencehayaan rumah, kelembaban rumah dan kepadatan hunian dengan kejadian tuberkulosis paru di Desa Wani I Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Saran puskesmas Wani agar lebih meningatkan program promosi kesehatannya sehingga pasien TB reguler tidak menderita TB MDR. Kata Kunci : Ventilasi, pencahayaan, kelembaban, kepadatan hunian, sanitasi rumah, TBC
The Influence of Digital Literacy on Citizen Engagement and Participation in E-Government Services for Inclusive Digital Governance Anzar, Muh.; Hasbullah, Hasbi; Asraf, Isman
Journal Social Civilecial Vol. 2 No. 2 (2024): Journal Social Civilecial
Publisher : Journal Social Civilecial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71435/610495

Abstract

This research aims to focus on the contribution of digital literacy in raising preferable citizen participation in e-government services, where most of the previous studies give prominence to technological factors and physical connectivity. The study endeavours to understand the impact of the extent to which these citizens understand and are capable of using the technologies on their ability to engage with e- government services. The study utilizes both survey data with interviews with citizens and public officials, which are used to supplement survey data. This research is said to establish that when the level of d-technology competencies of users improves, confidence, utilization, and the performance of e-government is boosted. In addition, the study finds that digital literacy moderates the effects of age, education, and socio-economic status on e-government use by reducing their effects. These findings stress the necessity of the digital literacy inclusion into public policy to provide equal opportunities for accessing digital authorities’ services. In this regard, the study assuming this important research gap offers a more robust framework that can enable the policymakers and the public administrators to develop more efficient and user-friendly e-government systems. The study concludes with specific recommendations on how to increase digital literacy by targeting appropriate educational interventions and involving relevant stakeholder within the digital inclusion frameworks cross-cultural communities.