Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning Dan Motivasi Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Sekolah Dasar Hasnan, Syiti Mutia; Rusdinal, Rusdinal; Fitria, Yanti
Jurnal Basicedu Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.318

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain faktorial (2x2), dengan Pengetahuan awal sebagai variabel moderator. Hasil penelitian menunjukan: 1.  Hipotesis1,  diperoleh Fhitung sebesar 34,4 dan F tabel 3,95, karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (34,4 > 3,95) maka H0 ditolak dan HI diterima. Dengan begitu dapat diartikan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik yang di ajar dengan model Discovery Learning lebih baik daripada kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar dengan pembelajaran konvensional, 2. hipotesis II juga diperoleh Fhitung sebesar 17,2 dan Ftabel 3,95, karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (17,2 > 3,95) maka H0 ditolak, HI diterima. Hal ini berarti bahwa motivasi belajar yang dimiliki peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dari pada motivasi peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional yang menggunakan metode diskusi, 3. Hipotesis III diperoleh Fhitung  sebesar 11,4 dan Ftabel 3,95 Karena Fhitung juga lebih besar dari Ftabel (11,4 > 3,95) maka H0 ditolak dan HI diterima. Disimpulkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara model Discovery Learning dengan motivasi peserta didik  kemampuan berpikir kritis peserta didik. 
Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning Dan Motivasi Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Sekolah Dasar Hasnan, Syiti Mutia; Rusdinal, Rusdinal; Fitria, Yanti
Jurnal Basicedu Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.318

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain faktorial (2x2), dengan Pengetahuan awal sebagai variabel moderator. Hasil penelitian menunjukan: 1.  Hipotesis1,  diperoleh Fhitung sebesar 34,4 dan F tabel 3,95, karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (34,4 > 3,95) maka H0 ditolak dan HI diterima. Dengan begitu dapat diartikan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik yang di ajar dengan model Discovery Learning lebih baik daripada kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar dengan pembelajaran konvensional, 2. hipotesis II juga diperoleh Fhitung sebesar 17,2 dan Ftabel 3,95, karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (17,2 > 3,95) maka H0 ditolak, HI diterima. Hal ini berarti bahwa motivasi belajar yang dimiliki peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dari pada motivasi peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional yang menggunakan metode diskusi, 3. Hipotesis III diperoleh Fhitung  sebesar 11,4 dan Ftabel 3,95 Karena Fhitung juga lebih besar dari Ftabel (11,4 > 3,95) maka H0 ditolak dan HI diterima. Disimpulkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara model Discovery Learning dengan motivasi peserta didik  kemampuan berpikir kritis peserta didik. 
Peningkatan Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Berbasis Model Bruce and Weil dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Hasnan, Syiti Mutia; Marini, Arita; Zakiah, Linda; Riswandi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 12 (2024): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i12.9628

Abstract

This study aims to improve students' understanding of Pancasila values in science learning in elementary schools by applying Bruce and Weil's learning model, especially the Social Interaction Model, which emphasizes the importance of cooperation and discussion. The research was conducted on grade IV students at SDN 19 Kampung Baru Kota Pariaman using the experimental method and Static Group Comparison design. Two groups were involved: an experimental class that applied the Bruce and Weil model, and a control class that used the conventional lecture method. Data were collected through learning outcome tests and analyzed statistically. The results showed that the application of the Bruce and Weil model had a significant effect on improving the understanding of Pancasila values. The average posttest score of the experimental class was 85, while the control class reached 70. Hypothesis testing resulted in a tcount of 22.70, greater than the ttable of 1.68 at the 0.05 significance level, so the alternative hypothesis (Ha) was accepted. Bruce and Weil's model proved effective in improving the understanding of Pancasila values through active participation of students in science learning. This model is recommended as an effective alternative to integrate Pancasila values in science learning in elementary schools.
Kendala Pemahaman dan Kompetensi Guru dalam Mengimplementasikan Pendidikan Inklusi pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di Kota Pariaman Hasnan, Syiti Mutia; Supena, Asep; Bintoro, Totok; Riswandi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 2 (2025): February
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i2.9947

Abstract

This study aims to analyze the constraints of teachers' understanding and competence in implementing inclusive education in Natural and Social Science Learning at SDN 13 Kampung Baru, Pariaman City. This study used a descriptive qualitative approach with data collection methods in the form of in-depth interviews, classroom observations and document analysis. The research subjects consisted of five class teachers, one IPAS subject teacher, and one special assistant teacher (GPK). The results showed that 80% of teachers experienced problems in understanding the concept of inclusive education, especially related to the adaptation of IPAS materials for students with special needs. In addition, 70% of teachers admitted to having difficulties in implementing inclusive teaching methods, such as the use of appropriate learning media and experiential learning strategies. The inhibiting factors included a lack of training in inclusive education (90%), a lack of collaboration with GPK (60%) and limited supporting facilities at school (75%). This study recommends organizing intensive training to improve teachers' competencies, procuring inclusive learning media and increasing collaboration between classroom teachers and GPKs. The results of this study are expected to be a reference in developing more inclusive and effective Natural and Social Science Learning strategies in primary schools.