Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis determinasi financial deepening terhadap pertumbuhan ekonomi di 5 Negara ASEAN pada tahun 2010-2023 Wijayanti, Diana; Hisyam, Hisyam
Jurnal Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Volume 4 Issue 1, Juni 2025
Publisher : Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/JKEK.vol4.iss1.art6

Abstract

Objective – This study aims to examine the effects of financial deepening, foreign direct investment (FDI), interest rates, and inflation on economic growth across five ASEAN countries.Method – This study uses A panel data regression approach, employing a fixed effects model. The independent variables include financial deepening, FDI, interest rates, and inflation, while the dependent variable is economic growth.Findings – The results reveal that financial deepening has a negative effect on economic growth. In contrast, FDI exerts a positive and significant impact, as it facilitates the inflow of capital, technology, and managerial expertise, thereby enhancing domestic productivity. Interest rates and inflation, however, do not exhibit a statistically significant relationship with economic growth.Implications – These findings reinforce the notion that the relationship between the financial sector and economic growth is nonlinear, offering nuanced insights into the dynamics of inclusive growth in developing economies.Originality – This study contributes to the empirical literature by investigating the role of financial deepening in economic growth within the ASEAN context using a panel data approach. AbstrakTujuan – Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh financial deepending, Foreign Direct Invesment (FDI), suku bunga dan inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Lima negara ASEAN.Metode – Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan model fixed effect. Penelitian ini menggunakan empat variabel bebas yaitu, financial deepending, FDI, suku bunga dan inflasi sedangkan variabel terikatnya adalah pertumbuhan ekonomi. Temuan – Hasil penelitian menunjukkan bahwa Financial deepening berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, FDI memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi karena FDI membawa modal, teknologi, dan keahlian manajerial yang mendorong produktivitas domestik. Sementara itu, suku bunga dan inflasi tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan.Implikasi – Penelitian ini berimplikasi pada memperkuat konsep bahwa hubungan antara sektor keuangan dan pertumbuhan ekonomi tidak bersifat linear serta menambah dimensi penting dalam teori pertumbuhan inklusif di negara berkembang.Orisinalitas – Penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan analisis empiris financial deepening terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya ASEAN menggunakan panel data.
Penentuan nilai SPF hidrosol herba timi (Thymus vulgaris L.) dengan metode spektrometer UV VIS Tyas, Hesty Hayuning; Fatmawati, Ika Hany; Khusnul, Ayu; Cindi, Cindi; Hisyam, Hisyam; Laura, Tafana; Sakti Purwanto, Diyan
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v9i2.1343

Abstract

Hidrosol herba timi (Thymus vulgaris L.) diketahui mengandung senyawa volatil dengan aktivitas antioksidan yang berpotensi sebagai agen pelindung sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan fotoprotektif hidrosol herba timi melalui penentuan nilai Sun Protection Factor (SPF) secara kuantitatif. Penelitian menggunakan desain eksperimental laboratorium yang dilakukan di Politeknik Indonusa Surakarta. Simplisia timi kering sebanyak 500 gram diekstraksi dengan metode destilasi selama 2 jam menggunakan 2,5 L aquadest. Senyawa bioaktif diidentifikasi melalui Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan skrining fitokimia. Penentuan nilai SPF dilakukan secara in vitro menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada rentang panjang gelombang 290–320 nm. Hasil menunjukkan bahwa hidrosol timi memiliki nilai SPF pada konsentrasi 1%, 3%, dan 5% masing-masing sebesar 36,37 ± 0,41; 37,19 ± 0,36; dan 36,81 ± 0,36 yang tergolong dalam kategori proteksi ultra. Penurunan nilai SPF pada konsentrasi tertinggi diduga akibat efek saturasi. Kesimpulannya, hidrosol herba timi menunjukkan potensi sebagai bahan aktif alami dalam formulasi tabir surya dengan efektivitas proteksi tinggi terhadap radiasi UVB.