Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Pengawas Minum Obat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru Di Puskesmas Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah Swarjana, I Kadek Dwi; Sukartini, Tintin; Makhfudli, Makhfudli
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 1 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i1.2796

Abstract

Objective: Indonesia is a country with the third highest TB burden in the world, after India and China. Tuberculosis is a global health problem that mostly occurs in developing countries. The cause of failure to treat pulmonary TB patients is inadequate knowledge that is caused due to low knowledge and lack of supervision carried out by the PMO. This study aims to get an overview of the relationship between the level of knowledge and behavior of supervisors taking medication to medication adherence in patients with pulmonary TB. Methods: This study used a descriptive analytic design with a cross-sectional approach. Data collection techniques are carried out by survey and observation. Sampling by purposive sampling. Results: The results of the study revealed that the statistical test using the SPSS version 16.0 program with the help of the Chi-Square test found that there was a relationship between knowledge and adherence to medication with a value of p = 0.001 with a significance level of α = 0.05 and PMO behavior with compliance with p values = 0.017 with a significance level of α = 0.05. Conclusion: The results of the study show that there is a relationship between knowledge and behavior towards medication adherence for patients with pulmonary TB
The Relationship between Parenting Patterns and the Environment on Adolescent Social Behavior: Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Lingkungan Terhadap Perilaku Sosial Remaja Nur, Akbar; Swarjana, I Kadek Dwi; Muti, Rimahyanti; Patandean, Dewarawati; Nurul, Abd Rahman
Lentora Nursing Journal Vol. 2 No. 2 (2022): April
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/lnj.v2i2.1357

Abstract

Latar Belakang: Peran orang tua melalui pola asuh didalam membantu perilaku sosial yang baik secara psikologis merupakan implementasi pola asuh dimana anak yang memiliki kecerdasan kognitif tinggi tidak menjamin kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dan lingkungan sosial terhadap perilaku sosial remaja. Metode: Jenis penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional, Pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling sebanyak 70 orang. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan uji fisher exact Test. Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh demokratis memiliki pola asuh yang baik 50 orang (71.4%), dan pola asuh yang cukup 20 orang (28.6%). Lingkungan sosial yang baik 33 orang (47.1%), dan lingkungan sosial yang cukup 37 orang (52.9%). Perilaku sosial kategori baik sebanyak 34 orang (48.6%) dan cukup sebanyak 36 (51,4%). Hasil uji chi-square terdapat hubungan pola asuh orang tua dan lingkungan sosial terhadap perilaku sosial remaja. Kesimpulan: Pola asuh orang tua dapat berdampak terhadap perilaku sosial remaja. Untuk itu orang tua perlu memberikan perhatian yang lebih pada anaknya melalui pola asuh yang diterapkan oleh orang tua sehingga perilaku sosial remaja dapat terbentuk dengan baik.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Vaksinasi Covid-19 Di Desa Bambu Kabupaten Mamuju Nur, Akbar; Suriana, I Wayan Dedus; Palulun, Ratna; Swarjana, I Kadek Dwi; Suryadi, Suryadi
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 8, No 1 (2023): Juli
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v8i1.426

Abstract

Vaksinasi merupakan salah satu upaya pemerintah yang dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan dapat melindungi masyarakat agar tidak terjadi penularan, kesakitan, dan kematian sehingga masyarakat diharapkan dapat tetap produktif secara sosial dan ekonomi. Vaksin merupakan salah satu upaya yang paling efektif dan juga ekonomis untuk mencegah penyakit menular. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap vaksinasi COVID-19. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Bambu Kabupaten Mamuju selama 4 bulan yaitu bulan Mei sampai Agustus tahun 2023. Adapun populasi pada penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa Bambu dengan jumlah sampel sebanyak 209 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan tehnik pengambilan sampel yaitu random sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari kuesioner tingkat pengetahuan berdasarkan pedoman dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang Vaksinasi COVID-19 dikategorikan Baik (43.1%). Hal itu dikarekan bahwa masyarakat Desa Bambu aktif melakukan pencarian informasi  tentang vaksin COVID-19 melalui berbagai informasi yang ada. Pengetahuan sebagai pondasi perilaku manusia dalam mengatasi Pandemi COVID-19 dan mensukseskan vaksinasi COVID-19. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti terkait factor-faktor yang mempengaruhi terkait vaksinasi COVID-19
Efektivitas Pemberian Edukasi Program Diet Dengan Menu Tradisional Terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien DMT2 Pada Suku Mandar Patandean, Dewarawati; Nur, Akbar; Swarjana, I Kadek Dwi; Eppang, Marlin
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 8, No 1 (2023): Juli
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v8i1.428

Abstract

Kurangnya pemberian edukasi program diet dan penggunaan menu tradisional menjadikan gagalnya program diet pada pasien terdiagnosis Diabetus Mellitus Tipe 2 (DMT2), karena  pengetahuan dan kepatuhan pasien untuk menerapkan pengendalian dan pola makan masih kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian edukasi program diet dengan menu tradisional khas suku Mandar “jepa” terhadap pengetahuan dan kepatuhan pasien DMT2 Suku Mandar di wilayah kerja puskesmas Malunda. Rancangan penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan Rancangan randomized pre-test and post-test control group design. Teknik pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan kepatuhan pasien T2DM Mandar dan variabel bebasnya adalah pemberian edukasi tentang program diet dengan menu tradisional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien terdiagnosis DMT2. Besar sampel adalah 50 responden yang memenuhi kriteria. Penelitian ini menggunakan analisis data statistik uji Wilcoxon. Terdapat perubahan signifikan pada pengetahuan dan kepatuhan dalam memberikan program edukasi diet DMT2. Nilai yang diperoleh untuk pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan program edukasi adalah p-value: 0,000 (p-value <0,05), sedangkan untuk kepatuhan diperoleh p-value: 0,000 (p-value <0,05). Perlu adanya edukasi dan dukungan yang tidak rasional kepada pasien DM dalam meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien dalam menjalankan program diet dengan menu tradisional
Literatur Review; Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Swarjana, I Kadek Dwi; Kartika, Kartika
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 17 No 1 (2022): March Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v17i1.153

Abstract

Introduction: Stunting is a problem that hinders human development globally. Currently, around 162 million children under the age of five are stunted. If this trend continues, it is projected that by 2025 there are 127 million children under the age of five who will be stunted. Objectives:  To explain the factors that cause stunting in children under five from the aspects of education, knowledge, maternal attitudes and family economic status, as well as low birth weight. Methods: In writing this literature review, using the method of searching literature from international articles using the ScienceDirect, Goggle Scholar, and ProQuest databases. An initial search using the keywords:” Stunting on a toddler” resulted in 1.300 international articles from 2016, 2017, 2018, 2019  2020 and 2021 that match the inclusion criteria. Results: Based on the results of the literature review, it was found that the relationship between maternal education and the incidence of stunting in children under five found that maternal education greatly determines children's health, knowledge and positive attitudes that are owned by mothers are also factors that cause stunting in toddlers. In addition, the ability of families to meet food needs both in terms of quantity and quality of nutrition greatly affects the nutritional status of children and the birth of babies with low birth weight and babies born prematurely at risk of consistently experiencing stunting. Conclusions: Based on the research review literature, it can be concluded that education, knowledge, maternal attitudes and family economic status, as well as low birth weight, have a relationship with the incidence of stunting in children under five.Keywords: Education, Knowledge, Attitude, Economy, LBW, Stunting
Edukasi Penggunaan Skincare dan Kosmetik yang Aman Nur, Akbar; Patandean, Dewarawati; Nasrullah, Nasrullah; Swarjana, I Kadek Dwi; Salahuddin, Nurfadhilah; Armidayanti, Armidayanti; Furqan, Muhammad
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 02 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i02.401

Abstract

Penggunaan skincare dan kosmetik dikalangan remaja, khususnya siswi MAN 1 Mamuju, semakin meningkat seiring dengan perkembangan tren kecantikan dan pengaruh media sosial. Namun, rendahnya literasi mengenai keamanan produk seringkali membuat remaja rentan terhadap risiko penggunaan produk yang tidak sesuai atau berbahaya. Tujuan pengabdian masyarakat ini, untuk meningkatkan pengetahuan terhadap penggunaan skincare dan kosmetik yang aman pada siswi MAN 1 Mamuju Kabupaten Mamuju. Adapun metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan pada tanggal 21 desember 2024 di MAN 1 Mamuju yaitu dengan cara menyampaikan materi “Edukasi Penggunaan Skincare dan Kosmetik Yang Aman” selama 30 menit dan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama 25 menit dan kemudian dilanjutkan lomba kuis yang merupakan bagian dari evaluasi dari materi yang telah disampaikan sebelumnya. peningkatan pengetahuan terhadap penggunaan skincare dan kosmetik yang aman pada remaja khususnya pada siswi MAN 1 Mamuju menjadi langkah penting untuk mencegah dampak negatif tersebut dan memastikan Siswi MAN 1 Mamuju dapat membuat keputusan yang bijak dan aman. sehingga program edukasi sangat diperlukan untuk mengurangi risiko terhadap penggunaan skincare dan kosmetik pada siswi/siswa MAN 1 Mamuju.
Pengetahuan Tidak Berhubungan dengan Sikap Keluarga tentang Kejadian Pernikahan Usia Dini di Kelurahan Lombang-Lombang Kabupaten Mamuju Swarjana, I Kadek Dwi; Tarnoto, Tenny; Sitoresmi, Hayyu; Wahida, Nurul
Mando Care Jurnal Vol. 4 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Yayasan Mandar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55110/mcj.v4i1.223

Abstract

Early marriage is a significant social issue in Indonesia, with widespread impacts on individuals’ health, education, and welfare. This study aims to examine the relationship between the level of knowledge and family attitudes regarding the occurrence of early marriage. The method used in this study is quantitative research with a cross-sectional approach. The study sample consisted of 50 respondents selected using a total sampling technique. Data were collected using a questionnaire measuring families’ knowledge and attitudes about early marriage. Statistical analysis was performed using the chi-square test. The results showed that out of 50 respondents, 38 (76%) had a good level of knowledge, and 48 (94%) exhibited a positive attitude. It can be concluded that there is no significant relationship between knowledge and family attitudes toward early marriage, with a p-value of 0.53, which is greater than the significance level α = 0.05. It is recommended that future research design more effective intervention programs to reduce the incidence of early marriage in the community.