Latar Belakang: Kesadaran lansia penderita hipertensi untuk rutin kontrol ke pelayanan kesehatan masih rendah. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang erat kaitannya dengan keadaan sosial ekonomi, budaya penggunaan obat tradisional dan kepatuhan pasien. Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh metode konseling, penjadwalan dan pemeriksaan terhadap motivasi kontrol rutin pada lansia penderita hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan desain one group prepost test. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia di RT 01 RW 07 Donokerto Kec. Simokerto Surabaya dan jumlah sampelnya adalah 23 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik totalsampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket motivasi kontrol rutin dengan pertanyaan tertutup oleh Ayuningtyas (2016). Peneliti melaksanakan metode konseling, penjadwalan and kontrol (Conseling, Schedulling and Check-Up Method/ CSCM) dengan menggunakan media Papan Motivasi STIASA (PaMoSa). Hasil: Karakteristik responden terbanyak adalah berusia 61-70 tahun, berjenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir SLTA, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Hasil penelitian diperoleh sebelum dilakukan tindakan (pretest) sebanyak 15 responden (65%) mempunyai motivasi kurang, 8 responden (35%) mempunyai motivasi baik dan setelah diberikan tindakan (posttest) sebanyak 23 responden (100). %). Uji statistik menunjukkan p = 0,000 dan α < 0,05 menunjukkan terdapat perbedaan nilai pretest dan posttest sehingga terdapat pengaruh CSCM dengan media Papan Motivasi STIASA (PaMoSa) terhadap kontrol rutin. motivasi pada lansia penderita hipertensi. Saran: Oleh karena itu, metode CSC melalui metode PaMoSa mampu menjadikan lansia penderita hipertensi meningkatkan