Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Lingkungan Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian Jatuh Pada Lansia Di Pedesaan Dewi, Syamsumin Kurnia; Rofiatun, Rofiatun; Na'ima, Aisyah Lifsantin
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.19967

Abstract

Prevalensi, morbiditas, dan mortalitas akibat jatuh pada lansia masih cukup tinggi. Mayoritas kejadian jatuh lansia terjadi di lingkungan rumah. Penting dilakukan identifikasi faktor risiko lingkungan rumah agar bisa dilakukan intervensi untuk mencegah kejadian jatuh. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor lingkungan rumah yang berhubungan dengan kejadian jatuh pada lansia di pedesaan. Penelitian analitik dengan rancangan cross-sectional dilaksanakan pada Januari- Februari 2024. Populasi penelitian adalah lansia peserta PUSAKA Wahyu Teratai Sidomulyo. Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan lolos dari kriteria eksklusi penelitian berjumlah 56. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan disajikan dengan tabel. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan bivariat dengan Chi square (χ2). Hasilnya: mayoritas subjek perempuan (53,6%), berusia 60-70 tahun (42,9%), berstatus janda/ duda (50,0%), berpendidikan SD (55,4%), bekerja (57,1%), tinggal bersama keluarga (92,9%), undak-undakan lantai rumah 1 s.d 2 tingkat (60,7%), penerangan rumah cukup terang (62,5%), lantai kamar mandi tidak licin (51,8%), menggunakan kloset jongkok (82,1%), dan posisi lantai kloset lebih tinggi dari lantai kamar mandi (82,1%). Riwayat kejadian jatuh terjadi pada 19 (33,9%) subjek. Analisis bivariat menunjukkan jumlah undak-undakan lantai ≥ 3 tingkat (OR: 3,2; 95%CI 1,03-10,28), kondisi penerangan rumah yang kurang terang (OR: 3,71; 95%CI: 1,16-11,90), serta lantai kamar mandi yang licin (OR: 3,56; 95%CI: 1,10-11,51) memiliki nilai p <0,05. Dengan demikian lingkungan rumah dengan jumlah undak-undakan lantai ≥ 3 tingkat, penerangan rumah yang kurang terang, serta lantai kamar mandi yang licin berhubungan dengan kejadian jatuh pada lansia di pedesaan.
Penilaian Risiko Jatuh Pada Lansia Dengan Two-Level Quick Steadi Algorithm Dan Faktor Intrinsik Dan Ekstrinsik Yang Berhubungan Dewi, Syamsumin Kurnia; Na'ima, Aisyah Lifsantin; Rofiatun, Rofiatun; Alimah, Siti
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 3 (2025): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i3.18398

Abstract

Tingginya prevalensi jatuh pada lansia berdampak pada tingginya morbiditas dan mortalitasnya. Penting dilakukan penilaian dan identifikasi faktor yang berhubungan dengan risiko jatuh lansia untuk mencegah kejadian jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko jatuh pada lansia dan faktor intrinsik dan ekstrinsik yang berhubungan. Suatu studi cross-sectional dilaksanakan di “PUSAKA Wahyu Teratai” Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, pada bulan Desember 2023- Januari 2024. Populasi penelitian adalah lansia peserta PUSAKA Wahyu Teratai yang berusia 65 tahun ke atas. Subjek dipilih melalui teknik purposive sampling. Penilaian risiko jatuh dilakukan dengan Two-Level Quick-STEADI Algorithm (TLQSA). Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik dengan Chi Square (χ2). Hasil menunjukkan mayoritas subjek perempuan (53,7 %), berusia 65-75 tahun (65,9%), kawin (51,2%), tingkat pendidikan SD (65,9%), bekerja (56,1%), tinggal bersama keluarga (97,6%), tidak ada riwayat jatuh sebelumnya (80,5%), tidak ada gangguan berjalan/ keseimbangan (73,2%), menderita hipertensi (48,78%), tidak mengonsumsi obat rutin (87,8%), serta memiliki risiko jatuh (61,0%). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa jenis kelamin (OR 2,74, 95%CI: 1,38-5,41), riwayat jatuh (OR 1,94, 95%CI: 1,39-2,70), gangguan berjalan/ keseimbangan (OR 2,14, 95%CI: 1,46-3,14), serta riwayat penyakit kronik (OR 2,72, 95%CI 1,16-6,38) memiliki nilai p <0,005. Kesimpulan: Jenis kelamin, riwayat jatuh, gangguan berjalan/ keseimbangan, serta riwayat penyakit kronik berhubungan dengan risiko jatuh pada lansia berusia ≥65 tahun.